Ceramah Master Cheng Yen: Sepenuh Hati Bervegetaris dan Meringankan Penderitaan Pasien


“Pada bulan Februari tahun ini, seorang kakek berusia 68 tahun dirujuk ke departemen alergi, imunologi, dan reumatologi kita. Berhubung beliau mengatakan bahwa belakangan ini, kebugaran jasmaninya menurun dan agak sesak napas, kami pun merujuknya ke departemen kardiologi untuk evaluasi lebih lanjut. Demi mengatasi hipertensi paru yang dipicu oleh penyakit jaringan ikat, kami terlebih dahulu mengatur ekokardiografi untuknya,”
kata Liu Wei-li Dokter spesialis anak.

“Setelah mendapati pembesaran pada sisi kanan jantung, kami pun mengatur USG untuk saluran pencernaan. Lalu, kami mendapati bahwa beliau mengidap cacat septum atrium tipe II. Ini merupakan penyakit jantung bawaan. Namun, pada tahap-tahap awal, penyakit ini jarang menunjukkan gejala. Setelah agak lama atau penyakit ini bertambah parah, barulah ia bisa terdeteksi. Demikianlah yang dialami oleh pasien ini,” lanjut kata Liu Wei-li Dokter spesialis anak.

“Mempertimbangkan kondisi tekanan paru dan kebugaran jasmaninya, kami merasa bahwa perlu dilakukan penutupan pada cacat septum atriumnya. Jadi, kami mengatur operasi penutupan cacat septum atrium dengan transkateter pada bulan Mei. Operasi ini membutuhkan waktu sekitar satu jam dan pasien bisa langsung meninggalkan RS keesokannya. Bekas sayatannya pun tidak sampai satu sentimeter. Dibandingkan dengan operasi jantung tradisional, pasien mungkin perlu dirawat selama seminggu. Jadi, bagi pasien yang telah lanjut usia, beban dari operasi ini jauh lebih kecil,” pungkas Liu Wei-li.

Saya sangat bersyukur dan tersentuh mendengar bagaimana para dokter dan perawat kita mendiagnosis penyakit di rumah sakit setiap hari. Setelah pasien datang, kita melakukan pemeriksaan dengan saksama untuk mendiagnosis penyakit mereka dan memberikan pengobatan yang tepat. Bagaimana jika kamar pasien tidak cukup? Kita bersungguh hati mencari solusi. Kita berusaha untuk menyelamatkan kehidupan pasien setiap hari. Berhubung kehidupan tidaklah kekal, maka kita harus sepenuh hati melindungi kehidupan siang dan malam. Untuk itu, saya sangat bersyukur.


“Hati kita berdiam di sini Cinta kasih telah menyatukan kita Rasa syukur kita berdiam di sini Kita tulus mendoakan satu sama lain Hati kita berdiam di sini”

Saya mendengar para staf RS Tzu Chi Taipei menyanyikan sebuah lagu. Mereka mendedikasikan diri dengan sepenuh hati di Xindian. Para dokter, perawat, dan seluruh staf rumah sakit kita sungguh penuh kehangatan. Bukankah semua orang bagaikan satu keluarga? Hal yang saya syukuri sangatlah banyak. Kini, perubahan iklim terjadi di seluruh dunia. Bagaimana kita meredam perubahan iklim? Bagaimana kita mengobati Bumi yang telah jatuh sakit? Obatnya hanya ada satu. Apakah itu? Kita harus memetik hikmah dari bencana yang terjadi. Apakah yang harus kita lakukan? Kita harus bervegetaris dan menggalakkan pola makan vegetaris.

Dahulu, saya tidak mengatakannya karena merasa bahwa mustahil untuk mengimbau semua orang bervegetaris. Meski saya mengatakannya, pasti sangat sulit bagi orang-orang untuk menjalankannya. Namun, kini saya merasa bahwa saya tidak bisa tidak mengatakannya. Apakah yang harus saya katakan? Saya ingin memberi tahu semua orang bahwa bervegetaris itu harus. Semua orang harus bervegetaris. Dari manakah pencemaran berasal? Dari mulut atau nafsu makan manusia. Banyak orang yang gemar mengonsumsi daging. Bagaimana cara kita melindungi hewan? Dengan bervegetaris.


Jika manusia terus mengembangkan peternakan, lahan yang digunakan untuk peternakan akan makin banyak. Dari November lalu hingga kini, dalam waktu lebih dari 200 hari saja, populasi dunia telah meningkat lebih dari 60 juta. Jadi, populasi dunia terus meningkat.

Makin banyak orang, makin banyak pula pencemaran dari daging yang dikonsumsi dan kotoran yang dihasilkan. Seiring meningkatnya populasi dunia dan orang yang gemar mengonsumsi daging, hewan yang diternakkan pun makin banyak. Seiring bertambahnya sumber pencemaran, temperatur Bumi pun ikut meningkat. Menurunkan temperatur Bumi sangatlah sulit. Jadi, kini satu-satunya obat mujarab ialah bervegetaris.

Jika setiap orang bervegetaris, peternakan akan berkurang. Dengan demikian, barulah manusia bisa hidup aman dan tenteram. Jika kita tidak melakukan perubahan, akan ada makin banyak hewan yang berebut air, lahan, dan makanan dengan manusia. Makin banyak hewan yang diternakkan, makin banyak pula makanan dan air yang mereka butuhkan. Selain itu, orang-orang juga harus menebang hutan untuk memperluas lahan peternakan. Jadi, hewan dan manusia berebut lahan dan sumber air. Karena itu, kita hendaknya bervegetaris.


Bumi telah menyediakan tanaman pangan yang memadai serta memiliki aroma dan cita rasa yang lezat. Setiap hari, saat hendak makan, saya melihat beragam sayur di atas meja yang lengkap dengan warna, aroma, dan cita rasa. Untuk apa kita mengonsumsi daging yang dapat menimbulkan kerusakan dan pencemaran bagi bumi? Apakah itu sepadan? Tidak. Konsekuensinya sangatlah besar.

Perubahan iklim tidak bisa dihentikan. Untuk meredamnya, setiap orang hendaknya mengendalikan nafsu makan serta melindungi, mengasihi, dan membebaskan kehidupan. Janganlah kita mengonsumsi daging. Ini bukanlah hal yang mustahil asalkan setiap orang dapat membangkitkan cinta kasih. Kita hendaknya menyebarkan konsep ini dari mulut ke mulut. Agama I Kuan Tao mengimbau orang-orang untuk "membersihkan mulut", sedangkan kita menyebutnya berpantang dengan bervegetaris.

Bervegetaris harus dimulai dari hati. Kita hendaknya sepenuh hati bervegetaris dan membina cinta kasih. Dengan sepenuh hati mengasihi dan melindungi hewan, kita telah sepenuhnya mempraktikkan semangat misi kesehatan kita dalam menyelamatkan kehidupan. Singkat kata, banyak hal yang tidak habis untuk dibagikan. Mari kita lebih bersungguh hati. Terima kasih. 

Memahami segala jenis obat dan meringankan penderitaan pasien
Memperlambat laju pemanasan global dengan menjalankan ajaran
Sepenuh hati bervegetaris dan mengendalikan nafsu makan
Mengasihi dan melindungi hewan serta menyelamatkan Bumi

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 23 September 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 25 September 2023
Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -