Ceramah Master Cheng Yen: Praktik Enam Paramita dalam Pelestarian Lingkungan

Kalian bisa menggunakan tangan yang biasa digunakan untuk bertepuk tangan untuk melakukan apa? Memilah barang daur ulang, benar? Inilah yang saya harapkan. 

"Saya telah melakukan daur ulang selama lebih dari 20 tahun. Semakin banyak melakukan, saya semakin bahagia. Saya sudah melakukan daur ulang selama 20 tahun. Tekad ini selalu bertambah, tak pernah berkurang," kata Hong Lin Zhi, relawan Tzu Chi.

"Setelah suami saya meninggal saya mulai melakukan daur ulang. Suami saya meninggal 20 tahun yang lalu. Saya memikul barang daur ulang di bahu. Saya sudah melakukan ini sekitar 10 tahun sebelum akhirnya menggunakan gerobak. Saya menggunakan gerobak baru selama 20 tahun. Saya sempat mengganti beberapa gerobak seperti ini. Saya sangat suka melakukan daur ulang," kata kata Lian Cai-xia, relawan daur ulang berusia 88 tahun.

"Untuk apa Anda datang kemari?" tanya relawan

“Untuk melakukan daur ulang,” kata Ling Ming San, seorang anak kecil.

"Bagaimana melakukannya?"

“Saya memilah barang daur ulang,  jawabnya

Tzu Chi di Taiwan sudah berusia 50 tahun. Saya selalu bersyukur atas hal ini. Taiwan adalah tempat asal mula Tzu Chi. Saat saya mulai menggalakkan pelestarian lingkungan sekelompok relawan pun merespons. Mereka bertekad untuk mengikuti seruan saya. Saya menyerukannya dengan ringan tetapi mereka mendengarnya dengan sungguh hati. Mereka menjalankannya sekuat tenaga. Di wilayah utara, tengah, selatan, ataupun timur, semuanya sama. Ini membuat Taiwan berada di urutan ketiga sedunia dalam hal daur ulang. Ini sungguh luar biasa. Kekuatan cinta kasih yang terhimpun dapat membawa kecemerlangan yang terpancar ke seluruh dunia. Ini sungguh tidak mudah. Kini pelestarian lingkungan telah menjadi isu global, bahkan menjadi isu terbesar. PBB terus berkoordinasi mencari solusi karena suhu Bumi terus meningkat. Bumi terus dirusak oleh manusia.

Dengan terjadinya ketidakselarasan iklim, bencana semakin banyak terjadi. PBB telah menyadari masalah ini serta terus menggagas pertemuan dan berkoordinasi dengan harapan dapat menekan laju industri. Namun, kenyataannya tidak semudah itu. Keinginan manusia selamanya tidak pernah habis. Manusia tidak pernah berhenti mengejar keinginan. Karena itu, mengurangi aktivitas industri tidak akan semudah itu. Berbagai negara hanya mencapai kesepahaman bahwa berbagai bencana yang kerap terjadi saat ini bermula dari pencemaran udara. Mereka juga tahu bahwa konsumsi sumber daya alam yang berlebihan menjadi penyebab utama bencana bermula dari pencemaran udara. Mereka juga tahu bahwa konsumsi sumber daya alam yang berlebihan menjadi penyebab utama bencana. Mereka tahu jelas tetapi tak bisa mencapai kesepakatan. Bagaimana pun, semua negara tetap mengutamakan kepentingan ekonomi. Ini sungguh mengkhawatirkan.

Sesungguhnya, berapa lama lagi Bumi ini dapat bertahan atas pola konsumsi dan level pencemaran seperti sekarang ini? Kita semua harus memiliki kesepakatan. Bukan hanya kesepakatan, kita juga harus memiliki resolusi tindakan bersama. Kesepakatan dan tindakan bersama sangat penting. Tanpa hal ini, es di Kutub Utara dan Selatan akan terus mencair permukaan air laut akan naik, dan suhu udara akan terus meningkat. Dengan sendirinya, ini akan berakibat pada perubahan iklim yang drastis. Melihatnya, saya sungguh merasa sedih. Kita manusia sungguh harus sedikit mengubah pola hidup kita. Kita harus lebih banyak berintrospeksi. Janganlah terus menambah kadar emisi karbon. Kita harus meredam nafsu keinginan. kita Kita harus sedikit lebih hemat dan kembali pada gaya hidup ramah lingkungan. Janganlah terlalu bergantung pada kenyamanan material. Untuk melindungi bumi ini, kita hendaknya dapat hidup berdampingan dengan alam.

Kita melihat seorang relawan lansia di Posko Daur Ulang Xifu. Lihatlah, permukaan kursi yang rusak dia tambal dengan kain. Ini dia lakukan sebagai cara hidup hemat dan sederhana Selama lebih dari 20 tahun dia menabung untuk mewujudkan sebuah harapannya, yaitu mendukung pembangunan posko daur ulang. Dia menabung sedikit demi sedikit hingga bisa menyumbangkan lebih dari 1 juta dolar NT Inilah kisah relawan di Kaohsiung yang rela bersumbangsih demi komunitasnya. Ini sungguh membuat kita terharu. Para relawan lansia di posko daur ulang itu bersumbangsih dengan sepenuh hati Para relawan di Kaohsiung melakukan daur ulang dengan sangat baik. Setiap kali saya berkunjung ke sana kisah-kisah paling menarik yang saya dengar adalah kisah tentang relawan daur ulang. Banyak relawan yang mengenal Tzu Chi lewat kegiatan daur ulang. Mereka sangat bijaksana. Tak peduli tua atau muda mereka penuh kebijaksanaan. Banyak dari mereka yang memberi dengan sukacita. Tak peduli tua atau muda, mereka penuh kebijaksanaan. Banyak dari mereka yang memberi dengan sukacita tanpa memiliki pamrih. Mereka menginspirasi lewat keteladanan nyata.

Lihatlah Li Bai-he yang sudah berusia 80 tahun. Dia menyalin lengkap Sutra Bunga Teratai. Dia tidak pernah absen menghirup keharuman Dharma di pagi hari. Setiap hari dia mengikuti ceramah pagi dan membuat catatan. Jika orang tua saja bisa melakukan ini, bolehkah yang muda tidak tekun dan bersemangat? Dia menyalin Sutra dan menyerap Dharma. Dia juga melakukan praktik nyata daur ulang dan telah menjadi anggota komite Tzu Chi. Dia mampu melakukan ini semua. Dia telah mempraktikkan Enam Paramita.

Enam Paramita disebut juga praktik yang benar. Dia mampu mempraktikkan Enam Paramita dalam berbagai aktivitasnya. Begitu pula dengan relawan lainnya. Jadi, Sutra Bunga Teratai menjelaskan tentang prinsip kebenaran yang sedang Tzu Chi praktikkan. Namun, ia juga mencakup seluruh prinsip kebenaran di alam semesta. Sutra Bunga Teratai sangat istimewa. Bodhisatwa sekalian, perjalanan Tzu Chi selama 50 tahun ini tidak pernah lepas dari Enam Paramita. Kita tidak pernah lepas dari enam praktik benar ini. Singkat kata, Tzu Chi ada berkat kekuatan cinta kasih dari banyak orang yang bersumbangsih dengan sepenuh hati. Jadi, Enam Paramita dapat dipraktikkan dengan berbagai cara di dunia. Sutra Bunga Teratai melingkupi alam semesta. Di dunia ini, sampai kapan pun, kita perlu untuk terus menyebarkan ajaran ini. Ini adalah Dharma menakjubkan bagi dunia.

Mengurangi keinginan dan hemat energi demi melindungi bumi

Menghimpun sedikit demi sedikit sumbangsih penuh cinta kasih

Berpegang pada Dharma demi mengembangkan berkah dan kebijaksanaan

Menyebarkan Dharma dengan praktik Enam Paramita

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 4 Juni 2016 

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 6 Juni 2016

Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -