Ceramah Master Cheng Yen: Menyerap Dharma dan Mempraktikkannya dengan Tulus
“Dalam dua bulan belakangan ini, ini kedua kalinya saya berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra. Secara keseluruhan, saya sangat tersentuh. Hanya mendengar ajaran Master sungguh berbeda dengan melihat sendiri dan memperagakan isyarat tangan sendiri. Sesungguhnya, menghafalnya saja tidak ada gunanya. Seperti yang dikatakan oleh kepala RS kita, kita harus menyanyikannya agar tubuh kita dapat menginterpretasikannya,” kata Zheng Shao-bin, Kepala Departemen Bedah RS Tzu Chi Taichung.
“Dahulu, saya hanya berpartisipasi dalam bagian tertentu. Kali ini, saya benar-benar berpartisipasi penuh. Ini sungguh pengalaman yang sangat berbeda. Saya sungguh sangat bekerja keras untuk mempersembahkan yang terbaik bagi Master dan para relawan,” kata Yu Zheng-zhan, Wakil kepala RS Tzu Chi Taichung.
“Saya merasa bahwa tim RS Tzu Chi Taichung sangat bersatu hati dan kompak. Saat mempersembahkan pementasan adaptasi Sutra, semua orang menyatukan hati. Saya bisa merasakannya secara mendalam. Batin saya juga makin berkembang karenanya,” kata Ye Jia-zhou, Kepala RS Pengobatan Tiongkok Tzu Chi Sanyi.
“Kami sangat bersyukur atas jalinan jodoh ini. Terlebih, sebelumnya, Master yang berada di Taipei tidak bisa datang ke Taichung karena jatuh sakit. Melihat kursi kosong di depan, kita pun tahu pentingnya menghargai dan bersyukur. Dengan tahu untuk menghargai dan bersyukur, seseorang bisa menjadi insan Tzu Chi. Jika ada makin banyak staf RS Tzu Chi Taichung yang menjadi insan Tzu Chi, kita tidak akan gentar meski harus menghadapi terpaan badai dan dikelilingi musuh yang hebat. Kita akan memiliki kekuatan untuk menapaki jalan yang berbeda dari yang lain,” kata Chien Sou-hsin, Kepala RS Tzu Chi Taichung.


Terima kasih. Kita bisa melihat bahwa pementasan adaptasi Sutra tidaklah mudah. Sutra sangatlah dalam. Sejak berada di Taipei, saya melihat para insan Tzu Chi menunjukkan kesatuan dan keindahan. Saya juga mendengar mereka berbagi pengalaman. Mereka berkata, "Dengan berlatih memperagakan isyarat tangan, kami dapat memahami makna di dalamnya dan menyanyikannya." Ini membawa dampak bagi kondisi batin mereka.
Sebelumnya, mereka mungkin pernah bertemu, tetapi tidak mengenal satu sama lain. Orang-orang yang telah saling mengenal dengan baik juga terkadang mengalami perselisihan. Berhubung mengikuti latihan pementasan, semua orang sepenuhnya membuka pintu hati. Saat mereka berhimpun kembali, terciptalah suasana yang sangat menyenangkan. Karena itu, saya sangat bersyukur. Semua orang memiliki tekad, ikrar, dan cinta kasih. Saya sangat bersyukur atas hal ini.
“Selain laporan dari berbagai departemen, dalam benak saya juga terus terngiang-ngiang teks Sutra yang berbunyi, ‘Tubuh adalah sarana untuk melatih diri.’ Ini membuat saya teringat akan tubuh setiap staf medis RS Tzu Chi Taichung. Kita mengemban tanggung jawab sebagai tenaga medis untuk merawat pasien. Pada saat yang sama, di bawah budaya buddhis RS Tzu Chi, kita bersemangat untuk melenyapkan penderitaan dan membawa kebahagiaan bagi pasien. Yang lebih penting lagi, di bawah silsilah Dharma Jing Si Master, setiap orang memperhatikan dan mengasihi pasien dengan semangat budaya humanis Tzu Chi,” kata Qiu Guo-liang. Wakil kepala RS Tzu Chi Taichung.
“Semua ini menunjukkan bahwa teks Sutra yang dinyanyikan dalam pementasan sesungguhnya dijalankan dalam praktik medis setiap hari. Yang lebih penting lagi, ada penggalan Sutra yang berbunyi, ‘Mentransformasi yang tercemar menjadi yang murni.’ Pada momen paling rentan pasien, kita merawatnya dengan terampil agar pasien dapat meninggalkan rumah sakit dengan tubuh yang murni,” pungkas Qiu Guo-liang.


Badan misi kesehatan kita adalah tempat yang paling padat dengan insan penuh kasih. Para dokter dan perawat mendedikasikan diri untuk menyelamatkan kehidupan. Setiap hari, baik siang maupun malam, niat seperti ini tidak pernah terputus. Jadi, akumulasi cinta kasih mereka sangatlah tebal. Karena itu, saya sangat bersyukur. Saya selalu berkata bahwa saya sangat kagum dan bersyukur.
Saya mengasihi semua orang. Namun, saya terlebih memperhatikan dan mengasihi orang-orang dalam sistem medis kita. Ini karena beberapa tahun belakangan ini, pandemi masih terjadi dan belum sepenuhnya reda. Saya berharap para perawat dan dokter kita juga dapat meningkatkan kewaspadaan. Untuk menyelamatkan kehidupan dan merawat pasien, kita harus menjaga diri sendiri terlebih dahulu. Saat tenaga medis sehat, barulah mereka dapat menjaga kesehatan masyarakat. Jadi, kita tidak boleh lengah.
Kita bisa melihat acara Pemberkahan Akhir Tahun kita. Kita mengadakan rangkaian acara ini setiap tahun. Para tenaga medis kita juga berlatih dengan sepenuh hati setiap hari. Saya bisa melihat semua orang menghimpun cinta kasih setiap hari. Setiap hari, semua orang menunjukkan hati tertulus. Saya yakin bahwa dengan berhimpun untuk berlatih, kesatuan hati kalian akan makin teguh. Dengan hati tertulus, kalian menyerap isi Sutra ke dalam hati sehingga hati dan pikiran kalian penuh dengan ajaran Sutra.
Saya berharap ketulusan seperti ini bukan hanya dibangkitkan sekali dalam setahun. Setiap hari, saat berinteraksi dengan pasien, kita juga harus membangkitkan ketulusan. Saat teringat akan isi Sutra, kalian juga bisa berbagi dengan pasien untuk membimbing mereka. Kalian bisa berbagi penggalan Sutra dengan pasien agar mereka dapat menyanyikannya. Sesungguhnya, itu juga bagai melantunkan Sutra.

Merenungkan isi Sutra mungkin akan menjadi penyembuhan spiritual bagi pasien. Di rumah sakit kita, kita juga bisa memutar video pementasan adaptasi Sutra yang diiringi dengan lagu yang merdu. Misi kesehatan kita bukan hanya mengobati penyakit fisik. Yang terpenting, kita juga memberikan penyembuhan spiritual dengan kekuatan cinta kasih. Saya merasa bahwa ini adalah metode pengobatan yang sangat baik.
Saya sangat bersyukur bisa melihat begitu banyak perawat dan dokter. Kalian sungguh mengagumkan. Setiap orang memperlakukan pasien dengan hati tertulus. Dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun, kalian juga berdoa bersama dengan hati yang tulus. Kekuatan cinta kasih seperti ini hendaknya kita promosikan setiap hari.
Lagu untuk pementasan adaptasi Sutra juga terdengar di seluruh rumah sakit. Jadi, setiap momen dan setiap hari adalah momen dan hari yang penuh berkah. Ini sangatlah baik. Saya sangat bersyukur. Singkat kata, di rumah sakit kita, baik perawat maupun dokter, semuanya membuat orang merasa nyaman.
Melihat dokter dan perawat kita saja, kondisi mental pasien sudah sembuh setengah. Para dokter kita memiliki karakter yang baik dan perawat kita terlihat sangat anggun. Ini merupakan kualitas misi kesehatan kita. Dari apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan oleh fisik dan batin, para pasien kita telah menerima perawatan terbaik. Jadi, saya sangat bersyukur kepada para dokter dan perawat kita.
Menyelami Sutra dan menghimpun kekuatan ikrar
Menyerap Dharma dan mempraktikkannya dengan tulus
Melenyapkan penderitaan dan membawa kebahagiaan dengan potensi kebajikan
Menjaga ketenteraman dan kesehatan serta menyebarkan berkah
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 15 Desember 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 17 Desember 2025







Sitemap