Ceramah Master Cheng Yen: Puluhan Ribu Kuntum Teratai Hati Membangun Ladang Pelatihan

Sungguh membuat orang sedih melihatnya. Sekelompok turis dari Liaoning, Tiongkok datang bertamasya ke Taiwan dengan gembira. Tak disangka, dalam waktu sekejap terjadi ketidakkekalan seperti itu. Keluarga mereka berada jauh di Liaoning. Melihat hal itu, para Bodhisatwa dunia segera bermunculan untuk membantu.

Melihat kalian berdiri di tengah sawah dan berdoa dengan tulus di tengah cuaca yang begitu panas, saya sungguh tersentuh. Kalian segera bergerak untuk membantu tanpa memedulikan cuaca yang panas. Saya juga mendengar bahwa kalian bukan hanya melakukannya sehari. Selama lima hingga enam hari, kalian terus memberikan pendampingan. Kalian bahkan membangun tenda untuk berdoa bagi korban yang meninggal.

Selama beberapa hari itu, ada lebih dari 2.000 relawan yang bergerak. Saya sungguh tersentuh. Para keluarga korban sangat berterima kasih. Sejak mereka tiba di bandara, relawan kita sudah melakukan penjemputan. Taiwan adalah tempat yang asing bagi mereka. Saat datang ke Taiwan dengan dipenuhi rasa duka ini, memperhatikan mereka bagai keluarga sendiri. Ini membuat mereka bagai memiliki tempat untuk bersandar.

Perhatian para relawan Tzu Chi sungguh menenangkan hati mereka. Saya selalu yakin pada Bodhisatwa dunia. Meski relawan Tzu Chi hanyalah orang biasa seperti warga negara lainnya, tetapi kita sudah menunaikan tanggung jawab sebagai warga negara. Kita sudah menunaikan tanggung jawab untuk menenangkan hati manusia dan masyarakat. Meski kita hanyalah warga biasa, tetapi kita sudah menunaikan tanggung jawab untuk melakukan hal yang benar.

Ketenteraman masyarakat juga merupakan keamanan hidup kita. Inilah yang ingin saya katakan kepada kalian. Saya sungguh berterima kasih. Taiwan sungguh beruntung karena ada relawan Tzu Chi. Saya sungguh berterima kasih.

Kali ini relawan Tzu Chi Taoyuan bersumbangsih tanpa pamrih. Setiap orang bekerja sama dengan harmonis untuk menyiapkan minuman, makanan, dan lain-lain. Semuanya sangat bekerja keras. Tim kegiatan dan logistik juga harus memindahkan peralatan dan kebutuhan harian dengan sangat berhati-hati. Tim humas dari Taipei dan Taoyuan juga saling bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik. Saya sungguh bersyukur dan tersentuh.

Kita bersumbangsih tanpa memiliki pamrih. Meski tak memiliki pamrih, tetapi tindakan kita telah mendatangkan kedamaian dan ketenteraman bagi masyarakat. Semua orang di Taiwan dapat merasakan kehidupan yang aman dan tenteram. Ini berkat kekuatan cinta kasih.

Kita juga mendengar para relawan di Distrik Xindian berkata bahwa mereka sangat memiliki berkah. Sungguh, dengan memberikan pelayanan kesehatan berarti kita tengah menciptakan berkah. Berkah terbesar di antara Delapan Ladang Berkah adalah merawat orang sakit.

Setiap kali melihat RS Tzu Chi Xindian, saya selalu sangat berterima kasih kepada pemilik Intex Industries Company. Hingga kini beliau masih membantu kita tanpa memiliki pamrih. Saya belum pernah bertemu dengan beliau. Beliau memiliki niat yang teguh untuk menyumbangkan lahan ini kepada Tzu Chi. Tzu Chi juga tidak membuat beliau kecewa. Kita telah membangun rumah sakit di sini.

Setelah rumah sakit ini dibangun, relawan dari distrik Wenshan dan Xindian juga sangat memberi dukungan. Saat ingin membangun rumah sakit, saya berkata,“Mengundang semua insan berhati mulia di dunia untuk bersama-sama menggarap ladang berkah, puluhan ribu kuntum teratai hati membangun Dunia Tzu Chi.”

Ya, ini bagaikan sebidang ladang di dalam batin kita yang penuh dengan bunga teratai. Bunga teratai mekar tak ternoda meski tumbuh di tengah lumpur. Saya berharap setiap orang memiliki hati yang jernih dan murni untuk menciptakan berkah.

Di dalam Sutra Bunga Teratai Bab Pembabar Dharma, Buddha berkata bahwa Beliau berharap setiap orang mempraktikkan Dharma. Bagaimana cara mempraktikkan Dharma? Dengan menyerap semangat Sutra Bunga Teratai ke dalam hati dan mempraktikkannya secara nyata untuk menapaki Jalan Bodhisatwa.

Sutra Bunga Teratai merupakan raja dari semua Sutra. Sutra ini mengulas tentang kekosongan dan eksistensi. Sutra ini mengandung kebijaksanaan tentang kekosongan dan eksistensi. Ia membabarkan eksistensi di balik kekosongan serta hakikat kekosongan di balik eksistensi. Saat bersumbangsih tanpa pamrih dan rintangan batin, maka hati kita akan jernih dan murni.

Sutra Bunga Teratai merupakan obat mujarab untuk menyelesaikan semua masalah di dunia. Kini kita berada di era penuh Lima Kekeruhan. Buddha sudah memberi tahu kita bahwa pada masa sekarang ini empat unsur alam dan pikiran manusia tidak selaras. Karena itu, kini dunia sangat membutuhkan Sutra Bunga Teratai. Sutra Bunga Teratai mengajarkan kita untuk menapaki Jalan Bodhisatwa.

Kini kita harus menapaki Jalan Bodhisatwa. Baik di Taiwan maupun di luar negeri, Buddha bermanifestasi di setiap tempat untuk melindungi ladang pelatihan agar orang-orang dapat mendengar Sutra dengan hati yang tenang. Saya merasa bahwa ajaran Buddha telah tersebar ke seluruh dunia. Kini, saat saya membabarkan Dharma di pagi hari, orang-orang di seluruh dunia dapat ikut mendengarnya. Bukankah ini yang disebut di dalam Sutra sebagai "memenuhi ratusan ribu koti dunia"?

Setiap tempat merupakan ladang pelatihan diri. Di mana pun kita dapat mendengar Dharma. Ajaran Buddha dapat menyebar ke setiap tempat tanpa ada kesulitan karena jalinan jodoh. Karena adanya jalinan jodoh baik, kita dapat memiliki rumah sakit di Xindian.Kalian harus menghargainya.

Kini kita juga memiliki Aula Jing Si di sana sebagai tempat bagi orang-orang untuk melatih diri dan menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Di sana kita dapat mendengar Dharma dengan hati yang tenang dan mengembangkan jiwa kebijaksanaan. Harap kalian dapat menghargainya sebaik mungkin.

Ketidakkekalan yang terjadi dalam sekejap mendatangkan kepedihan

Menghibur keluarga korban ledakan bus

Berkah terbesar adalah merawat orang sakit

Puluhan ribu kuntum teratai hati mewujudkan ladang pelatihan diri

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 4 September 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 4 September 2016

Berbicaralah secukupnya sesuai dengan apa yang perlu disampaikan. Bila ditambah atau dikurangi, semuanya tidak bermanfaat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -