Ceramah Master Cheng Yen: Mewariskan Dharma bagi Semua Makhluk


“Ada yang bertanya kepada saya, ‘Anda sudah lanjut usia dan tidak bisa membaca. Mengapa masih ingin ikut serta dalam pementasan?’ Saat itu, setelah menerima buku ‘37 Faktor Pendukung Pencapaian Pencerahan’, saya membacanya kata demi kata dan bertekad untuk memahaminya. Setiap memahami satu kata baru, itu merupakan sebuah pencapaian untuk saya. Setelah mengikuti pementasan adaptasi Sutra kali ini, saya menyadari bahwa kita bukan bersaing dengan orang lain, tetapi melakukan apa yang bisa kita lakukan. Terima kasih, Master. Saya akan bekerja lebih keras,”
kata Lin A-jiao relawan Tzu Chi.

“Meski ayah dan ibu saya adalah anggota Tzu Cheng dan komite Tzu Chi, kakak perempuan saya pun adalah anggota Tzu Ching, tetapi saya tidak mengenal Tzu Chi secara mendalam, bahkan merasa keberatan untuk ikut serta dalam pementasan adaptasi Sutra karena saya sendiri tidak memahami apa makna di balik pementasan ini. Namun, setelah ikut serta dalam pementasan adaptasi Sutra di Taipei Arena, saya sangat terharu pada bagian tentang donor sumsum tulang. Saya memang berencana mendaftarkan diri sebagai calon donor sumsum tulang pada hari Minggu depan, tetapi setelah ikut serta dalam pementasan ini, saya juga bertekad untuk mengajak teman-teman saya untuk melakukan hal yang sama. Pementasan telah berakhir dengan sempurna, sedangkan perjalanan saya di Tzu Chi baru saja dimulai,” kata Chen Guan-yu Partisipan.

Kita hendaknya tahu bahwa Sutra harus dipraktikkan selamanya. Setiap misi Tzu Chi dilandasi Sutra. Jika Sutra diungkapkan secara lisan, mungkin akan sulit dipahami. Karena itu, daripada hanya diungkapkan secara lisan, lebih baik ditampilkan dalam bentuk gerakan yang indah dan rapi. Kita bisa melihat ketulusan cinta kasih dan keindahan yang ditampilkan para insan Tzu Chi. Ketika lantunan Gatha Pendupaan dimulai, para partisipan sungguh bagaikan para Buddha yang menampakkan diri-Nya.


“Pementasan adaptasi Sutra kali ini benar-benar menyentuh hati saya. Ketika lantunan Gatha Pendupaan dimulai, saya langsung menyatu dengan Dharma dan merasa seolah-olah para Buddha benar-benar hadir di sana. Tentu saja, semua partisipan adalah Bodhisatwa dunia. Saya sangat terharu dengan pementasan ini,”
kata Zhou Shi-yuan salah seorang warga.

Selama pementasan, saya yakin semua orang memfokuskan pikirannya dan sepenuhnya menyelami inti sari dari Sutra Makna Tanpa Batas. Jadi, kalian semua adalah Buddha pada saat itu. Dengan menonton dan mendengarkan pementasan kita, para penonton juga menghadiri persamuhan Dharma di Puncak Burung Nasar bersama kita. Saya sangat bersyukur atas pencapaian ini.

Dharma sangatlah menakjubkan. Segala sesuatu akan menjadi kosong seiring berjalannya waktu, kecuali jalinan jodoh kita. Kita harus menghargai jalinan jodoh di antara kita, mempertahankan niat baik hingga selamanya, dan menyerap Dharma ke dalam hati. Terkadang, saya mengatakan bahwa kita seharusnya mengingat Dharma di dalam hati dan selalu menyimpannya dalam ingatan kita.

Berkat adanya jalinan jodoh di kehidupan lampau, kita dapat berhimpun dan menjadi Bodhisatwa dunia di kehidupan ini. Dengan selalu mengingat Dharma di dalam hati, kalian dapat menyebarkannya untuk menginspirasi orang yang tak terhitung banyaknya. Para relawan muda mudi kita juga harus membawa manfaat bagi masyarakat sekarang dan masa depan. Sebagai pilar masyarakat, kalian harus berjuang untuk menyucikan hati manusia dari sekarang. Untuk mewujudkan hal ini, kita harus membagikan keyakinan benar. Tanpa membeda-bedakan agama, kita semua menumbuhkan ketulusan di hati. Karena itulah, kalian dapat mengingat semua gerakan dalam pementasan adaptasi Sutra.


Untuk pementasan adaptasi Sutra yang satu sesinya berdurasi 3 jam, kalian telah berlatih selama lebih dari 3 bulan hingga setengah tahun. Saya yakin melodi ini akan terus terngiang-ngiang di benak kalian. Jadi, kalian telah membentangkan Jalan Bodhisatwa yang sangat lapang dan mulus. Kita hendaknya membawa manfaat bagi semua makhluk. Semua makhluk itu tidak hanya manusia, tetapi juga termasuk hewan. Untuk pementasan ini, kalian semua bervegetaris. Bayangkanlah, berapa banyak nyawa yang telah kalian selamatkan. Intinya, kalian memahami tentang nilai kehidupan.

Saya selalu mengatakan bahwa kalian harus mulai menginventarisasi nilai kehidupan dari sekarang. Ketika kalian bergabung di Tzu Chi atau menjadi donatur, apa yang kalian tumbuhkan di dalam hati kalian? Itu adalah cinta kasih. Sejak saat itu, kalian terus menyebarkan cinta kasih.

“Tiga puluh tahun yang lalu, di atas altar Buddha kami, Ibu meletakkan sebuah kotak kecil yang di luarnya ditempel selembar kertas merah yang bertuliskan, ‘Membangkitkan niat baik setiap hari.’ Beliau meminta kami untuk memasukkan koin ke dalam kotak tersebut dan menumbuhkan niat baik setiap harinya. Saat itu, kami tidak mengerti apa maksud Ibu. Setelah mengikuti pementasan adaptasi Sutra, saya pun memahaminya. Ternyata, ini untuk merespons semangat celengan bambu yang diserukan Master. Saya juga memutuskan untuk mulai ikut pelatihan. Namun, saya tidak yakin bisa menginspirasi teman-teman saya untuk berdonasi. Saya pun terus berdoa semoga mereka setuju menjadi donatur saya. Asalkan ada ikrar, pasti ada kekuatan. Saya bisa menggalang 18 donatur hanya dalam 3 hari. Hingga hari ini, saya sudah berhasil menggalang 25 donatur,” kata Tang Yu-ting Partisipan.


Saya sungguh berharap kita dapat memanfaatkan waktu untuk bersumbangsih. Sekarang, yang paling penting bagi saya ialah menyebarkan nilai-nilai Tzu Chi ke segala penjuru dunia dan mewariskan sejarah Tzu Chi. Kini, para insan Tzu Chi memiliki sebuah misi, yakni merekam jejak langkah Bodhisatwa Tzu Chi. Kita harus mewariskan sejarah Tzu Chi dari generasi ke generasi. Kita harus merekam hal-hal yang telah kita lakukan agar bisa menjadi contoh untuk relawan muda dan mereka dapat mewariskannya ke generasi berikutnya.

Saya telah mendengar tentang bagaimana salah seorang partisipan yang menderita kanker mampu mengabaikan rasa sakitnya dan berfokus pada pementasan adaptasi Sutra. Dia berhasil melaluinya. Meski tubuhnya terasa sakit, dia tetap fokus dalam pementasan. Dia benar-benar telah melepas keakuan. Saya sangat gembira ada Bodhisatwa dunia seperti dia. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.

Harap para relawan muda bisa bersungguh hati. Selain ikut serta dalam pementasan, kalian juga harus memikul tanggung jawab untuk memikul bakul beras bagi dunia. Apakah kalian bersedia? (Saya bersedia.) Kalian harus bersumbangsih dengan sukarela. Apa kalian bisa melakukannya? (Ya.) Kita seharusnya mengubah derita menjadi sukacita dan bersumbangsih dengan sukarela. Terima kasih, para relawan muda. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.   

Menyerap Dharma lewat pementasan adaptasi Sutra
Melantunkan pujian yang tulus untuk Tathagata
Melihat dan mendengar Dharma yang menakjubkan dalam persamuhan Dharma di Puncak Burung Nasar
Membangkitkan tekad untuk menyucikan hati semua makhluk   

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 23 November 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 25 November 2023
Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -