Ceramah Master Cheng Yen: Meyakini dan Memahami Dharma Secara Mendalam


“Tahun ini saya berusia 90 tahun. Jika hari ini saya bisa melakukan daur ulang, berarti saya sudah untung sehari. Master berkata bahwa kita bisa mengubah sampah menjadi emas. Sebelumnya, saya juga tak tahu mengapa sampah bisa menjadi emas. Setelah pergi melakukan daur ulang, saya baru tahu bahwa setelah barang-barang bekas dipilah, semua itu bisa dimanfaatkan kembali dan menjadi "emas",” ujar Lin Wu Yu-yun, relawan Tzu Chi.

“Master berkata tak cukup waktu lagi. Saya juga tidak cukup waktu lagi. Saya sudah berusia lanjut. Jika saya tak segera melakukannya, waktu akan terbuang begitu saja. Meski pinggang saya tak begitu baik dan harus memakai pelindung pinggang, saya melakukannya dengan penuh sukacita,” lanjut Lin Wu Yu-yun lagi.

Ketika mendengarkan ajaran Buddha, kita harus bersungguh hati dan membangkitkan keyakinan serta pemahaman. Tetapi, hanya memiliki keyakinan dan pemahaman tidaklah cukup. Kita harus memiliki keyakinan dan pemahaman secara mendalam. Jika bersungguh hati untuk merasakan dan memahaminya, kita akan mengetahui bahwa antara "membangkitkan keyakinan dan pemahaman di dalam hati" dan "memiliki keyakinan dan pemahaman secara mendalam" mungkin ada sedikit perbedaan.


Membangkitkan keyakinan dan pemahaman di dalam hati berarti ketika orang-orang berbagi Dharma, kita pun tahu dan memahami serta percaya  dengan apa yang mereka katakan. Inilah membangkitkan keyakinan dan pemahaman di dalam hati. Namun, untuk benar-benar memahami Dharma, kita harus merenungkannya secara mendalam. Hanya mendengar beberapa kata saja, kita mengatakan bahwa kita meyakini dan memahaminya. Apakah sesederhana itu?

Terdapat makna yang lebih mendalam di dalam Dharma itu. Jadi, kita harus mempelajarinya selapis demi selapis secara mendalam untuk menemukan inti sari sumsum Dharma. Inti sari sumsum Dharma bagaikan darah yang mempertahankan kehidupan kita. Sumsum tulang menghasilkan sel-sel darah baru. Jika sumsum tulang tak berfungsi dengan normal, orang akan menderita penyakit leukemia.

Untuk menemukan donor yang cocok di antara ratusan ribu orang guna menjalani transplantasi sumsum tulang tidaklah mudah. Sumsum tulang yang cocok harus dicari dari ratusan ribu orang sebelum transplantasi dapat dilakukan. Setelah donor yang cocok ditemukan, apakah transplantasinya pasti akan berhasil seratus persen?

Ini juga bergantung pada jalinan jodoh. Ada orang yang berhasil menjalani transplantasi sumsum tulang. Ini seperti kita menerima Dharma. Biasanya, sebagai makhluk awam, kita memiliki banyak delusi. Kita memiliki sifat hakiki yang murni seperti para Buddha dan Bodhisattva. Sifat hakiki kita adalah bajik dan tak tercemar. Namun, kita adalah makhluk awam yang terjerumus dalam kegelapan batin yang sudah terakumulasi dalam waktu yang lama.

Kegelapan batin bagaikan bakteri yang hidup dalam tubuh kita dan menyebabkan infeksi dan penyakit. Lebih dari 2.500 tahun yang lalu, Buddha mengajarkan kepada kita untuk menerapkan Dharma di era kekeruhan ini agar hati semua orang dapat membangkitkan keyakinan dan pemahaman serta lebih jauh lagi memiliki keyakinan dan pemahaman secara mendalam. Semua orang harus menerima Dharma. Setelah mempelajari Dharma, kita harus menerapkannya di tengah masyarakat. Ketika mendengar hal yang bermanfaat, kita harus mempertahankannya. "Ajaran ini sangat berharga dan bermanfaat bagi Anda, biar saya bagikan untuk Anda."


Ini seperti sekelompok Bodhisattva yang kembali dari Meksiko. TIMA pergi ke sana untuk mengadakan baksos kesehatan dan pembagian barang bantuan. Mendengar mereka berada di sana lebih dari 10 hari, saya sangat tersentuh. Namun, saya juga sangat tak tega ketika mendengar kemiskinan, penyakit, dan penderitaan orang-orang di Meksiko.

Saya memberi tahu para relawan untuk membantu mereka lewat baksos kesehatan dan memberi perhatian serta pelukan hangat. Kasih sayang seperti itu merupakan hadiah terbesar bagi mereka. Mereka tahu bahwa dalam kehidupan mereka, masih banyak orang yang mengasihi mereka dan mereka tak sendirian. Dalam pikiran mereka, ada sekelompok orang baik yang menghangatkan hati dan membantu mereka. Ini menyembuhkan batin mereka. Saya yakin bahwa para anggota TIMA yang mengadakan baksos kesehatan di sana telah sangat bekerja keras. Namun, hati mereka dipenuhi sukacita.

Tahun lalu, Tzu Chi telah menyalurkan bantuan bencana di Meksiko. Kini, para relawan memiliki kesempatan untuk mengadakan baksos kesehatan di sana meski harus melakukan perjalanan jauh. Kali ini kita tak dapat menyediakan layanan yang komprehensif. Mungkin lain kali layanan kita bisa lebih komprehensif. Ini semua adalah jalinan jodoh. Kita harus membuka dan meratakan jalan.

Melihat mereka kembali, saya juga sangat bersukacita. Setelah mendengar yang mereka bagikan dan melihat mereka melakukan kebajikan dengan penuh sukacita, kita juga turut bersukacita. Inilah sukacita atas perbuatan baik yang dilakukan orang lain. Melihat perbuatan baik mereka dan mengetahui apa yang telah mereka lakukan, kita memuji mereka. Selain memuji, kita juga harus turut berpartisipasi dalam baksos kesehatan yang berikutnya. Kita senang melihat orang lain mencapai kebaikan. Kita senang karena mereka melakukan perbuatan baik dan mendapat pengalaman. Jadi, kita bersedia mendedikasikan diri. Setelah mendedikasikan diri, kita sendiri juga memiliki pengalaman. Karena kita memiliki pengalaman dalam bersumbangsih, kita bisa berbagi dengan semua orang.


Seperti itulah perputaran roda Dharma. Kita dapat berbagi dengan orang lain tentang penderitaan yang kita lihat dan temui serta membimbing mereka untuk baik-baik menghargai apa yang mereka miliki. Ketika semua makhluk mendapat manfaat, mereka bersukacita. Kita yang membantu mereka juga akan ikut bersukacita. Ini yang disebut turut bersukacita atas perbuatan baik orang lain dan kita mendapatkan pahala dari hal ini.

Kegelapan batin telah menghalangi sifat hakiki kita

Memutar roda Dharma dengan keyakinan dan pemahaman mendalam

TIMA mengadakan baksos kesehatan untuk meringankan penderitaan pasien

Turut bersukacita atas perbuatan baik orang lain

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 30 September 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 2 Oktober 2018

Editor: Stefanny Doddy

Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -