Ceramah Master Cheng Yen: Mewariskan Kebenaran Sutra Teratai di Dunia


“Saya akan membacakan laporan tahun 2022 untuk semuanya. Dalam waktu 1 tahun, insan Tzu Chi telah melakukan banyak hal. Meski yang kami tuliskan hanyalah laporan mengenai pengeluaran kantor pusat saja dan tidak termasuk laporan negara-negara yang telah mandiri, bagaimana mungkin melaporkan semuanya dengan jelas dalam 70 halaman? Ketika melihat kebutuhan, kami akan segera bertindak. Jadi, kami mengelompokkan setiap pekerjaan ke dalam beberapa kategori proyek dan merapikannya untuk dijelaskan kepada semuanya,”
kata Wei Shu-zhen Staf ahli Kantor CEO Tzu Chi.

“Pada tahun 2022, meski banyak kegiatan dihentikan akibat pandemi Covid-19, kita masih memiliki 27,12 juta orang yang melayani dan dilayani. Partisipasi relawan pun masih berjumlah hampir 13,7 juta. Relawan bersumbangsih tanpa pamrih. Jika dihitung berdasarkan upah minimum tahun lalu, kontribusi mereka secara ekonomi sama dengan 10,1 miliar dolar NT (4,9 triliun rupiah). Saya sungguh berterima kasih kepada semua yang telah bersumbangsih tanpa pamrih,” pungkas Wei Shu-zhen.

Bodhisatwa sekalian, semua hal yang kita lakukan pasti akan berlalu. Setiap hari, saya selalu mendengar sejarah Tzu Chi. Saat ini, kita telah yakin akan arah yang benar karena kita telah mengikuti sejarah. Hal-hal di masa lalu adalah bagian dari sejarah. Sesungguhnya, sejarah yang ada bersumber dari sebersit niat yang timbul seketika.


Saya sangat bersyukur karena selama bertahun-tahun, orang-orang yang memiliki jalinan jodoh dengan Tzu Chi terus mendedikasikan diri untuk berjalan di jalan Tzu Chi. Seiring berjalannya waktu, banyak hal juga telah berlalu. Namun, selama masih ada di dunia, kita akan terus mengingatnya. Sama halnya dengan sejarah Tzu Chi. Ketika membahas tentang Taichung, kisahnya sangat mengesankan.

Saat itu, sekelompok Bodhisatwa berperan penting dalam menciptakan sejarah di Taichung. Misalnya, Yang Mulia Bhiksuni Da Hong yang pernah mewakili saya di Taichung. Beliau memimpin sekelompok Bodhisatwa untuk melakukan hal penting di Taichung, seperti mengunjungi orang-orang yang tidak mampu. Saat itu, saya tengah berfokus pada pembangunan rumah sakit dan misi Tzu Chi mulai berkembang secara internasional hingga ke California Utara. Intinya, sejak Tzu Chi didirikan hingga saat ini, kita telah melakukan banyak hal bagi dunia. Dalam melakukan hal ini, diperlukan banyak orang untuk memikul tanggung jawab di setiap wilayah.

Setiap hari, saya berterima kasih kepada mereka yang telah membangun tekad dan ikrar dengan mengesampingkan karier mereka demi melaksanakan misi Tzu Chi. Misi Tzu Chi harus dijalankan dengan sepenuh hati. Setelah menjalankannya, insan Tzu Chi akan menginformasikannya kepada kantor pusat Tzu Chi sehingga Divisi Kerohanian Tzu Chi mengetahui pekerjaan apa saja yang tengah dijalankan di setiap negara.


Dahulu, kita tidak memiliki Divisi Kerohanian sehingga semuanya dilakukan oleh saya sendiri, seperti menulis artikel dan mengeditnya. Semua dimulai dari skala kecil hingga dapat seperti sekarang ini. Saat ini, diperlukan sekelompok orang. Dahulu, saya melakukannya seorang diri, tetapi kemudian saya memiliki banyak orang yang mendukung dan mendampingi saya.

Di banyak negara, baik kecil maupun besar, kita secara perlahan telah membentuk kelompok di berbagai komunitas dan kota. Untuk menelusuri sejarah misi Tzu Chi, kita harus memulai dari akarnya. Ini sama dengan ketika saya bercocok tanam di masa awal. Saya dan beberapa orang harus berjongkok untuk mencabuti rumput dengan sabit. Kami tidak hanya menarik rumput tersebut, tetapi juga mencari akarnya.

Dalam serangkaian akar rumput, kita terus menemukan benih. Ada benih di setiap rangkaian. Kami terus menggali akar dengan sabar tanpa memutusnya di tengah-tengah. Jika putus, benih tersebut akan tetap menjadi rumput liar yang tumbuh meluas di lahan tersebut. Begitulah cara kami menelusuri akarnya sebelum menariknya secara keseluruhan. Sesungguhnya, akar yang telah kami gali tersebut dapat dikeringkan dan dijual ke apotek pengobatan Tiongkok karena itu merupakan obat herbal.


Ketika mengingatnya kembali, kita sadar segala sesuatu di bumi mengandung prinsip. Dalam Sutra Teratai, terdapat bab Perumpamaan Tanaman Obat. Sesungguhnya, semua tanaman yang ada di bumi, termasuk rumput, bunga, dan pepohonan, dapat digunakan sebagai obat. Intinya, banyak prinsip kebenaran di dunia. Sutra Teratai mengajarkan kebenaran dan mengatakan bahwa kebenaran ini harus disebarkan.

Buddha datang ke dunia dengan satu tujuan utama, yaitu membimbing semua makhluk untuk menjadi Bodhisatwa dan menghimpun kebajikan dengan membangkitkan cinta kasih mereka. Inilah yang harus kita lakukan sekarang. Namun, sangat disayangkan karena saya tidak memiliki banyak waktu untuk melakukannya. Saya berharap para Bodhisatwa saat ini dapat membangun ikrar dan tekad untuk mewariskan semangat dan nilai-nilai Tzu Chi.

Para umat perumah tangga sesungguhnya lebih mudah untuk menginspirasi orang lain dan membimbing semua makhluk di dalam masyarakat. Tentu saja, ini juga adalah tanggung jawab saya untuk mewariskan semangat ajaran Buddha. Hanya ketika memahami Dharma secara mendalam, barulah kita dapat mewariskan semangat Buddha tanpa henti. Dunia membutuhkan kekuatan dan dedikasi banyak orang. Para anggota Sangha juga harus mewariskan silsilah Dharma. 

Menentukan arah kehidupan dengan pikiran dan hati yang murni
Menelusuri sejarah hingga ke akarnya
Menghimpun semua orang untuk menjalankan ikrar besar
Mewariskan kebenaran Sutra Teratai di dunia 

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 20 Oktober 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 22 Oktober 2023
Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -