Ceramah Master Cheng Yen: Mewariskan Cinta Kasih dan Bervegetaris dengan Hati yang Murni


“Sebanyak 500 anggota Tzu Ching hadir dalam Kamp Tzu Ching di Changhua. Meski tempat kami kurang memadai, tetapi kami mengatasinya dengan menambahkan keramahan pelayanan kami. Tim Hexin Pendamping, tim Hexin, dan 11 tim Heqi bertugas di bagian konsumsi dan dokumentasi. Semuanya melayani dengan ketulusan. Begitu pula dengan TIMA yang mendampingi dengan tulus,”
kata Chen Su-xiang relawan Tzu Chi.

Semuanya mengemban tanggung jawab dengan baik. Mereka selalu bekerja sama dengan harmonis dalam menjalankan aktivitas Tzu Chi di komunitas. Semuanya selalu bersatu hati dan harmonis. Ketika mengadakan sebuah kegiatan, semua relawan akan saling menautkan hati dan harmonis sehingga kegiatan dapat berjalan dengan sangat baik. Terlebih lagi, hendaknya kita membina generasi muda. Dunia ini membutuhkan anak-anak muda untuk melanjutkan misi Tzu Chi agar semangat Tzu Chi terus ada di masyarakat. Inilah yang sangat kita butuhkan.

Dalam kamp ini, orang-orang dari berbagai negara dan wilayah dengan bahasa yang berbeda-beda datang ke Taiwan. Dengan berpartisipasi dalam kegiatan ini, mereka mendapatkan banyak pengalaman dan pelajaran yang membuat mereka merasa sukacita. Dengan adanya rasa sukacita, mereka akan terus mengingat pengalaman ini.

“Mengetahui bahwa Tzu Ching akan datang ke Changhua, kami semua sangat menantikan mereka dengan sukacita. Kami sangat sepenuh hati menyiapkan hidangan yang sesuai dengan selera mereka karena tiap negara memiliki selera yang berbeda-beda. Pada hari raya Natal di 25 Desember, kami membuat salad Natal dan menghiasi meja dengan hadiah-hadiah kecil. Semua anak muda sangat senang,” kata Cai Ming-xuan relawan Tzu Chi.

“Ketika memasuki ruang makan, mereka melihat perbedaan dari hari-hari biasanya karena kami menyiapkan hidangan prasmanan dengan makanan yang sangat banyak. Saya melihat bahwa mereka sangat senang dan sangat bersemangat. Setiap anak mengisi mangkuk mereka hingga penuh, bahkan juga menaruh makanan di tutup mangkuk mereka. Saya merasa mereka merasa sangat nyaman seperti berada di rumah sendiri. Saya sangat senang,” kata Deng Yu-hui relawan Tzu Chi.

“Dalam 1 hari, kami menyiapkan 5 kali hidangan. Anak-anak ini memiliki nafsu makan yang kuat. Setiap kali kami menyiapkan hidangan, hidangan itu akan habis dalam sekejap,” kata Gao Xiu-ling relawan Tzu Chi.


Saya merasa sungguh senang. Dengan hati seorang ibu dan hati orang tua, ketika melihat anak-anak makan dengan lahap dan tenang, semua relawan merasa senang. Mereka telah menganggap semua anak muda di dunia sebagai anak mereka sendiri. Inilah sebuah keluarga besar yang sesungguhnya. Saya merasa sangat tersentuh dan bahagia. Saya berharap bahwa semua orang dapat lebih sering mengadakan kegiatan di dalam lingkungan tempat tinggal untuk membagikan semangat Tzu Chi dan membawa praktik Bodhisatwa.

Dengan ketulusan hati, hendaknya kita menyerukan kepada semua orang untuk mengembangkan ketulusan dan menerapkan pola makan vegetaris. Jika kita berusaha, pasti akan ada hasilnya. Saya sering berkata bahwa dengan adanya 500 orang yang bervegetaris, maka 38 ekor ayam telah terselamatkan. Terlebih lagi, jika kita mengadakan kegiatan vegetaris, akan ada lebih dari 500 orang yang berpartisipasi. Oleh karena itu, hendaknya kita lebih sering mengadakan kegiatan seperti ini.

Saat mengadakan kegiatan, kita juga harus membagikan Dharma kepada setiap orang. Jelaskan kepada mereka mengapa harus bervegetaris, dan jangan hanya 1 kali ini saja bervegetaris. Pola makan vegetaris tidak jauh berbeda dengan pola makan daging, tetapi memiliki dampak positif yang begitu besar. Pola makan vegetaris sungguh-sungguh dapat melenyapkan bencana dan menyucikan dunia yang penuh noda. Untuk menyucikan noda, pola hidup vegetaris sangatlah penting.


Hendaknya kita melindungi kehidupan dengan tidak membunuh hewan. Memiliki niat dan pikiran ini adalah ketulusan. Cinta kasih yang tulus dapat terdengar oleh para Buddha dan Bodhisatwa. Saya senantiasa mengucap syukur setiap saat karena kita dapat hidup dengan tenang dan aman. Kepada siapa kita berterima kasih? Kepada semua orang yang mematuhi norma dan paham akan konsep melindungi kehidupan serta menyucikan dunia. Jika kita dapat menyerukan hal ini kepada semua orang, ketulusan di dunia akan terus meningkat.

Bervegetaris demi melindungi kehidupan akan menciptakan suatu energi yang disebut dengan energi berkah. Energi berkah dapat melenyapkan bencana. Konsumsi daging pasti melibatkan karma pembunuhan. Oleh karena itu, manusia memiliki karma buruk kolektif karena tidak memiliki pemahaman tentang makna pola makan vegetaris.

Hendaknya kita menerapkan pola makan vegetaris dan mengurangi konsumsi daging. Dengan demikian, kita akan mengurangi pembunuhan terhadap hewan. Hendaknya kita membangkitkan hati yang murni dan tulus untuk melindungi kehidupan dan melepaskan satwa. Pahala dari melindungi kehidupan lebih besar dari pada melepas satwa. Dengan memiliki pola pikir melindungi kehidupan, kita akan senantiasa memahami bagaimana cara untuk menghargai kehidupan dan tidak membunuh binatang. Namun, dengan pola pikir melepas satwa, seseorang tetap akan mengonsumsi daging. Jika ingin memohon pahala, mereka baru melepaskan hewan ke alam bebas. Inilah pemikiran yang terbalik.

Untuk benar-benar membebaskan hewan, kita harus mencintai mereka dan memiliki rasa tidak sampai hati untuk membunuhnya. Inilah makna melepaskan satwa yang sesungguhnya. Jadi, saat ini, saya berterus terang kepada kalian. Alangkah baiknya jika kalian menyerap perkataan saya ini. Nutrisi tidak berasal dari daging hewan, tetapi berasal dari biji-bijian dan tanaman. Memperoleh nutrisi dengan cara ini dapat menjaga tubuh dan pikiran kita tetap murni dan kita tetap mendapatkan nutrisi yang tinggi. Lihatlah orang-orang yang bervegetaris, pikiran mereka akan lebih sehat.


Hendaknya kita lebih menggalakkan vegetarisme. Inilah citra insan Tzu Chi di dunia. Namun, untuk membimbing orang lain, kita perlu memiliki kebijaksanaan untuk mencari metode yang tepat. Belakangan ini, inilah yang saya ajarkan kepada semua orang. Dalam kehidupan sehari-hari, janganlah biarkan pikiran kita bergejolak hanya karenai nafsu akan cita rasa. Aksara Tionghoa "makanan" dan "ketamakan" terlihat hampir sama. Penyakit masuk melalui mulut. Tamak akan apakah mulut kita?

Jika kita tidak bervegetaris, kita selalu menginginkan daging. Mengonsumsi banyak daging akan membawa pengaruh tidak baik bagi tubuh. Demikian pula, kita harus menganalisis setiap hal dengan kebijaksanaan. Jangan terus mengikuti nafsu keinginan mulut dan selalu berpikir bagaimana memasak daging yang lezat. Ini tidaknya benar.

Kita harus mengajari setiap orang untuk memasak hidangan vegetaris yang lezat. Bukankah kita telah melihat hidangan vegetaris yang sangat beragam tadi? Siapa pun yang melihatnya pasti ingin makan. Lihatlah anggota Tzu Ching, mereka terus mengambil makanan hingga mangkuk mereka penuh. Mereka makan hingga kenyang. Bagaimana mungkin mereka kekurangani gizi? Hendaknya kita mengembangkan cinta kasih dan kebijaksanaan untuk membimbing semua makhluk.

Mewariskan cinta kasih dari generasi ke generasi
Terjun ke tengah masyarakat dan membawa praktik Bodhisatwa
Pola makan vegetaris menghimpun energi berkah
Menumbuhkan tunas Bodhi dengan kebijaksanaan yang murni

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 20 Januari 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 22 Januari 2024
Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -