Ceramah Master Cheng Yen: Sumbangsih Nyata Bodhisatwa dalam Sejarah Tzu Chi
“Kita harus terjun ke daerah bencana, baru bisa memahami hal-hal yang terjadi di dunia dan kebenaran dalam kehidupan. Jika keahlian kita bisa membawa manfaat, barulah keahlian itu bernilai,” kata Lai Ning-sheng, Kepala RS Tzu Chi Dalin.
“Setiap jalan besar dan kecil yang kami jangkau, semuanya penuh dengan lumpur. Bekas airnya setinggi bahu saya dan lumpurnya mencapai betis saya,” kata Jian Rui-teng, Kepala RS Tzu Chi Douliu.
“Hari ini, para staf RS Tzu Chi Taipei datang dengan membawa celengan bambu sebagai lambang semangat celengan bambu. Saya yakin bahwa kita semua bisa menghimpun kekuatan cinta kasih yang lebih besar dan menyalurkannya ke Yayasan Tzu Chi agar dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk membantu pemulihan di Guangfu,” kata Chao You-chen, Kepala RS Tzu Chi Taipei.
“Himpunan kekuatan kecil dari banyak orang dapat membawa perubahan besar,” kata Chien Sou-hsin, Kepala RS Tzu Chi Taichung.
“Hari ini, kami datang untuk berobat. Berhubung ada kesempatan seperti ini, kami pun menggenggamnya,” kata Nona Chen, keluarga pasien.
“Saya turut berdoa bersama. Para dokter juga penuh cinta kasih,” kata Ibu Lai, pasien.
“Dengan mengikuti langkah Kepala RS, kami menyadari bahwa dalam menjalankan tugas kami, kami harus selalu berpegang pada tekad awal,” kata Lin Ying-chao, Sekretaris medis RS Tzu Chi Taichung.
“Saya merasa bahwa para atasan kami telah menunjukkan teladan yang terbaik,” kata Li Yu-ru, Kepala departemen keperawatan.
Kita harus menyebarkan Dharma demi semua makhluk. Di manakah Dharma berada? Dharma ada pada momen sekarang dan kita harus menggenggamnya. Kita harus menyebarkan Dharma kehidupan untuk membimbing orang-orang menjadi orang yang baik, menjaga keluarga, dan menyebarkan kekuatan cinta kasih di tengah komunitas, bahkan terus memperluasnya. Inilah cinta kasih. Yang kita butuhkan sekarang ialah cinta kasih.


Kita harus memperpanjang jalinan kasih sayang dan memperluas cinta kasih. Dalam memperpanjang jalinan kasih sayang, kita tidak boleh menyimpang sedikit pun. Menyimpang sedikit saja, kita bisa jauh tersesat. Untuk membuat meja ataupun kursi, dibutuhkan meteran Lu Ban dan sipatan tinta. Orang-orang zaman dahulu selalu menarik benang sipatan tinta dari satu sisi ke sisi lain, lalu menarik benangnya dari tengah dan melepaskannya kembali sehingga terbentuk satu garis yang sangat lurus.
Saya juga berharap kita dapat membimbing orang-orang menapaki jalan yang ditunjukkan oleh Buddha. Dahulu, Buddha tidak memiliki cukup waktu untuk membimbing semua orang menapaki Jalan Bodhisatwa. Buddha datang ke dunia demi mengajarkan praktik Bodhisatwa. Kini, kita harus membimbing orang-orang menapaki Jalan Bodhisatwa. Dengan populasi dunia yang begitu besar, bagaimana kita melindungi bumi? Kita harus menggalakkan vegetarisme. Dengan demikian, kita dapat menjernihkan udara dan melindungi hutan.
Saat ini, populasi dunia sangatlah besar. Demi meraup keuntungan, orang-orang menebang pohon untuk membuka lahan peternakan. Jika setiap orang dapat bervegetaris, orang-orang tidak perlu terus membuka lahan peternakan. Hendaklah kita menanam pohon demi melindungi bumi dan menjernihkan udara. Ajaklah orang-orang untuk bervegetaris. Dengan bercocok tanam, kita dapat menghasilkan beragam sayuran. Mari kita mempromosikan makanan berbasis nabati.

Saat menikmati setiap jenis sayur, renungkanlah dari mana ia berasal. Ia berasal dari benih yang sangat kecil. Bayangkanlah sebutir benih kacang tanah yang tunasnya menembus keluar dari dalam tanah. Perlu diketahui bahwa benih kacang tanah itu telah ditutupi dengan tanah yang diinjak hingga padat. Butuh kerja keras bagi tunasnya untuk menembus keluar. Begitu pula dengan akarnya yang tertanam kuat di dalam tanah. Tanaman ini terus bertumbuh di atas tanah sehingga orang-orang dapat mengenalinya sebagai kacang tanah.
Kapan tanaman ini siap dipanen bisa dilihat dari kondisi daunnya. Saat daunnya mulai menguning dan berguguran, itu menandakan bahwa kacang tanah di dalam tanah sudah siap dipanen. Jika mencabut tanamannya, kita akan melihat banyak kacang tanah. Jadi, sebutir benih dapat bertumbuh dan menghasilkan banyak kacang tanah untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Intinya, kita harus bersyukur kepada bumi yang mendukung pertumbuhan berbagai jenis benih. Dari benih yang bekerja keras untuk menembus keluar dari dalam tanah, kita bisa melihat daya hidup. Lihatlah tumbuhan yang begitu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan manusia. Tumbuhan juga memiliki perasaan. Kita hendaknya membangkitkan cinta kasih berkesadaran karena semua makhluk memiliki perasaan.
Sekarang, teknologi sangatlah maju. Bagaimana hendaknya kita memanfaatkannya? Mikrofon ini adalah alat untuk menyebarkan Dharma demi semua makhluk. Saat saya melakukan perjalanan, mikrofon ini juga dibawa. Tanpa mikrofon ini, suara saya tidak akan terdengar. Jadi, saya bersyukur atas mikrofon yang membantu saya menyebarkan Dharma ke seluruh dunia.
Kita juga harus bersyukur kepada bumi yang telah menghasilkan biji-bijian dan beragam sayuran untuk kebutuhan sehari-hari kita. Bumi menyediakan beragam sumber daya alam yang membuat kehidupan kita makin nyaman. Hendaklah kita memanfaatkannya untuk membangkitkan cinta kasih orang-orang dan menginspirasi mereka untuk menghargai segala sumber daya alam.

Manfaatkanlah sumber daya alam yang ada untuk menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk. Bagaimana hendaknya kita menyebarkan Dharma? Kita harus menggunakan kebijaksanaan. Namun, kebijaksanaan juga harus dibarengi kekuatan. Jadi, kita harus mengerahkan kekuatan untuk melakukan praktik nyata agar orang-orang dapat melihatnya.
Dharma terkandung dalam praktik nyata yang kita lakukan. Jika hanya menyebarkan Dharma tanpa praktik nyata, kita tak akan bisa membimbing orang. Kita harus mempraktikkan Dharma yang kita sebarkan. Dengan demikian, barulah orang-orang dapat melihatnya. Jadi, dengan memperpanjang jalinan kasih sayang dan melakukan praktik nyata, barulah kita bisa membuktikan Dharma dan menyebarkannya di dunia. Saya berharap kalian dapat senantiasa berbagi Dharma dengan orang-orang.
Saat kalian memiliki waktu luang, temuilah saya untuk membagikan kisah kehidupan masing-masing agar bisa dicatat dalam sejarah Tzu Chi. Bagikanlah bagaimana kalian membina rumah tangga, mengembangkan karier, dan menjalankan misi Tzu Chi. Kisah kehidupan setiap Bodhisatwa dunia bagaikan sebuah Sutra. Bagikanlah bagaimana kalian mengembangkan nilai kehidupan. Dengan demikian, kita bisa mewariskan kisah tentang cinta kasih Bodhisatwa Tzu Chi di era sekarang.
Kita benar-benar mempraktikkan Jalan Bodhisatwa dan semua itu dicatat lengkap dengan waktu dan tempat. Kita harus menyusun sejarah Tzu Chi dengan data yang mendetail. Sejarah-sejarah ini merupakan jalan yang telah kita tapaki secara nyata.
Menyebarkan Dharma demi semua makhluk dan memperluas cinta kasih
Bodhisatwa dunia memperpanjang jalinan kasih sayang
Bervegetaris untuk menjernihkan udara dan menabur benih kebajikan
Sumbangsih nyata Bodhisatwa dalam sejarah Tzu Chi
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 03 Oktober 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 05 Oktober 2025