Ceramah Master Cheng Yen: Menyelami Spirit untuk Menyebarkan Dharma dan Membawa Manfaat bagi Semua Makhluk
Bencana makin banyak terjadi di dunia, baik yang berkaitan dengan unsur tanah, air, api, maupun angin. Karena keempat unsur alam ini tidak selaras, bencana pun terus terjadi. Saya akan selalu mengingat dan mengkhawatirkan tempat-tempat yang pernah dikunjungi Tzu Chi. Tentu saja, terjadi bencana di berbagai tempat di dunia, manakah yang tidak membuat saya khawatir? Namun, saya juga teringat bahwa nafsu keinginan manusia lebih besar lagi.
Saat membuat bentuk hati seperti ini untuk merepresentasikan hati kita, bentuknya memang kecil, tetapi berapa banyak yang dapat ditampungnya? Saya sering kali mendengar orang-orang melekat pada segala sesuatu yang mereka miliki. Namun, saat ada tanggung jawab yang harus diemban, meskipun tidak termasuk berat, mereka tetap merasa berat. Pada intinya, dunia ini sangatlah sederhana.
Ada sangat banyak penderitaan di dunia yang kita ketahui. Kita juga tahu tekad awal kita yang didasari empati terhadap rasa sakit dan penderitaan orang lain. Kita segera membawa penghiburan. Kini, ada berapa negara di dunia? Bagaimana kita terus membantu orang-orang yang hidup dalam kemiskinan? Saat benar-benar terjadi bencana, bagaimana kita menyediakan bantuan darurat? Bagaimana kita memberikan bantuan?

Saat membantu, kita harus memiliki arah dan Dharma. Inilah metode. Setelah menentukan arah, kita perlu memikirkan usaha apa yang bisa dilakukan dan metode apa yang harus digunakan. Karena Tzu Chi, kita dapat berkumpul menjadi satu. Dengan kesamaan hati dan ikrar, kita bersumbangsih menjalankan Empat Misi Tzu Chi, yaitu misi amal, kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis. Empat misi ini membawa kita untuk bekerja sama. Inilah mengapa saya terus mengatakan bahwa kita harus memiliki kesamaan hati dan ikrar. Pekerjaan ini harus dilakukan.
Hendaknya kita sungguh-sungguh menyebarkan ajaran Buddha. Bagaimana kita menyampaikan semangat dan filosofi Tzu Chi dengan tepat? Dengan niat yang sungguh-sungguh serta pengalaman selama beberapa dekade ini, kita sekarang memiliki spirit yang nyata adanya. Belakangan ini, saya sering membicarakan tentang ini. Filosofi dan semangat inilah yang disebut sebagai jiwa. Jiwa di sini bukan berbicara tentang roh orang meninggal, melainkan tentang tekad kita, sebuah semangat dan filosofi yang paling murni dalam hati kita.
Belakangan ini, saya sering membicarakan hal ini agar semuanya dapat memahaminya dengan jelas. Perihal jiwa di sini hendaknya tidak dikaitkan dengan roh orang meninggal, hantu, atupun makhluk gaib. Kita sedang membicarakan tentang esensi manusia. Manusia pada dasarnya memiliki hakikat kebuddhaan dan inilah bentuk semangat yang paling murni. Manusia pada dasarnya memiliki hakikat kebuddhaan dan inilah yang dapat membuat kita tercerahkan.

Setiap manusia memiliki hakikat kebuddhaan sehingga kita pasti dapat tercerahkan. Kita pada dasarnya memiliki hakikat itu, tetapi jalinan jodohnya belum lengkap. Inilah mengapa saya sering berkata pada kalian bahwa saya sangat bersyukur. Kita hendaknya jangan memiliki prasangka apa pun terhadap siapa pun. Kita harus bersungguh hati dalam menghadapi segala hal. Begitu prasangka itu muncul, ingatlah bahwa segala hal pasti melalui fase terbentuk, berlangsung, rusak, dan hancur. Demikian pula dengan prasangka yang terbentuk. Oleh karena itu, kita harus berdiri teguh. Bagaimana caranya? Dari pengalaman yang kita lalui dan lewat proses belajar.
Di departemen mana kalian bekerja, di sanalah kalian berdiri. Setelah lama bekerja, kalian akan mendapat pengalaman. Saat baru memulai, kalian hanya tahu sedikit. Setelah berada lama di sana, kalian akan memperoleh pengalaman dan pencerahan yang besar. Kalian pun menjadi orang yang bisa membimbing sesama. Untuk melakukannya, diperlukan kesungguhan hati. Jadi, kita harus sangat bersungguh hati.
Saya sangat bersyukur. Tzu Chi dapat terus menyebarkan misi ke seluruh dunia berkat para insan Tzu Chi yang membangkitkan welas asih. Dunia ini memang dipenuhi kebingungan dan hati manusia berada dalam gejolak. Ini sungguh mengkhawatirkan. Semua makhluk memiliki karma kolektif yang berasal dari keadaan mental manusia dan apa yang dipikirkan oleh setiap manusia.
Kita hendaknya selalu membimbing ke arah kebajikan. Jika memiliki jalinan jodoh, kita bisa menyebarkan dan mengkaji kebajikan. Lalu, mengenai mendapat dan kehilangan, saat suatu hal tidak benar, kita harus waspada. Ketika ada barang yang dibutuhkan orang, kita harus segera menyediakan dan mendistribusikannya. Ini sangat penting.

Ada banyak negara yang mengalami bencana, kemiskinan, dan penderitaan. Bahkan, Myanmar yang merupakan negara Buddhis juga diterpa bencana. Setelah kita mendengar adanya bencana, kita perlu segera melakukan mobilisasi. Kita memiliki relawan Tzu Chi di Myanmar. Mereka melakukan survei ke area bencana.
Karena ketidakselarasan empat unsur alam, banyak vihara yang merupakan ladang pelatihan monastik Buddhis yang mengalami kerusakan dan ketidakkekalan seperti bangunan-bangunan lain. Mereka juga sangat berharap ketika bencana terjadi seperti ini, orang-orang dapat menyatukan kekuatan. Jadi, kita harus mencurahkan perhatian tidak hanya bagi Myanmar, tetapi juga bagi banyak negara lainnya yang penduduknya mengalami kemiskinan dan penderitaan.
Relawan Tzu Chi di seluruh dunia akan sama-sama mencurahkan perhatian. Ketika suatu bencana terjadi di dunia, ia akan membawa dampak bagi semua makhluk di dunia. Jika kita tidak menyadari hal ini dan orang-orang tidak mengetahui atau bahkan berpura-pura menutup mata terhadap hal ini, situasi akan lebih berbahaya. Kita harus membangkitkan kesadaran kita. Saat kaki tertusuk sesuatu, itu adalah peringatan bagi kita. Demikian juga ketika kaki tertabrak sesuatu, itu pun adalah peringatan bagi kita.
Kita bukan hanya mengingatkan diri sendiri. Mengingatkan diri sendiri memang penting, tetapi mengingatkan orang banyak juga tak kalah penting. Ini yang disebut menghimpun dan mengerahkan kekuatan. Kita perlu menyadarkan diri sendiri untuk segera bergerak. Jika kekuatan sendiri tidak cukup, kita harus menyadarkan lebih banyak orang untuk menghimpun kekuatan bersama.
Empat unsur alam yang tidak selaras membawa ketidakkekalan
Menginventarisasi, mengatur, dan menyegerakan pemberian bantuan
Menyelami spirit untuk menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk
Menghimpun insan-insan bajik untuk membantu semua penjuru
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 20 Mei 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 22 Mei 2025