Ceramah Master Cheng Yen: Seumur Hidup Membina Insan Berbakat
“Hari ini bukan hanya hari terakhir saya menjadi kepala SMA Tzu Chi Terafiliasi Universitas Tzu Chi, tetapi juga akhir perjalanan saya sebagai kepala sekolah selama 26 tahun atau 9.490 hari. Mengapa saya mengemban misi Tzu Chi? Saya berpegang teguh pada tekad saya karena Master menunjukkan arah yang sangat jelas pada kami. Dengan arah ini, anak-anak yang kami bina memiliki hati yang penuh cinta kasih dan welas asih serta bisa membawa manfaat bagi semua makhluk. Mereka tahu untuk berpikir di posisi orang lain, bukan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri,” kata Li Ling-hui, Mantan kepala SMA Tzu Chi Terafiliasi Universitas Tzu Chi.
“Saya yakin bahwa dengan pendidikan holistik kita, kita bisa membina murid-murid kita dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, hingga perguruan tinggi, bahkan peserta program master dan doktor, menjadi insan berbakat yang baik. Sesungguhnya, untuk menyucikan hati manusia dan mewujudkan masyarakat yang harmonis, pendidikan seperti ini sangatlah bermanfaat,” pungkas Li Ling-hui.
“Saya tumbuh besar dalam lingkungan Tzu Chi. Saya bergabung menjadi anggota Tzu Ching saat kuliah. Setelah lulus kuliah, saya mendedikasikan diri di badan misi Tzu Chi. Pada tahun pertama SMA Tzu Chi diresmikan, saya sudah bekerja di sana. Setelah itu, saya memanfaatkan waktu empat tahun untuk memperdalam ilmu saya di Universitas Tzu Chi dan meraih sertifikat pendidik secara resmi. Lalu, saya kembali bekerja di SMA Tzu Chi,” kata Liao Yi-zhen, Kepala SMA Tzu Chi Terafiliasi Universitas Tzu Chi.
“Saya sangat bersyukur memiliki kesempatan untuk menjabat sebagai kepala SMA Tzu Chi Terafiliasi Universitas Tzu Chi. Dari sisi profesi, ini adalah sebuah jabatan. Namun, bagi saya, ini adalah sebuah misi,” pungkas Liao Yi-zhen.

Saya sangat bersyukur kepada para kepala sekolah kita yang selalu bersungguh hati dalam misi pendidikan. Kepala Sekolah Li Ling-hui bergabung dengan Asosiasi Guru Tzu Chi 30 tahun lalu. Beliau selalu sangat mendukung Tzu Chi. Saat sekolah kita membutuhkan kepala sekolah, beliau memikul tanggung jawab ini tanpa ragu. Begitu diminta, beliau langsung menyanggupi dan tidak membuat saya merasa sulit.
Saya juga bersyukur kepada suaminya yang selalu mendukung dan memotivasinya sehingga dia dapat sepenuh hati mendedikasikan diri dan datang ke Hualien. Beliau sangat sayang dan peduli terhadap murid-murid. Terkadang, murid-murid memanggilnya "Kakak Kasek". Dari sini bisa diketahui betapa dekat dirinya dengan murid-murid dan betapa beliau sayang dan peduli pada mereka. Beliau sangat dekat dengan murid-murid. Ini sangat menyentuh. Saya yakin bahwa murid-murid pasti punya kenangan indah tentang pendidikan kita.
Saya sering mengulas tentang Asosiasi Guru Tzu Chi. Sebagian besar anggotanya ialah guru. Lebih dari 30 tahun yang lalu, Asosiasi Guru Tzu Chi memiliki banyak anggota. Guru-guru dari sekolah yang berbeda-beda bergabung dalam Asosiasi Guru Tzu Chi. Setiap tahun, kita selalu mengadakan pertemuan. Selama beberapa waktu itu, kita sungguh telah membangun tradisi sekolah dan metode pengajaran yang baik bagi dunia pendidikan Taiwan.
Pendidikan sangatlah penting. Untuk memberikan pendidikan yang baik kepada murid, dibutuhkan teladan nyata dan lingkungan yang mendukung. Kita harus menjaga lingkungan sekolah kita dengan baik. Selain itu, guru juga harus memberikan keteladanan, baik dalam berpakaian maupun berperilaku. Di sekolah kita, semua orang mengenakan seragam dengan rapi. Semoga sekolah kita dapat terus menyediakan lingkungan yang baik dan teladan nyata bagi murid-murid.

Saya yakin Yi-zhen bisa melakukannya. Beliau mengenal Tzu Chi sejak muda. Pada usia paruh bayanya sekarang, dia telah menjadi seorang guru. Dahulu, beliau adalah anggota Tzu Ching. Sekarang, beliau adalah guru dan kepala sekolah. Jadi, beliau pasti memahami semangat dan filosofi Tzu Chi. Saya tidak perlu mengkhawatirkan hal ini.
Saya bersyukur atas dukungan Kepala Sekolah Li. Saya juga bersyukur kepada kepala sekolah baru kita. Beliau adalah alumnus Tzu Ching dan anggota Asosiasi Guru Tzu Chi. Kini, dia menjabat sebagai kepala sekolah kita. Kita harus sungguh-sungguh berpegang pada semangat dan filosofi Tzu Chi. Jadi, kita harus memiliki kesadaran akan hal ini.
Kita harus menjaga citra Tzu Chi serta berpegang pada semangat dan filosofi Tzu Chi. Terlebih, janganlah kita melupakan silsilah Dharma Jing Si. Tanpa silsilah Dharma Jing Si, tidak akan ada mazhab Tzu Chi. Pendidikan adalah salah satu dari misi Tzu Chi. Kita membangun empat misi, yakni amal, kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis. Empat misi ini adalah satu kesatuan. Intinya, kita harus saling memotivasi.
Jika kepala sekolah dapat menjaga tradisi sekolah dengan baik, para guru akan bisa mendidik murid-murid agar memiliki kualitas dan tata krama yang baik. Jadi, guru bertanggung jawab untuk mendidik murid-murid bagi masyarakat. Pendidikan membawa harapan bagi masyarakat. Jadi, tanggung jawab kita sangatlah besar.

Saya sangat bersyukur kepada sistem pendidikan kita. Saya berharap cahaya pendidikan kita dapat memancar dari Taiwan agar orang-orang di seluruh dunia mengerti bahwa misi pendidikan Tzu Chi di Taiwan selalu menjaga kualitas dengan kesungguhan hati. Semangat Tzu Chi juga dapat diterapkan dalam misi pendidikan Tzu Chi. Inilah harapan saya.
Pendidikan bertujuan untuk menjaga jiwa kebijaksanaan. Jiwa kebijaksanaan bisa bertahan dari kehidupan ke kehidupan. Jika kita dapat mendidik murid-murid dengan baik, di kehidupan sekarang, mereka akan menjadi orang baik dan berperilaku baik. Di kehidupan mendatang, mereka juga akan memiliki kebiasaan seperti ini. Ini akan tersimpan dalam kesadaran mereka dan terbawa ke kehidupan mendatang.
Saya berharap ajaran Buddha dapat perlahan-lahan dipadukan dengan pendidikan kita. Para guru kita hendaknya mendalami ajaran Buddha. Dalam ajaran Buddha juga terdapat banyak teladan budi pekerti. Jadi, saya berharap para guru dan kepala sekolah kita dapat bersungguh-sungguh mendalami ajaran Buddha.
Ada banyak kisah dalam ajaran Buddha yang dapat dijadikan materi pelajaran. Ini adalah arah yang ditunjukkan keyakinan. Keyakinan ini tak harus keyakinan terhadap ajaran Buddha. Namun, kita harus memiliki semangat keyakinan. Ini sangat bermanfaat bagi budi pekerti dan perilaku kita. Jadi, setiap orang harus memiliki arah tujuan. Agama menunjukkan tujuan hidup. Saya sungguh sangat bersyukur.
Saya berharap sistem pendidikan kita dapat berlanjut. Contohnya, Kepala Sekolah Li. Meski beliau telah pensiun, tetapi saya selalu berkata bahwa sehari menjadi kepala sekolah, seumur hidup adalah kepala sekolah; sehari menjadi guru, seumur hidup adalah guru. Jadi, tidak peduli kepala sekolah lama ataupun baru, ingatlah bahwa jiwa kebijaksanaan misi pendidikan Tzu Chi harus terus diwariskan.
Bersyukur atas pewarisan misi dan semangat
Silsilah Dharma dan jiwa kebijaksanaan tersimpan dalam kesadaran
Menjadi teladan dalam pendidikan budi pekerti dan membangun tradisi sekolah
Seumur hidup membina insan berbakat
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 05 Agustus 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 07 Agustus 2025