Ceramah Master Cheng Yen: Menyucikan Hati Manusia dan Menyebarkan Kebajikan
“Pada akhir tahun 2024, ada sekelompok relawan yang belum memiliki kewarganegaraan Turki sehingga tidak dapat kembali ke Taiwan untuk dilantik oleh Master. Di bawah persetujuan Master, pada tanggal 30 April tahun ini, upacara pelantikan diadakan di Turki,” kata Huang Jing-yun, Asisten khusus Kantor Urusan Luar Negeri Divisi Kerohanian Tzu Chi.
“Di antaranya, ada dua relawan yang telah merampungkan pelatihan relawan, tetapi sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai kembali, mereka tenggelam saat bermain di pantai. Karena itu, istri mereka mewakili mereka untuk menerima kartu komite. Semua hadirin di sana merasa kehilangan dan meneteskan air mata,” lanjut Huang Jing-yun.
“Salah satu almarhum bernama Mohamad Alknafeh. Istrinya dengan emosional berkata, ‘Saat ini, perasaan saya campur aduk. Kepergian suami saya membuat saya sangat sedih. Namun, di sisi lain, saya juga sangat bersyukur ada begitu banyak orang yang mendampingi saya dan memberi saya kehangatan’," pungkas Huang Jing-yun.
Mengenai kedua relawan itu, saya juga merasa kehilangan. Mereka telah mendedikasikan diri di Tzu Chi dan Sekolah Internasional El Menahil. Inilah ketidakkekalan. Namun, berkat adanya organisasi Tzu Chi, ada orang-orang yang mendampingi keluarga mereka dengan cinta kasih.
Istri mereka juga menyampaikan kepiluan mereka. Ini tak terhindarkan. Namun, ada sekelompok teman baik dan teman seiman yang mendampingi mereka dengan cinta kasih. Yang paling hangat di dunia ini adalah cinta kasih. Ajaran Buddha menyebutnya cinta kasih berkesadaran. Dengan cinta kasih berkesadaran, kita terus belajar untuk bersumbangsih tanpa pamrih dan menganggap semua orang di dunia ini sebagai keluarga sendiri. Inilah cinta kasih terdalam.

Semua agama mengajarkan cinta kasih agung yang tulus. Cinta kasih yang tanpa batas dan sangat tulus ini ditujukan kepada semua makhluk. Ajaran Buddha mengajari kita untuk mengasihi semua makhluk. Semua makhluk memiliki hakikat kebuddhaan. Karena itulah, umat Buddha menerapkan pola makan vegetaris.
Kita bukan hanya mengasihi sesama manusia, melainkan semua makhluk bernyawa, termasuk hewan. Manusia dan hewan adalah makhluk bernyawa. Kita juga harus mengasihi dan menghormati hewan. Karena itulah, saya sering berkata bahwa kita harus bersyukur, menghormati, dan mengasihi kehidupan. Artinya, kita harus bersyukur dan menghormati semua makhluk bernyawa serta mengembangkan cinta kasih kita. Cinta kasih tidak memandang perbedaan agama.
Sungguh, meski namanya berbeda-beda, semua agama memiliki tujuan yang sama. Di negara yang berbeda-beda, warganya memiliki keyakinan dan budaya yang berbeda. Namun, inti ajarannya sama. Begitu pula dengan manusia. Di negara yang berbeda-beda, terdapat suku yang berbeda-beda pula. Akan tetapi, semua orang memiliki hati dan pikiran yang sama. Inilah yang disebut hakikat manusia. Setiap orang memiliki hakikat kebajikan. Intinya, semua orang memiliki arah yang sama, hanya namanya yang berbeda.

Kita hendaknya mengerahkan kekuatan cinta kasih untuk terus melangkah maju. Terima kasih. Dengan menunjukkan arah yang benar, kita dapat membimbing orang-orang di seluruh dunia menapaki jalan kebajikan dan cinta kasih. Namun, jika kita menunjukkan arah yang salah atau memiliki pandangan keliru, orang yang tadinya berada di jalan yang baik bisa jauh tersesat. Intinya, janganlah kita meremehkan sesuatu yang kecil, bahkan sebutir benih.
Kita sering mendengar orang menyebut atom dalam sains dan teknologi. Teknologi yang berkaitan dengan atom ini sangat luar biasa. Ia dapat membawa manfaat bagi dunia, juga dapat menimbulkan kerusakan yang menakutkan. Ini bergantung pada pandangan dan pikiran orang yang menggunakannya. Saya sering mengulas tentang pandangan dan pikiran. Kita membutuhkan ajaran agama agar dapat memiliki keyakinan dan pandangan benar.
Berhubung kehidupan tidak kekal, kita harus menggenggam waktu untuk melakukan hal yang harus dilakukan. Sebutir benih dapat membawa dampak besar. Benih apakah yang kita tanam? Jika menanam benih berkah, kita dapat menghalau bencana. Untuk meredam bencana, kita harus menciptakan berkah. Sifat hakiki manusia ialah bajik. Mengasihi dan memperhatikan sesama manusia, inilah tujuan sesungguhnya kita datang ke dunia.
Buddha datang ke dunia untuk menyucikan hati manusia. Membimbing orang-orang agar memiliki pemikiran dan pandangan yang tulus dan benar, inilah misi kita sekarang. Semua agama mengajarkan kebenaran. Kita hendaknya menyebarkan kebenaran untuk membawa manfaat bagi semua makhluk. Inilah arah tujuan kita semua.

Hendaklah kita lebih sering mendengar Dharma. Terhadap semua agama yang mengajarkan kebajikan, kita harus membina rasa syukur, rasa hormat, dan cinta kasih. Kita juga dapat menapaki jalan yang benar bersama umat agama lain. Singkat kata, kita harus menaati aturan untuk mewujudkan kedamaian dunia dan menuju arah yang benar untuk menyucikan hati manusia.
Jika hati orang-orang dari berbagai kalangan dapat tersucikan, pertikaian tidak akan terjadi. Semua orang akan dipenuhi rasa sukacita dan menjalani hidup dengan tenteram. Dengan demikian, terciptalah tanah suci di dunia. Dunia ini semula adalah tanah suci, tetapi manusia telah menciptakan banyak karma buruk akibat kegelapan batin. Jadi, sebutir benih dapat membawa dampak besar. Entah sudah berapa lama manusia menciptakan karma buruk.
Perubahan pada hewan dan tumbuhan juga terjadi seiring berjalannya waktu. Sering kali, ini terjadi karena campur tangan manusia dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan. Pengetahuan bisa membawa kita ke arah yang lebih baik. Namun, jika ada yang berpikiran menyimpang, pengetahuan juga bisa membawa banyak penderitaan bagi dunia. Singkat kata, kita harus menuju arah yang bajik dan benar serta menggenggam jalinan jodoh untuk bersumbangsih secara nyata. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.
Teman yang baik mendampingi dengan cinta kasih
Cinta kasih berkesadaran tidak memandang perbedaan agama
Sebutir benih kecil dapat membawa dampak besar
Menyucikan hati manusia serta memupuk berkah dan pahala
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 24 Mei 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 26 Mei 2025