Ceramah Master Cheng Yen: Navigator Proyek Harapan
“Pada tanggal 6 November 1994, saya mengemban tanggung jawab sebagai pengurus wilayah utara Taiwan. Saya sangat gelisah dan khawatir tidak dapat berpegang pada arah dan poin yang benar. Karena itu, pada tanggal 3 bulan 1 Imlek, saya secara khusus kembali ke Griya Jing Si. Master berkata, ‘Ada beberapa helai daun di pohon ini yang telah menguning, tetapi itu bukanlah masalah. Manfaatkanlah jalinan jodoh Asosiasi Guru Tzu Chi untuk menjaga akarnya dengan baik’,” kata Chen Nai-yu, Anggota Asosiasi Guru Tzu Chi.
“Sejak anak-anak masih kecil, kita memberi tahu mereka bahwa di komunitas mereka, terdapat sekelompok relawan yang memperhatikan komunitas, menjaga keluarga kurang mampu, dan lain sebagainya. Apa yang mereka dengar dan lihat akan memengaruhi arah tujuan mereka di masa mendatang,” lanjut Chen Nai-yu.
“Lewat pendidikan, kita membuka sebuah pintu agar orang tua murid bisa masuk ke dalam. Lalu, para orang tua akan tahu apa yang tengah dilakukan oleh Tzu Chi dan kita pun bisa menginspirasi mereka. Ini berkat kelas budi pekerti di komunitas,” pungkas Chen Nai-yu.
Kita menyebut pendidikan sebagai proyek harapan. Para guru adalah navigator proyek harapan. Asosiasi Guru Tzu Chi bukan hanya membimbing anak-anak, melainkan seluruh anggota keluarga mereka. Kita juga harus bersyukur kepada Guru Nai-yu. Dahulu, tanpa takut bekerja keras, beliau mengunjungi berbagai sekolah dan keluarga. Sungguh, selama beberapa waktu itu, kita menjalankan Asosiasi Guru Tzu Chi dengan baik dan telah membina banyak insan berbakat bagi masyarakat.
Yang disayangkan, kondisi ini tidak berkelanjutan. Alangkah baiknya jika kita dapat kembali pada kondisi saat itu. Kini, banyak relawan yang berkata bahwa mereka telah lanjut usia. Namun, saya ingin memberi tahu kalian bahwa kita harus memiliki jiwa muda. Jangan berpikir bahwa diri sendiri telah tua. Berhubung langkah kita telah melambat selama beberapa waktu, saya kembali mengkhawatirkan kondisi masyarakat kita.

Meski kini sebagian besar dari kalian telah pensiun, tetapi jalinan kasih sayang dengan sekolah tetaplah ada. Saya berharap kalian dapat mengunjungi sekolah kalian dan memperpanjang jalinan kasih sayang dengan kepala sekolah. Berbagilah tentang Asosiasi Guru Tzu Chi dan buku-buku ini. Kalian juga bisa menulis kisah, keluar mengikuti pertemuan, dan berbagi pengalaman masing-masing. Semua itu merupakan kisah yang bermakna.
Asosiasi Guru Tzu Chi dapat mewariskan barang-barang yang sangat bernilai asalkan kita melakukannya dengan sepenuh hati. Kalian bisa mengumpulkan Kata Renungan Jing Si, membagikan ajaran saya yang kalian dengar, serta berbagi tentang bagaimana kalian bersumbangsih bersama saya dan bagaimana kalian mendidik murid-murid. Semua itu bisa menjadi artikel yang baik. Jika bisa demikian, para guru kita dapat meneruskan semangat dalam mendidik murid-murid.
Bagaimana mendidik murid sekarang dan masa mendatang, ini bergantung pada pengalaman mengajar kalian. Pengalaman mengajar kalian tidak hanya bermanfaat bagi murid-murid, tetapi juga bagi para guru di era sekarang. Kalian juga bisa mewariskan metode pengajaran kalian kepada guru muda. Jika bisa menerbitkannya dalam bentuk seri, kita bisa membawa manfaat bagi Taiwan dan luar negeri. Kita memiliki banyak insan berbakat. Kalian semua adalah insan berbakat. Jangan biarkan kehidupan kita di dunia ini berlalu dengan sia-sia.

“Master berkata bahwa terjun ke tengah masyarakat adalah tanggung jawab kita. Karena itu, saya berkata pada diri sendiri bahwa ini adalah tanggung jawab saya. Setiap hari, jika bertemu dengan insan berbakat, orang yang baik, ataupun orang yang membutuhkan perhatian kita, saya selalu bersungguh hati berinteraksi dengan mereka dan menjaga satu sama lain. Jadi, mohon Master tenang,” kata Lin Mei-lan, relawan Tzu Chi.
“Sesungguhnya, keteladanan juga sangat penting. Saya ingin melaporkan kepada Master bahwa kini saya sering pergi ke Dongshi agar orang-orang bisa melihat saya,” pungkas Lin Mei-lan.
“Guangfu telah dilanda bencana besar. Meski jarak wilayah tengah Taiwan cukup jauh dari Guangfu, tetapi hati kami sangatlah dekat. Setelah mendengar tentang bencana ini, para relawan dari wilayah tengah Taiwan segera bergerak untuk memberikan bantuan. Master selalu mengingatkan kita untuk menghormati langit, mengasihi bumi, dan menghimpun jalinan jodoh berkah,” kata Shen Guo-fu, relawan Tzu Chi.
“Saat Qigu, Tainan diterjang Topan Danas, langit bagaikan terbalik. Saat Guangfu dilanda bencana, bumi bagaikan bergeser. Namun, kekuatan hati Bodhisatwa kita jauh lebih besar. Para pahlawan sekop bermunculan untuk membantu pembersihan lumpur di daerah bencana,” pungkas Shen Guo-fu.
Setiap orang memiliki hakikat kebuddhaan. Pada dasarnya, setiap orang memiliki cinta kasih. Inilah kekuatan dari kebijaksanaan Bodhisatwa Avalokitesvara yang menakjubkan. Para anak muda juga segera muncul untuk bersumbangsih bagai Bodhisatwa Avalokitesvara. Ini membuktikan bahwa setiap orang memiliki cinta kasih. Terlebih lagi, kaum muda. Biasanya, mereka mungkin tidak memikirkan ajaran Buddha. Namun, di mana pun bencana terjadi, mereka secara alami akan pergi ke sana untuk membantu. Inilah sifat hakiki manusia.
Apa yang saya lihat membuat saya sangat tenang dan bersyukur. Mengenai hal ini, orang-orang bisa segera bergerak untuk memberikan bantuan kala dibutuhkan dan selalu menuju arah yang baik, ini menunjukkan bahwa dalam keseharian, masyarakat kita telah saling membantu dan saling memotivasi. Di mana pun ada yang kesulitan, kita akan membantu.

Seluruh masyarakat menuju arah yang baik, ini telah menjadi sesuatu yang alami. Ini karena dalam keseharian, kita selalu membimbing masyarakat kita. Jadi, janganlah lupa untuk bersumbangsih dengan cinta kasih dalam keseharian dan senantiasa memperhatikan orang-orang.
Terlebih lagi, sebagai insan Tzu Chi, saat ada kesempatan untuk berbuat baik, kita hendaknya memberi tahu satu sama lain. "Di sini ada kesempatan untuk berbuat baik, mari kita melakukannya bersama." Jika ada waktu luang, hendaklah kita melakukannya. Atau, jika ada orang yang membutuhkan, kita juga bisa mengajak orang lain untuk bersumbangsih bersama. Jadi, semua orang bisa bersumbangsih bersama.
Bagaimanapun, semua orang di seluruh dunia adalah satu keluarga. Di mana pun ada yang membutuhkan, insan Tzu Chi selalu pergi ke sana untuk membantu. Ini sangatlah menyentuh. Jadi, asalkan sesuatu itu benar, lakukan saja. Ingatlah, dalam hidup ini, yang dikhawatirkan ialah berjalan menyimpang. Menyimpang sedikit saja, kita bisa jauh tersesat. Jadi, janganlah kita berjalan menyimpang.
Arah kita tidak boleh menyimpang sedikit pun. Dalam melakukan hal yang benar, hendaklah kita teguh tak tergoyahkan dalam masa miliaran kalpa. Beberapa kalimat ini selalu menjadi pedoman saya. Ini juga hendaknya menjadi pedoman kalian. Dalam melakukan hal yang benar, hendaklah kita teguh tak tergoyahkan dalam masa miliaran kalpa.
Para guru adalah navigator proyek harapan
Mengajarkan tata krama dan keluhuran serta membimbing untuk menggarap ladang batin
Bodhisatwa berjalan bersama untuk memupuk kebajikan
Dharma senantiasa menyertai orang yang teguh tak tergoyahkan
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 30 November 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 02 Desember 2025







Sitemap