Ceramah Master Cheng Yen: Menyumbang Kekuatan untuk Menjalin Jodoh Berkah


“Master berkata bahwa untuk saudara se-Dharma kita yang sudah lanjut usia, kita harus menjaga keselamatan mereka di rumah. Mereka berkata bahwa mereka baik-baik saja, tidak memerlukan pegangan. Saya pun menyampaikan pada mereka bahwa ketika Master bertekad untuk membangun rumah sakit, yang Master pikirkan ialah upaya pencegahan,”
kata Yu Shi-liang, relawan Tzu Chi.

“Master ingin kami memasangkan pegangan untuk mencegah jatuh. Saya terus membujuk mereka dengan cara seperti ini hingga perlahan-lahan ada harapan dan mulai ada yang menyetujui pemasangannya. Setelah itu, kami mulai membentuk tim kerja,” pungkas Yu Shi-liang.

Jika ada saudara se-Dharma kita yang berkata bahwa mereka tidak butuh pegangan, cukup katakan pada mereka, "Turutilah perkataan Master." Saya pun sudah memasang pegangan di setiap ruangan. Dengan begitu, saya bisa lebih merasa aman. Di Griya Jing Si juga demikian. Dengan memegang pegangan yang ada di mana-mana, saya bisa merasa aman dan damai.

Saudara se-Dharma sekalian, banyak orang hebat dan Bodhisatwa dunia yang melatih diri bersama di organisasi kita. Semua orang senantiasa saling memperhatikan dan saling menjaga. Kita hendaknya bersyukur dan menerima kebaikan mereka. Dengan begitu, kita akan hidup damai. Jangan lupa bahwa usia kita terus bertambah. Seiring berjalannya waktu, fungsi tubuh pun akan mengalami penurunan. Jadi, kita harus menjaga keselamatan diri sendiri.

Relawan-relawan kita memiliki latar belakang pekerjaan yang berbeda-beda. Kita tadi telah mendengar bagaimana Bapak Yu mengerahkan potensi kebajikannya bersama beberapa orang lainnya. Mereka ingin menjalin jodoh berkah dengan kita. Hendaknya kita menerimanya dan tetap hidup damai. Mereka menciptakan berkah yang sungguh mendatangkan pahala yang tak terhingga. Saya sangat bersyukur.


“Semua orang merasa diri sendiri masih sangat sehat, tetapi pada kenyataannya, refleks dan kelincahan kita mulai menurun. Hanya saja, kita tidak menyadarinya, Saat ada yang berkata demikian, saya akan meminta mereka untuk membawa saya ke rumah mereka. Misalnya saja, Kakak Yao De-xing. Saya berkata padanya bahwa seiring melambatnya gerakan dan refleks, risiko jatuh akan meningkat. Dia pun menjawab, ‘Beberapa hari lalu, saya baru saja terjatuh saat sedang mandi.’ Saya berkata padanya, ‘Jangan membuat Master khawatir’,”
kata Xu Yong-cong, relawan Tzu Chi.

“Saya juga berkata padanya, ‘Sesungguhnya, sebuah pegangan tidak hanya mendukung keselamatan kita, tetapi juga memberikan rasa tenang. Makin sedikit orang yang terluka, kekuatan di masyarakat pun makin bertambah. Mari kita pasang demi menjaga keselamatanmu. Dengan begitu, keluargamu dan Master tak akan khawatir, kekuatan di masyarakat juga akan bertambah. Bersumbangsih di Jalan Bodhisatwa akan terasa lebih bermakna’," pungkas Xu Yong-cong.

Bagus. Kita harus lebih menggalakkan program untuk mencegah jatuh. Semua orang harus menjaga keselamatan diri. Pegangan hendaknya dipasang di rumah agar saya bisa lebih tenang. Bagus, program untuk mencegah jatuh di rumah. Saya bersyukur kalian begitu bersungguh hati dan telah melakukannya dengan begitu baik.


“Setelah pensiun, karena tidak terlalu ada kegiatan, saya pun bergabung dalam tim alat bantu. Sebenarnya, alat bantu daur ulang bergantung pada dedikasi tanpa pamrih dari para relawan. Tanpa takut lelah, mereka mengirimkan alat bantu pada mereka yang tinggal di bangunan tinggi tanpa lift. Setiap malam, relawan-relawan yang sebenarnya sudah kelelahan ini kembali ke titik pelayanan tanpa mengeluh sedikit pun. Ini sangat menyentuh hati saya,”
kata Zhang Mao-xiang, relawan Tzu Chi.

“Kerja keras tim alat bantu tidak hanya membantu warga yang membutuhkan, tetapi juga mewujudkan salah satu dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang ditetapkan PBB pada tahun 2015, yakni mengurangi limbah dan mempromosikan daur ulang sumber daya untuk dipakai Kembali,” pungkas Zhang Mao-xiang.

“Terdapat banyak orang dalam tim alat bantu ini. Asalkan ada yang bersedia bersumbangsih bersama tim alat bantu, kita pasti akan membimbing mereka secara perlahan. Kita lakukan ini bersama-sama. Berkat jalinan jodoh, kita bisa bergabung di tim alat bantu,” kata Lai Jiong-fu, relawan Tzu Chi.

Bagus, terima kasih. Setelah mendengar ini semua, saya merasa bahwa seperti itulah nilai kehidupan. Buddha berkata bahwa dunia ini penuh penderitaan. Saya selalu memiliki sebuah harapan, yakni mentransformasi penderitaan menjadi kebahagiaan. Sesungguhnya, perasaan menderita ataupun bahagia bergantung pada pikiran kita. Apakah orang kaya sudah pasti bahagia? Ada pula yang merasa tidak bahagia. Lalu, apakah orang yang tidak punya uang pasti menderita? Belum tentu.

Selama seseorang punya pikiran dan hati yang penuh kebaikan, dibarengi dengan menjalani hidup tanpa ketamakan dan nafsu keinginan, dia pasti akan sangat bahagia. Inilah yang disebut kekayaan batin. Keluhuran merupakan kekayaan yang tidak akan habis. Jadi, tujuan adanya ajaran Buddha di dunia ini ialah untuk membimbing orang-orang agar mengesampingkan kekayaan materi mereka dan mengembangkan keluhuran yang tidak berwujud. Inilah tujuan ajaran Buddha di dunia.


Buddha datang ke dunia demi satu tujuan utama, yakni mengajarkan praktik Bodhisatwa. Bukankah kita semua yang sekarang duduk di sini adalah Bodhisatwa? Kita bersumbangsih tanpa pamrih, bahkan mengucap syukur atas apa yang kita lakukan. Jika tidak ada yang butuh bantuan, bagaimana kita punya kesempatan untuk bersumbangsih? Setelah bersumbangsih, kita justru sangat bersukacita. Inilah mengapa saya sering berkata pada kalian bahwa setelah bersumbangsih, kita harus memupuk rasa syukur yang tulus. Relawan Tzu Chi telah melakukan ini.

Membeli alat bantu baru membutuhkan uang. Jika orang membuang alat bantu yang masih bisa dipakai, semua itu akan menjadi sampah. Kita memiliki sekelompok relawan yang menghargai berkah. Tanpa takut bersusah payah, kita mengumpulkan alat bantu bekas. Relawan kita perlahan-lahan membersihkan dan mencuci alat bantu bekas ini. Kita mengumpulkan alat bantu yang masih bisa dipakai, lalu memberikannya pada yang membutuhkan.

Kini, di sebuah depo daur ulang, ada berapa banyak relawan yang bersumbangsih? Saat itu, Ketua Yan berkata, "Master, bayangkanlah berapa uang yang telah dihemat jika setiap relawan diupah seribu dolar NT." Ada banyak relawan yang bersumbangsih bagi dunia. Setelah mendengar ini, saya pun merasa bahwa saya sungguh bernilai. Jika para relawan mau mengerahkan kekuatan untuk bersumbangsih bagi dunia, akan terbentuk kekuatan yang luar biasa.

Sesungguhnya, banyak relawan di depo daur ulang kita yang mengalami banyak masalah yang rumit dan sulit diatasi, termasuk masalah keluarga. Dengan datang ke depo daur ulang, mereka bisa kembali mengobrol dan tersenyum. Jadi, saya sangat bersyukur atas depo daur ulang kita.

Kita harus menghargai jiwa kebijaksanaan dan menjaga kesehatan dengan baik supaya bisa melakukan lebih banyak hal. Semuanya, kalian hendaknya menjaga jiwa dan raga tetap sehat. Intinya, jagalah diri kalian baik-baik. Terima kasih.

Tim alat bantu melindungi lansia dan orang sakit
Menyumbang kekuatan untuk menjalin jodoh berkah
Daur ulang membawa kekuatan besar
Senantiasa berbuat baik tanpa pamrih membawa kesehatan dan kedamaian

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 29 Juni 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 01 Juli 2025
Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -