Ceramah Master Cheng Yen: Menyebarkan Prinsip Kebenaran

”Kakek Guru, anak-anak Kakek Guru telah kembali. Beberapa hari ini, saat bangun, saya merasa bahwa Kakek Guru terus memanggil saya,” tutur Shi Mei-mei, Anggota Tzu Ching Filipina.

“Saya berikrar untuk mengemban lebih banyak tanggung jawab dan menginspirasi lebih banyak Bodhisatwa bergabung dengan Tzu Chi. Saya tidak akan berkeluh kesah dan tekad saya tidak akan mundur karena asalkan sesuatu itu benar, maka lakukan saja,” ikrar Chen Jiu-shan, Anggota Tzu Ching Australia.

Kali ini, saya sangat tersentuh melihat para anggota Tzu Ching luar negeri kembali untuk mengikuti kamp. Saya sangat bersyukur kepada para relawan senior yang bersungguh hati mendampingi relawan muda. Mereka bagai orang tua atau kakek nenek yang terus membimbing anak-anak muda ini hingga menjadi sebuah keluarga besar. Ini sungguh penuh kehangatan.

Saya sungguh sangat bersyukur atas pendampingan para relawan senior. Ajaran Jing Si harus diwariskan dan mazhab Tzu Chi harus disebarluaskan. Ajaran Jing Si adalah semangat dan mazhab Tzu Chi adalah fungsi. Di dunia ini, kita perlu menginspirasi lebih banyak orang untuk berbuat baik. Membangkitkan cinta kasih banyak orang, inilah “fungsi” kita di dunia ini. Untuk menjalankan fungsi dengan baik, kita harus mewariskan semangat dan filosofi Tzu Chi.


Semangat dan filosofi Tzu Chi dilandasi oleh Sutra dan Dharma. Dharma dan prinsip kebenaran di dunia ini tidak mungkin padam dan akan terus diwariskan. Bagai lentera di ruangan yang gelap, dengan adanya prinsip kebenaran, kita bisa melihat segala sesuatu dengan jelas serta bisa membedakan benar dan salah. Inilah kebijaksanaan, lentera yang menerangi batin kita, bagai lentera yang menerangi ruangan yang gelap.

Kita harus menyalakan lentera-lentera yang lain. Kekuatan cinta kasih dan prinsip kebenaran harus terus diwariskan. Kita memiliki relawan senior yang terus-menerus mewariskan cinta kasih dan prinsip kebenaran serta para relawan muda yang menyebarkannya ke seluruh dunia. Semoga cinta kasih dan prinsip kebenaran dapat diwariskan dalam waktu yang lama serta setiap lentera dapat menyala dan menerangi dunia ini. Ini membutuhkan kesungguhan hati dan cinta kasih.

Saya sangat bersyukur kepada para relawan kita. Griya Jing Si adalah rumah kita semua. Setiap hari, ada banyak anggota keluarga besar Tzu Chi yang kembali dari berbagai penjuru dunia. Sebagai tuan rumah, para relawan di Hualien selalu sangat bersungguh hati. Tidak peduli relawan yang kembali berasal dari mana, tim tuan rumah selalu memberi pelayanan dengan baik.

Saya sangat bersyukur kepada relawan misi kesehatan dan pendidikan yang terus memberi pelayanan. Saya juga sangat bersyukur kepada para bhiksuni di Griya Jing Si. Saya sering mengucap syukur pada mereka. Murid-murid saya inilah yang mengurus segala sesuatu di Griya Jing Si. Saya sungguh sangat bersyukur pada mereka yang membangun tradisi Jing Si. Mereka mempraktikkan semangat ajaran Jing Si. Mereka rela bekerja keras dan mengemban tanggung jawab.


Saya bisa merasa tenang karena mereka bisa berbagi tentang apa yang mereka lakukan dan melakukan apa yang mereka bagikan. Demikianlah tradisi Jing Si. Saat melakukan perjalanan, saya bisa merasa tenang karena mereka bisa menjaga rumah ini dengan baik. Sebanyak apa pun anggota keluarga Tzu Chi yang kembali dari luar negeri, mereka bisa mengatur segalanya dengan baik. Ini membuat saya sangat tenang. Saya tidak perlu merasa khawatir. Jadi, saya sangat bersyukur.

Hari ini, saya akan kembali melakukan perjalanan untuk menghadiri Pemberkahan Akhir Tahun. Berhubung kini masih bisa berjalan, saya harus menggenggam kesempatan. Saya tidak akan menyia-nyiakan satu detik pun. Selama masih bisa melangkah, saya tidak akan berhenti. Selama masih hidup, saya tidak akan menyia-nyiakan satu hari pun. Inilah tujuan dan harapan terbesar dalam hidup saya.

Relawan sekalian, kalian harus ingat bahwa waktu sangat berharga. Tzu Chi berawal dari sebersit niat pada 50 tahun lebih yang lalu. Lebih dari 50 tahun yang lalu, saya membangkitkan sebersit niat dan mulai menapaki Jalan Tzu Chi. Saya tidak menyia-nyiakan waktu dan terus melangkah dengan mantap. Waktu telah mendukung pencapaian Tzu Chi hingga kini.

Waktu telah mendukung pencapaian Tzu Chi hingga kini. Kalian masih menuntut ilmu dan butuh waktu untuk belajar. Menggenggam waktu untuk tekun dan berfokus belajar sangat bermanfaat bagi prestasi kalian. Setelah lulus, kalian juga butuh waktu dan arah untuk membangun karier kalian. Kalian harus menuju arah yang benar, melangkah dengan mantap, dan jangan menyia-nyiakan waktu. Waktu dapat mendukung pencapaian prestasi akademik, karier, dan misi. Kita harus menggenggam waktu.

Saya bersyukur kepada relawan senior di setiap negara yang mengasihi dan mendampingi para relawan muda bagai anak sendiri. Di negara mana pun, para relawan senior selalu mengasihi, melindungi, dan memperhatikan relawan muda. Saya bersyukur pada kalian semua. Saya berharap para bhiksuni di Griya Jing Si juga bisa mawas diri, bekerja sama dengan harmonis, dan saling memperhatikan setiap hari.


Para relawan Tzu Chi juga harus memperhatikan satu sama lain. Pesan yang ingin saya sampaikan sangatlah banyak. Singkat kata, hidup tenteram adalah berkah. Semoga semua orang hidup tenteram dan dipenuhi sukacita dalam Dharma.

 

Menggenggam kesempatan untuk melakukan perjalanan

Bersyukur kepada para murid yang meneguhkan sumber Dharma

Menggenggam setiap detik untuk mendukung pencapaian pelatihan diri

Memahami dan menyebarkan prinsip kebenaran

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 27 Desember 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 29 Desember 2018

Editor: Khusnul Kotimah
Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -