Ceramah Master Cheng Yen: Tekun dan Bersemangat dalam Berbuat Kebajikan dan Mengembangkan Jiwa Kebijaksanaan


“Master yang terhormat dan terkasih, saya benar-benar berjodoh dan dipenuhi berkah sehingga dapat mewariskan misi di California Utara kepada orang-orang yang rata-rata usianya setengah dari usia kami. Tim yang baru sangat bersungguh hati. Selain mewariskan semangat Nenek Lembah Silikon pada masa itu, tim yang sekarang juga jauh lebih kuat,”
kata Xie Ji Jin Wakil ketua Tzu Chi California Utara.

“Saya yakin bahwa silsilah Dharma Jing Si dan mazhab Tzu Chi dapat dijaga dan dikembangkan dengan baik di California Utara. Ini adalah hal yang sangat menggembirakan dan kami juga melihat harapan di sini,” pungkas Xie Ji Jin.

“Saya merasa kehidupan yang sesungguhnya baru dimulai pada usia 70 tahun. Jadi, saya masih sangat muda dan siap untuk mulai belajar lagi. Saya benar-benar berterima kasih kepada Master yang telah memberikan kesempatan untuk belajar lagi kepada para relawan senior,” kata Lin Lü Rong relawan Tzu Chi.

“Saya yakin bahwa melihat begitu banyak Bodhisatwa muda yang bergabung bersama kita juga merupakan hal yang selalu kita nantikan. Untuk memastikan Tzu Chi dapat diwariskan selamanya, diperlukan anak-anak muda untuk menerima tongkat estafet. Jadi, saya sangat gembira karena telah melihat harapan. Ini adalah janji terbaik kami kepada Master, yaitu mewariskan semangat Tzu Chi selamanya,” pungkas Lin Lü Rong.


Bodhisatwa sekalian, saya sangat gembira melihat kalian semua kembali ke sini. Kita semua sangat tekun dan bersemangat serta tidak pernah berpikir untuk melupakan masa lalu. Saya sendiri tidak akan pernah melupakannya, baik di kehidupan sekarang maupun kehidupan berikutnya. Saya juga senantiasa menyiapkan diri untuk memikul tanggung jawab di kehidupan berikutnya.

Kita benar-benar menghimpun jalinan jodoh kita dalam satu tempat yang disebut sebagai Tzu Chi. Kalian mendedikasikan diri untuk menjalankan Tzu Chi. Saya sendiri juga menjalankan Tzu Chi. Jika saya tidak menjalankan Tzu Chi, saya tidak bisa berhimpun bersama kalian hari ini karena masing-masing dari kalian juga datang untuk Tzu Chi. Jadi, meski hal ini terlihat sangat mudah, tetapi itu membutuhkan jalinan jodoh yang dalam.

Ada masa lalu, barulah ada saat ini. Sekarang, kita berjuang untuk masa depan. Tzu Chi mementingkan kualitas dan kuantitas. Dalam hal kualitas, setiap insan Tzu Chi di seluruh dunia bukan hanya melakukan perbuatan baik dalam jangka waktu tertentu. Mereka bertanggung jawab atas perbuatan baik yang mereka lakukan. Mereka tidak hanya bersumbangsih selama beberapa tahun, melainkan seumur hidup mereka.

Saya sering mengatakan kepada kalian semua bahwa saya akan bersumbangsih hingga embusan napas terakhir. Harap semua insan Tzu Chi memiliki tekad yang sama. Daripada hanya bersumbangsih selama beberapa tahun dan berhenti melakukannya setelah itu, kita seharusnya bekerja sama dengan generasi muda, mewariskan semangat kita kepada mereka, serta mendampingi mereka.

Kita hendaknya senantiasa mendampingi mereka dari generasi ke generasi. Harap kita memulainya dari generasi ini karena saya dan kalian semua sama-sama merupakan insan Tzu Chi generasi pertama yang mendirikan Tzu Chi. Ini semua bukan usaha saya sendiri. Ambil Amerika Serikat sebagai contoh. Saya tidak bisa pergi ke sana, tetapi berkat jalinan jodoh, Tzu Chi bisa dijalankan di sana.


Saya tentu sangat berterima kasih kepada benih pertama Tzu Chi yang telah menabur benih pertama di sana sehingga ladang berkah dapat tercipta di sana. Jadi, ladang berkah di Amerika Serikat dimulai oleh Nenek Lembah Silikon yang merupakan murid saya yang baik dan juga benih pertama Tzu Chi di California Utara. Jadi, kita sudah menabur banyak benih di masa itu. Intinya, kita harus menggarap ladang berkah Tzu Chi di Amerika Serikat bersama-sama dan mewariskannya dari generasi ke generasi.

Jika ladang berkah ini menjadi lebih luas dan makin banyak relawan menggarap ladang ini, benih berkah yang dihasilkan setiap tahun juga akan terus bertambah. Selain menanam dan memanen benih berkah setiap tahun, kita seharusnya juga menumbuhkan jiwa kebijaksanaan dengan menabur benih di ladang batin kita.

Jika kita menabur benih yang berkualitas di atas ladang, tetapi tidak merawat ladang ini dengan baik, benih ini akan tertutup oleh rumput liar dan tidak bisa bertumbuh. Jadi, selain menabur benih, kita juga harus membersihkan rumput liar. Jangan biarkan ladang batin kita ditumbuhi rumput liar. Rumput liar ini melambangkan noda batin dan pikiran-pikiran pengganggu yang tidak terkendali.

Kita harus menanam sebutir benih dengan pikiran yang murni dan terus-menerus membersihkan rumput liar. Jika sebutir benih ini dirawat dengan baik, ia akan tumbuh menjadi bulir padi yang sangat berisi. Intinya, kita semua bagaikan petani yang sedang menggarap ladang berkah yang besar bagi dunia. Yang paling menggembirakan ialah kita dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk berjuang bersama kita dan mewariskan hal-hal yang telah kita lakukan.


Alangkah baiknya jika setiap keluarga dapat mewariskan kebajikan dari generasi ke generasi. Kita juga harus menyebarkan kebajikan kepada semua orang. Ini seperti memanen padi. Selain sebagian dijadikan sebagai benih untuk ditanam dan sebagiannya lagi untuk dikonsumsi, kita juga bisa menjualnya kepada orang lain. Dengan prinsip yang sama, persediaan benih kita setiap tahun selalu melimpah dan menciptakan ladang berkah yang besar bagi dunia.

Harap kita dapat menggunakan cinta kasih untuk mengimbau orang-orang agar bervegetaris. Inilah siklus kebajikan. Menebangi pohon di hutan untuk membangun peternakan dapat memicu terjadinya krisis. Sebaliknya, asalkan semua orang bervegetaris, permintaan terhadap daging akan berkurang dan hewan-hewan yang terbunuh juga akan berkurang. Inilah wujud dari praktik kebajikan yang paling besar. Jadi, bervegetaris adalah cara terbaik untuk mempraktikkan kebajikan.

Saya yakin dengan kekuatan cinta kasih insan Tzu Chi. Selain menjalankan misi amal untuk membantu orang-orang yang membutuhkan di seluruh dunia, kita juga harus menjalankan misi kesehatan dengan baik untuk melindungi kesehatan orang-orang serta menjalankan misi pendidikan untuk membina insan berbakat agar dapat membawa harapan bagi dunia di masa depan.

Jadi, mulai dari sekarang, setiap langkah kita hendaknya membawa manfaat bagi semua makhluk sehingga masa depan penuh dengan harapan. Inilah insan Tzu Chi. Kita harus senantiasa menggenggam waktu dengan baik untuk menciptakan berkah dan berbuat kebajikan. Inilah yang disebut membina berkah dan kebijaksanaan.   

Insan Tzu Chi memiliki jalinan jodoh yang dalam sehingga dapat berhimpun bersama
Mendedikasikan diri seumur hidup dan mewariskan semangat Tzu Chi
Tekun dan bersemangat dalam berbuat kebajikan dan mengembangkan jiwa kebijaksanaan
Bervegetaris untuk membawa manfaat bagi semua makhluk dan menggarap ladang berkah

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 14 Maret 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 16 Maret 2024
Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -