Ceramah Master Cheng Yen: Mewujudkan Kebajikan dan Keindahan yang Tulus serta Meneruskan Cinta Kasih


“Saya sungguh berjodoh dapat ikut serta dalam pementasan kali ini. Saya rasa kalian semua juga sama seperti saya. Selama pementasan, kita melihat banyak adegan yang sangat mengharukan, seperti bagian tentang Silent Mentor, donor sumsum tulang, dan para dokter Tzu Chi,”
kata Yang Ting-yu relawan pementasan adaptasi Sutra.

“Saat bagian misi kesehatan, saya pun teringat dengan Ayah yang juga seorang dokter pengobatan Tiongkok. Dalam pementasan ini, kita dapat melihat bagaimana para dokter mengobati para pasien yang mengalami penderitaan. Tidak peduli seberapa sulit kondisi yang dihadapi, mereka tetap memprioritaskan kesehatan pasien. Hal ini mengingatkan saya terhadap Ayah,” lanjut Yang Ting-yu.

“Setiap kali bertemu dengan pasien yang sakit parah, beliau akan bergadang untuk mempelajari buku-buku medis serta menganggap para pasien bagaikan keluarga sendiri dan merawat mereka dengan sepenuh hati. Karena itu, saya pun memantapkan hati untuk mengambil program pascasarjana pengobatan Tiongkok agar dapat meneruskan tekad Ayah. Saya juga ingin menjadi dokter humanis seperti beliau,” pungkas Yang Ting-yu.

“Dari pementasan di Kaohsiung Arena, Stadion Changhua, hingga Taipei Arena, saya benar-benar sangat berterima kasih kepada Kakak Sun Rui-ze. Dia yang membantu mencetak kain kanvas yang telah diberi tanda dan membuat banyak properti yang akan digunakan dalam pementasan di Taipei Arena,” kata salah seorang relawan Tzu Chi.

“Saya selalu merasa bahwa masih ada banyak hal yang harus saya lakukan. Sesungguhnya, dalam persiapan pementasan ini, saya mendapat banyak bimbingan dari Kakak Ci Yue sehingga saya bisa menyelesaikan semua ini. Saya juga dibantu oleh tim saya. Saya tidak akan bisa menyelesaikannya seorang diri. Jadi, saya berterima kasih atas bantuan para relawan,” kata Sun Rui-ze relawan Tzu Chi.


Lihatlah bagaimana insan Tzu Chi menampilkan pementasan adaptasi Sutra berskala besar dengan membentuk formasi yang begitu indah. Itu sungguh tidaklah mudah. Formasi yang begitu indah dapat terbentuk berkat pemberian tanda di lantai sehingga orang-orang dapat bergerak dengan kompak dan rapi. Kerapian dan kekompakan gerakan ini terlihat jelas oleh orang-orang yang menyaksikan meski kalian yang berada di dalam barisan tidak menyadarinya.

Intinya, saat melangkah maju atau mundur, bergerak ke kiri atau ke kanan, asalkan kalian mengikuti tanda di lantai, formasi yang terbentuk akan sangat alami dan indah. Selain itu, dibutuhkan tekad dari banyak orang untuk membantu persiapan pementasan ini sehingga formasi yang kompak dan rapi dapat terbentuk. Jadi, saya sungguh-sungguh telah melihat kebenaran, kebajikan, dan keindahan.

Masing-masing dari kalian memiliki hati yang tulus dan telah membangkitkan kebajikan di dalam hati. Jadi, himpunan dari kebenaran dan kebajikan dapat mewujudkan keindahan. Kalian benar-benar telah menunjukkan kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Saya juga sangat berterima kasih atas penampilan kalian.

Saya ingin memberi tahu kalian semua bahwa melihat begitu banyak orang menampilkan kerapian dalam pementasan berskala besar seperti ini benar-benar membuat saya sangat terkesan dan tersentuh. Saya yakin para Buddha dan Bodhisatwa telah mendengarnya. Insan Tzu Chi di seluruh dunia juga telah menyaksikan dan mendengarnya. Dengan ribuan orang yang berpartisipasi, himpunan ketulusan hati selama pementasan pasti dapat terdengar oleh para Buddha dan Bodhisatwa.


Pada masa lalu, orang-orang berdoa dengan tulus untuk memohon keselamatan. Pada zaman dahulu, dilarang menyembelih hewan sebelum ritual Chien Chiao. Itulah cara yang dilakukan orang-orang untuk mengungkapkan ketulusan mereka pada masa lalu. Ketulusan hati orang-orang diharapkan dapat membuat langit dan bumi tersentuh sehingga mereka dapat dikaruniai keselamatan. Itulah yang dijalankan pada masa lalu, sedangkan sekarang insan Tzu Chi menggalakkan vegetarisme setiap hari. Terlebih lagi, saat berpartisipasi dalam pementasan, semua orang harus bervegetaris selama berhari-hari.

Selama tiga bulan latihan, siapa di antara kalian yang tidak bervegetaris? Ketulusan hati ini terhimpun dalam waktu yang lama. Banyak dari kalian yang telah menyatukan hati dan berdoa dengan tulus setiap hari. Himpunan ketulusan dari semua orang membuat iklim dan cuaca menjadi bersahabat. Untuk itu, kita harus bersyukur.

Sekarang, ada begitu banyak hal yang terjadi di seluruh dunia, seperti bencana alam dan bencana akibat ulah manusia. Saya menonton berita setiap hari. Ada sekelompok anak muda dari Divisi Kerohanian yang membantu saya mengumpulkan informasi tentang hal-hal yang telah dilakukan insan Tzu Chi di seluruh dunia.

Setiap malam, saat menonton berita, saya merasa sangat khawatir sekaligus sangat tersentuh. Di mana pun bencana terjadi, asalkan relawan Tzu Chi ada di sana, mereka akan segera bergerak. Jadi, relawan Tzu Chi telah menjadi Bodhisatwa tanpa diundang yang peduli terhadap segala hal yang terjadi di dunia. Saya benar-benar tersentuh.

Saya juga mendengar para relawan kita di Kaohsiung telah bersumbangsih dengan ketulusan hati, terutama para komisaris kehormatan kita. Saya ingin berterima kasih kepada Bapak Yan yang pada saat itu telah melakukan berbagai upaya sehingga banyak orang yang terinspirasi untuk menjadi komisaris kehormatan hingga sekarang. Pada masa lalu, mereka dijuluki sebagai Tiga Pendekar. Sekarang, jumlahnya sudah bertambah dan mereka bertemu setiap hari. Jadi, saya selalu berpesan kepada kalian untuk menggalang lebih banyak Bodhisatwa.


Tentu saja, para komisaris kehormatan yang telah membangun tekad dan ikrar akan mendapatkan buah dari kebaikan yang telah mereka lakukan. Dengan ketulusan hati, mereka mengerahkan segenap kekuatan untuk mewujudkan kebaikan. Intinya, tidak peduli berapa banyak yang telah dilakukan, kita akan mendapatkan buah dari apa yang telah kita lakukan.

Saya sangat bersyukur karena kebajikan telah disebarkan secara terus-menerus. Saya benar-benar berharap semua orang dapat mewariskan kebajikan di dalam keluarga dan menyebarluaskannya ke komunitas hingga masyarakat agar cinta kasih dapat terus berlanjut. Masyarakat Taiwan benar-benar sangat harmonis. Inilah letak keindahan Taiwan. Keindahan ini ada berkat ketulusan dalam bersumbangsih. Inilah yang disebut menciptakan berkah.

Kita mempraktikkan kebenaran, kebajikan, dan keindahan, bersumbangsih tanpa pamrih, dan menciptakan berkah yang besar bagi dunia. Inilah yang disebut sebagai teladan. Jadi, keindahan Taiwan terletak pada kebajikan yang tulus, sumbangsih tanpa pamrih, dan orang-orang yang mendoakan satu sama lain. Inilah cara untuk menciptakan berkah yang besar dan menjalin jodoh penuh berkah. Saya sangat bersyukur.

Hendaklah kita mewariskan cinta kasih dengan berinteraksi dengan semua orang. Jadi, wariskanlah lebih banyak ajaran yang benar supaya lebih banyak orang dapat terinspirasi. Inilah yang disebut Bodhisatwa dunia. Dengan bertambahnya Bodhisatwa dunia, dunia akan tenteram dan dipenuhi berkah. Saya mendoakan kalian semua. Saya benar-benar bersyukur karena kalian telah mengembangkan berkah dan kebijaksanaan serta merasakan sukacita dalam Dharma. Terima kasih, doa saya beserta kalian. 

Gerakan yang kompak menunjukkan kebenaran, kebajikan, dan keindahan
Tulus bervegetaris dan berdoa demi keharmonisan dunia
Bodhisatwa merespons panggilan semua makhluk tanpa perlu diundang
Meneruskan cinta kasih dan menciptakan berkah yang besar

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 20 Maret 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 22 Maret 2024
Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -