Ceramah Master Cheng Yen: Menyucikan Hati dan Pikiran dengan Kebijaksanaan


Segala peristiwa dunia yang kita lihat sungguh mengingatkan kita bahwa hendaknya semua orang mawas diri dan bertulus hati. Banyak bencana terjadi di dunia akibat iklim yang tidak selaras. Begitu pula dengan pikiran manusia yang bergejolak.

Dunia penuh dengan penderitaan karena sulit bagi manusia untuk menenangkan pikirannya. Jika pikiran kita tidak damai, kita akan penuh kerisauan dan noda batin yang mengakibatkan penderitaan dan bencana. Perubahan iklim yang terjadi saat ini telah dirasakan di seluruh dunia. Perubahan iklim disebabkan oleh karma buruk kolektif manusia. Ini cukup mengkhawatirkan.

Akibat ketidaksadaran dan ketidaktahuan, manusia menjadi penuh dengan nafsu keinginan. Segala hal yang dilakukan manusia didasari oleh ketamakan. Manusia tak henti mencari sumber daya alam, menikmatinya, kemudian membuangnya hingga menyebabkan sampah terus bertambah. Inilah siklus keburukan.

Sebenarnya, sumber daya yang disediakan oleh Bumi sudah sangat cukup bagi manusia. Namun, karena ketidaktahuan, manusia menjadi tamak dan mengeksploitasinya secara berlebihan sehingga merusak lingkungan dan membawa bencana. Inilah manusia.

Saya sering mengatakan bahwa saya mengeluhkan tentang bagaimana manusia telah menciptakan karma buruk kolektif. Manusia terus menebangi pohon, bahkan yang berusia ratusan hingga ribuan tahun. Karena pohon terus ditebangi, deforestasi telah menyebar dari dataran rendah hingga pegunungan.


Akibat penebangan pohon yang tak henti, iklim telah terpengaruh. Orang-orang sering berkata, "Manusia dapat menaklukkan alam." Namun, pikiran manusia telah menyebabkan perubahan iklim dan kerusakan Bumi. Saat manusia menikmati kesenangan dengan menggunakan sumber daya berlebihan dan menghambur-hamburkannya, kita telah menghabiskan sumber daya anak dan cucu kita.

Generasi kita telah mengambil sumber daya dan terus merusak lingkungan. Jika kita terus seperti ini, apa yang akan terjadi? Kita akan berperang untuk mendapatkan sumber daya. Jika ini terjadi, Bumi akan makin rusak dan banyak orang terbunuh. Begitulah manusia bertindak ekstrem.

Jika dipikir kembali, bencana seperti itu mungkin datang lebih cepat dari yang diharapkan. Ini sungguh mengkhawatirkan. Sungguh disayangkan karena manusia tidak mencintai Bumi, tidak memahami tanggung jawab sebagai manusia, dan tidak melindungi gunung, sungai, tanah, melainkan hanya mengejar apa yang diinginkan dan hanya berpikir bagaimana cara menaklukkan segalanya.

Kegelapan batin ini akan membawa bencana di dunia. Saya tidak tahu apa yang dapat kita dilakukan. Saya merasa tidak berdaya. Semua ini karena karma buruk kolektif makhluk hidup. Betapa indahnya jika kita semua aman dan damai. Jika memiliki rasa syukur, kita tidak akan tega merusak Bumi.


Hendaknya kita berterima kasih kepada Bumi dan memiliki hati yang tidak rela untuk merusaknya. Kita harus mencintai dan melindungi Bumi. Apa yang boleh kita lakukan? Apa yang tidak boleh kita lakukan? Hendaknya kita mengubah pengetahuan menjadi kebijaksanaan. Kita harus dapat membedakan yang baik dan buruk.

Hendaklah kita menyebarkan kebajikan dan memiliki kewaspadaan diri. Kita harus tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Hendaklah kita waspada terhadap hal yang tidak boleh dilakukan. Untuk hal yang harus dilakukan, kita harus terus menyebarkannya. Bodhisatwa sekalian, sungguh banyak hal yang dapat kita lakukan.

“Hari ini, kita ada di sini untuk membicarakan tentang konsep vegetarisme dan melindungi Bumi,” kata Weng Yan-yun Siswi SD Tzu Chi Walnut

“Sayuran mengandung banyak vitamin dan mineral.”

“Di Tzu Chi, saat jam makan siang, kami mengumpulkan kulit buah-buahan untuk dijadikan kompos di sekolah kami.”

“Bervegetaris dapat menjaga kesehatan tubuh kita.”

“Dengan adanya jam iklim yang terus menghitung mundur, seharusnya bukan hanya diri kita sendiri yang melestarikan lingkungan, tetapi kita juga harus membagikan semangat ini kepada orang-orang di sekitar kita. Kita harus menyebarkan kepada banyak orang bagaimana cara melindungi Bumi dan konsep vegetarisme,” kata Li Qiong-xun Ketua Yayasan Pendidikan Tzu Chi Amerika Serikat.


Hanya dengan menggalakkan vegetarisme, barulah kita dapat mengubah kondisi lingkungan. Kita semua perlu bernapas, begitu pula dengan hewan. Napas yang keluar pasti mencemari udara dan membawa kuman. Karena itu, kita semua perlu memakai masker.

Saat berbicara di sini, jarak saya cukup jauh dari kalian sehingga saya dapat melepaskan masker untuk sementara karena harus berbicara kepada seluruh dunia. Saya berharap semua orang dapat hidup tenang dan mendoakan Bumi kita. Hendaknya kita menyucikan Bumi sehingga semua orang dapat hidup damai dan sehat.

Bodhisatwa sekalian, hendaknya kita melindungi diri sendiri dan mengembangkan kekuatan cinta kasih. Mencintai diri sendiri berarti juga melindungi orang lain. Ini adalah prinsip yang tidak akan pernah berubah. Hendaknya semua orang sepenuh hati. 

Kegelapan batin dan ketamakan membawa bencana
Perusakan Bumi yang ekstrem membawa kehancuran
Mengubah karma buruk kolektif dengan mawas diri dan bertulus hati
Menyucikan hati dan bervegetaris dengan kebijaksanaan

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 02 Juni 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - Daai Tv Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 04 Juni 2023
Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -