Ceramah Master Cheng Yen: Tekun dan Bersemangat untuk Menjalankan Misi Tzu Chi

Melihat kalian begitu tekun dan bersemangat, saya sangat gembira. Dalam menapaki Jalan Bodhisatwa, kita sungguh harus memanfaatkan waktu dan membangkitkan niat untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Sungguh, segala sesuatu dapat dicapai seiring berlalunya waktu. Tzu Chi telah berdiri 52 tahun. Setengah abad sudah berlalu.

Mari kita mengenang awal mula berdirinya Tzu Chi. Di sini ada banyak relawan Tzu Chi senior. Kalian telah membantu saya memikul dan mengembangkan Empat Misi Tzu Chi. Saat memutuskan untuk membangun rumah sakit, saya meninggalkan Hualien menuju wilayah barat Taiwan. Demi membangun rumah sakit, saya harus muncul di hadapan publik.

Saat ingin membangun rumah sakit, kita melewati masa-masa yang sangat sulit. Banyak dari kalian di sini yang telah membantu saya melewati masa-masa sulit itu. Kini sudah hampir 40 tahun berlalu. Saat persiapan pembangunan, kita sangat kesulitan mencari lahan. Kita beberapa kali bertemu jalan buntu. Setelah menemukan sebidang lahan dan mengadakan upacara peletakan batu pertama, kita baru tahu bahwa ternyata lahan itu akan digunakan untuk kepentingan lain.

Karena itu, pemerintah tiba-tiba mengambil lahannya kembali. Meski harus mencari lahan lain, kita tetap tidak menyerah. Meski menghadapi banyak rintangan, tetapi seiring berlalunya waktu, kita berhasil mengatasi semuanya. Selama waktu yang sangat panjang, kita menghadapi banyak rintangan, tetapi kita telah mengatasinya satu per satu.

doc tzuchi indonesia

Akhirnya, kita menemukan sebidang lahan yang sesuai untuk membangun rumah sakit kita ini. Kalian dapat melihat rekaman video saat upacara peletakan batu pertama yang kedua kali. saya menggigit bibir sambil menahan tangis. Saat Bapak Lin Yang-kang tengah berpidato, saya menggigit bibir sambil menahan tangis di samping. Saat melihat rekaman video itu, saya juga bertanya mengapa saat itu saya begitu penuh emosi.

Ini karena saat upacara itu, dalam hati saya berpikir, “Inilah peletakan batu pertama yang sesungguhnya.” “Proyek kita baru benar-benar akan dimulai.” Namun, dari mana saya bisa mendapatkan dana? Saat upacara yang pertama kali, saya masih tidak merasa demikian. Saat upacara yang kedua kali, saya mulai merasa khawatir. Karena itu, saya menggigit bibir sambil menahan tangis.

Setiap setengah bulan sekali, saya harus membayar biaya pembangunan. Namun, dari mana saya mendapatkan dana? Setelah peletakan batu pertama, saya mulai berkeliling Taiwan untuk mencari dana pembangunan. Saya sangat berterima kasih kepada relawan Tzu Chi yang terus membantu saya menggalang dana dengan sepenuh hati.

Setiap bertemu orang, mereka berbagi tentang Tzu Chi dan menggalang dana untuk pembangunan rumah sakit. Mengenang masa-masa itu, jika bukan demi membangun rumah sakit, saya juga tidak akan ke Taiwan wilayah barat dan bertemu dengan begitu banyak Bodhisatwa. Para relawan senior sangat giat dan bersemangat selama puluhan tahun ini. Setiap relawan senior mendampingi saya melewati semuanya.

doc tzuchi indonesia

Pada masa itu, relawan Tzu Chi tidak banyak, tetapi setiap orang sangat tekun. Hingga kini setiap orang masih mendedikasikan diri dengan sepenuh hati. Waktu dapat membuktikan  semua kontribusi mereka yang tanpa pamrih. Seumur hidup ini, saya sangat bersyukur dan tersentuh melihat kontribusi kalian untuk Tzu Chi. Kalian memperlakukan semua orang secara setara tanpa memiliki pamrih.

Mengingat saat peresmian Sekolah Keperawatan Tzu Chi, siswa kita hanya berjumlah 107 orang. Saat itu, kita menerima 108 siswa karena Menteri Pendidikan pada saat itu hanya mengizinkan kita menerima 108 siswa. Namun, pada saat pendaftaran, yang datang hanya 107 siswa. Meski demikian, ada berapa orang hadir? Saat itu, di Hualien, lebih dari 20.000 orang datang menghadiri upacara peresmian Sekolah Keperawatan Tzu Chi.

Seorang alumni siswa angkatan pertama kita berbagi bahwa Ibu Tzu Chi yang mendampingi mereka pada saat itu hingga kini masih menjadi Ibu Tzu Chi di sekolah dan menjadi relawan di rumah sakit. Setiap kali berkunjung, mereka selalu memperhatikannya. Hubungan yang terjalin di antara mereka bagaikan ibu dan anak perempuan. Hubungan mereka selalu terjalin erat.

doc tzuchi indonesia

Hubungan erat ini terjalin seiring berlalunya waktu. Singkat kata, saya sangat bersyukur karena Tzu Chi berdiri di Taiwan. Terlebih lagi, kini kalian bagai menjadi lebih muda karena telah menabung di bank usia. Kini tubuh kalian menjadi lebih tegap. Selain kalian, saya juga selalu mengingatkan diri untuk lebih tegap. Bodhisatwa sekalian, kita harus menginspirasi lebih banyak orang serta lebih tekun dan bersemangat.

Kita boleh mewariskan semangat, tetapi jangan berhenti bersumbangsih karena Jalan Bodhisatwa ini harus terus ditapaki. Kita harus mewariskan semangat Tzu Chi kepada relawan yang lebih muda. Saya memberi tahu kalian untuk memanfaatkan kehidupan ini guna menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Inilah cara untuk mendalami kebenaran.

Di dalam kehidupan ini, kita jangan membiarkan waktu berlalu sia-sia. Saat waktu tidak dimanfaatkan dengan baik, maka fungsi otak kita tak akan terpakai sehingga kehidupan kita akan menjadi tak bermakna. Jika fungsi otak tidak dipakai, maka ia akan mengalami kemunduran. Dengan senantiasa memanfaatkan fungsi otak sebaik mungkin, barulah kita bisa menciptakan lingkaran kebajikan dan menjaga otak kita agar selalu jernih agar dapat bersumbangsih bagi dunia. Inilah cara untuk mengembangkan jiwa kebijaksanaan.

Murid Jing Si dari wilayah Taiwan utara berikrar kepada Master untuk bersumbangsih dengan semangat anak muda, menyinari jalan bagi orang-orang, mewariskan ajaran Jing Si, dan mengembangkan mazhab Tzu Chi. Kami mendoakan Master semoga selalu sehat, panjang umur, senantiasa memutar roda Dharma, dan memiliki berkah yang tak terhingga. Terima kasih, Master.

Bertekad membangun rumah sakit demi melayani semua makhluk
Melakukan perjalanan keliling Taiwan tanpa takut bekerja keras
Bertekad untuk menjalankan dan mewariskan tekad Guru
Memanfaatkan kehidupan untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 24 Maret 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 26 Maret 2018
Melatih diri adalah membina karakter serta memperbaiki perilaku.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -