Ceramah Master Cheng Yen: Tekun dan Bersemangat Mewariskan Kebajikan dan Membimbing yang Berjodoh


“Saat Kantor Perwakilan Tzu Chi Long Island didirikan, Ji She bergabung dan memberikan kekuatan yang besar sehingga kami dapat mewariskan semangat Tzu Chi dari generasi ke generasi. Saat itu, Ji Duo juga memberi kami kekuatan yang sangat besar. Saat ini, misi amal di Long Island tidak hanya mencakup pengobatan keliling, kami juga terjun ke masyarakat untuk menggalakkan vegetarisme dan memperkenalkan Tzu Chi,”
kata Guo Bi-lian relawan Tzu Chi.

“Semuanya merasa sangat senang karena kami memiliki mobil pengobatan. Semua ini karena tekad awal dari Ji She dalam misi kesehatan sehingga saat ini kita dapat melihat hasil yang baik. Kami akan terus melangkah di komunitas. Kami memohon doa dari Master agar setiap hal yang kami lakukan dapat berjalan dengan lancar,” pungkas Guo Bi-lian.

Selama semangat Tzu Chi ada dalam perbuatan dan pikiran semua orang, semangat ini akan dapat diwariskan di dunia. Semuanya berlatih dengan tekun, bersemangat, dan menyemangati satu sama lain sehingga saya dapat merasa tenang. Kehidupan ini penuh dengan ketidakkekalan. Waktu kita akan tiba suatu hari nanti. Inilah yang saya ajarkan kepada kalian.

Saya telah menjadi saksi kalian. Sesungguhnya, selama kita memiliki hati, jiwa kebijaksanaan Tzu Chi akan selalu ada selamanya. Sama halnya dengan kalian yang jaraknya jauh dari saya. Saya belum pernah pergi ke sana. Saya selalu berada di Taiwan, tetapi kalian tetap menjalankan misi dengan sangat baik, bahkan hingga melakukan perjalanan lintas negara. Seperti Tzu Chi Amerika Serikat, Ketika kalian bersedia untuk bersumbangsih, kalian yang tinggal di Amerika Serikat dapat menjangkau negara-negara lain. Inilah yang dinamakan semangat yang selalu ada.


“Bencana di Acapulco pada akhir bulan Oktober membuat saya menyadari ketidakkekalan hidup. Dalam sekejap, hanya dalam waktu 3 jam, badai kategori 1 berubah menjadi kategori 5 dan ini belum pernah terjadi sepanjang sejarah. Acapulco memiliki banyak tempat wisata yang berkembang pesat. Pantai-pantai Meksiko disebut sebagai mutiara Samudra Pasifik. Namun, ketika pergi ke sana, kami baru menyadari bahwa di tempat yang begitu indah, ada lebih dari 20 ribu orang kurang mampu. Mereka sungguh kekurangan,”
kata Ge Ji Jue relawan Tzu Chi.

“Bencana saat itu membuat situasi mereka makin sulit. Saat itu, saya memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan orang-orang yang tinggal di gedung besar dan perumahan mewah. Mereka berkata, ‘Bencana ini sangat menakutkan.’ Saya bertanya apakah mereka mengalami kerusakan. Mereka menjawab, ‘Ada, jendela rumah kami pecah.’ Bagi mereka, jendela pecah adalah sebuah bencana. Ketika kami tiba di daerah bencana, orang-orang yang awalnya sudah kurang mampu, rumah mereka benar-benar hancur dan rata dengan tanah. Saya merasa sangat prihatin,” lanjut Ge Ji Jue.

“Saya telah menjadi saksi atas ketidakkekalan. Di sana, saya melihat bagaimana kesatuan dan perpaduan antaragama. Di sini, saya ingin berterima kasih kepada Master. Tzu Chi ada dalam hati semua orang dan semuanya telah merasakan cinta kasih Tzu Chi dan welas asih Master,” pungkas Ge Ji Jue.

Saat berada di Meksiko, kalian boleh mengajak para biarawati dan pastor. Mereka juga sangat tekun dalam menjalankan misi Tzu Chi. Meski memiliki agama yang berbeda, hati kita selalu sama. Saya berharap kita semua dapat menjadi saksi atas perbuatan yang bajik dan benar. Hendaknya kita melakukan apa yang benar dan bajik.


Saya sering mengatakan bahwa Bodhisatwa adalah makhluk yang memiliki cinta kasih berkesadaran. Buddha datang ke dunia untuk membabarkan Dharma. Apa yang saya katakan semuanya adalah ajaran Buddha. Apa yang ingin disampaikan oleh ajaran Buddha, saya telah menyampaikannya. Hendaknya kita menyadari bahwa ajaran Buddha membimbing kita menuju arah yang benar. Tanpa perbuatan baik, kita tidak memiliki jalinan jodoh untuk bertemu Tzu Chi.

Sebagai relawan Tzu Chi, kita tentu telah mempelajari prinsip-prinsip Tzu Chi. Kalian tidak perlu sengaja menghafal prinsip-prinsip ini. Asalkan kalian tidak meninggalkan Tzu Chi serta membangun tekad dan memiliki cinta kasih, semua yang kalian lakukan akan sesuai dengan ajaran Buddha. Apa yang Buddha katakan, jangan hanya kita dengar, melainkan juga kita praktikkan. Inilah yang disebut dengan praktik Bodhisatwa. Inilah tujuan utama Buddha datang ke dunia, yaitu mengajarkan praktik Bodhisatwa.

Ketika saya ingin kalian melakukan sesuatu, saya tidak perlu meminta dengan susah payah. Dengan adanya jalinan jodoh, kalian dapat menjangkau daerah mana pun. Setibanya di sana, kalian dapat berteman baik dengan penduduk setempat. Ketika memiliki jalinan jodoh untuk membawa manfaat bagi orang lain, kita akan merasa sukacita dan memiliki banyak teman sehingga jalinan jodoh ini dapat diteruskan.

Saya berharap semuanya dapat mendengar perkataan saya. Ketika memiliki jalinan jodoh, kita harus berinisiatif untuk menginspirasi orang lain. Jangan hanya menunggu orang lain yang menginspirasi kita. Saat ini, banyak relawan senior hadir di sini. Saya berharap Bodhisatwa sekalian dapat menjadi orang yang membimbing orang lain.

Dalam keluarga besar Tzu Chi, kita harus bekerja sama dalam kesatuan dan keharmonisan. Hendaknya kita bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong. Dengan demikian, secara alami kita akan menginspirasi banyak Bodhisatwa dunia. Kita harus meyakini hukum sebab akibat. Tidak peduli berapa lama kita hidup, kehidupan kita tetap terbatas.


Belakangan ini, saya selalu merasa bahwa saya harus lebih menggenggam kehidupan. Ketika memberikan ceramah, saya akan terus memanfaatkan waktu untuk berbicara meski waktu telah habis karena kehidupan ini tidak kekal. Hari ini, saya harus memanfaatkan waktu dengan baik. Sama prinsipnya dengan ini, hendaknya kita dapat lebih tekun dan bersemangat. Tekun berarti bebas dari pikiran pengganggu; bersemangat berarti pantang mundur.

Saat ini, tidak ada waktu bagi kita untuk berdebat dengan orang lain tentang siapa yang benar dan siapa yang salah. Benar atau salah hanyalah perdebatan makhluk awam. Kita harus menyadari ketidakkekalan hidup. Kita harus memahami hal yang benar dan baik dan berapa banyak kekuatan yang masih kita miliki untuk menjalankan itu semua. Kita harus menjalankannya dengan sungguh-sungguh.

Saat menghadapi kegelapan batin, hendaknya kita mengingatkan diri sendiri agar tidak terlalu melekat pada hal itu. Terhadap sesuatu yang baik dan benar, kita harus tetap teguh. Jalan kita harus benar. Kita harus sungguh-sungguh menjalaninya. Ketika insan Tzu Chi mengenalkan Tzu Chi kepada banyak orang, ini disebut dengan membimbing semua makhluk. Dengan mempraktikkan Sutra Makna Tanpa Batas, berarti kita menjalankan pesan Buddha untuk sungguh-sungguh menyelami Sutra Teratai.

Hendaknya kita mendengarkan Dharma dan menyebarkannya. Selain diri sendiri mendengarkan Dharma, kita juga harus mengajak orang untuk mendengarnya sehingga orang-orang juga dapat mengenal Jalan Bodhisatwa. Inilah tanggung jawab kita. 

Tekun dan bersemangat tanpa terdistraksi ataupun mundur
Jiwa kebijaksanaan dan cinta kasih ada selamanya
Membedakan yang benar dan salah dengan pikiran bajik
Teguh di jalan benar dan membimbing mereka yang berjodoh 

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 26 Januari 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 28 Januari 2024
Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -