Ceramah Master Cheng Yen: Tekun Mempraktikkan Jalan Bodhisatwa dengan Segenap Jiwa dan Raga


Kalian semua sangat berdedikasi. Saya sangat bersyukur atas hal ini. Kini, para insan Tzu Chi Amerika Serikat hendaknya bertekad untuk terus melangkah maju selangkah demi selangkah. Jika kita tidak mengambil langkah pertama, tidak akan ada kekuatan untuk langkah kedua. Namun, kita juga perlu memastikan setiap langkah kita menuju arah yang benar.

Selama beberapa hari ini, saya terus berkata bahwa perbuatan harus benar dan hati harus tulus. Berhati tulus dan berbuat benar, inilah yang terpenting di dunia ini. Yang tak kalah penting ialah cinta kasih. Cinta kasih dapat meningkatkan nilai kehidupan kita. Ini juga sering saya ulas belakangan ini.

Detik dan menit terus berlalu. Kita harus mempertahankan pandangan kita tentang nilai kehidupan hingga selamanya. Detik demi detik yang berlalu tidak akan pernah kembali. Meski detik demi detik terus berjalan tanpa batas, tetapi usia kehidupan manusia ada batasnya. Usia kehidupan kita terus berkurang seiring kita bertindak dan berbicara. Karena itulah, saya berkata bahwa kita harus menjadi orang yang baik, bertutur kata baik, dan melakukan praktik nyata menuju arah yang benar. Ada banyak orang yang hidup seperti ini. Inilah kehidupan yang baik dan bernilai.

Saya sering berpikir bahwa setiap insan Tzu Chi memiliki kehidupan yang baik. Akan tetapi, jumlahnya tidaklah banyak. Lihatlah perbuatan baik yang kita lakukan. Kita telah bersumbangsih sebagai orang baik. Namun, apakah kita melangkah maju dengan kekuatan penuh? Dalam mengerahkan kekuatan cinta kasih, apakah kita benar-benar menyatukan hati dan menghimpun kekuatan bersama?


Saya sering berkata bahwa melangkah seorang diri akan sangat kesepian; jika melangkah dalam kelompok, kita akan makin tekun dan bersemangat. Namun, dalam kelompok ini, jumlah orang yang terus melangkah maju pun terbatas. Meski ada anggota baru yang bergabung, tetapi anggota yang tertinggal lebih banyak daripada itu. Ini menunjukkan penuaan populasi. Inilah penuaan yang saya maksud. Tenaga relawan lansia terus berkurang, sedangkan relawan baru mundur dari tekad mereka. Jadi, ada dua poin, yaitu mundur dan menua.

Kini, jumlah relawan muda kita tidaklah banyak. Bagaimana cara kita membina relawan muda? Kita harus mengerahkan upaya yang lebih besar. Intinya, upaya kita sekarang belum maksimal. Berapa besar upaya yang harus kita kerahkan? Apakah kaum muda ini dapat mempertahankan tekad mereka? Ini bergantung pada bagaimana kita mengedukasi dan membimbing mereka. Jika sudah terbimbing, bisakah mereka berasimilasi? Jika mereka bisa berasimilasi dan membina diri, adakah kita membimbing hati dan pikiran mereka?

Membina insan berbakat di dunia tidaklah mudah. Dengan memiliki arah tujuan yang benar dan perilaku yang baik, berapa pencapaian yang bisa mereka peroleh? Jadi, ini sungguh sulit. Namun, bisakah kita tidak melakukannya? Kita tetap harus melakukannya. Mengedukasi orang-orang itu harus.


Saya bersyukur kepada para insan Tzu Chi AS. Meski terpisah oleh jarak yang sangat jauh, dengan memanfaatkan internet, kita dapat terhubung secara daring di sini. Saya bisa melihat kalian, kalian juga bisa melihat saya. Kalian bersungguh hati melakukan berbagai hal demi masyarakat. Mendengar kisah kalian, saya terus mengungkapkan rasa syukur saya. Setiap orang menjalankan Tzu Chi dan menyebarkan ajaran Tzu Chi. Selain itu, kalian juga mengajak orang-orang untuk bersama-sama berbuat baik. Inilah kekuatan cinta kasih kita.

Kita semua harus tulus. Saya sering berkata bahwa ada banyak hal yang terjadi karena kekuatan karma yang tidak terlihat. Di dunia ini, sebersit pikiran yang berubah mungkin bisa mendatangkan banyak bencana. Karena itu, kita hendaknya sungguh-sungguh membina cinta kasih agung tanpa noda yang berlandaskan kebijaksanaan. Kita harus membina kebijaksanaan dan waspada agar tidak terpengaruh oleh hal buruk.

Dalam melatih diri, kita perlu melakukan praktik nyata dan mencegah timbulnya kegelapan batin. Intinya, kita harus sangat bersungguh hati. Dalam meneladan Buddha, kita harus belajar untuk melenyapkan kegelapan batin. Dalam meneladan Bodhisatwa, kita harus menjalankan praktik Bodhisatwa yang diajarkan Buddha, yaitu membawa manfaat bagi semua makhluk. Melenyapkan kegelapan batin dan membawa manfaat bagi semua makhluk, inilah pelatihan diri kita di Jalan Bodhisatwa.

Melatih diri berarti melenyapkan kegelapan batin dan mempraktikkan Jalan Bodhisatwa. Kita harus yakin terhadap ajaran Buddha dan membangun ikrar. Jika kita berikrar, tetapi tidak menjalankannya, Dharma tidak akan terwujud. Jadi, kita harus meyakini dan menghayati ajaran Buddha.


Belakangan ini, saya sering mengulas tentang "belajar" dan "sadar". Dengan adanya keyakinan, barulah kita akan belajar. Dengan belajar, barulah kita akan tersadarkan. Inilah dua kata yang sering kita lihat belakangan ini.

Bodhisatwa sekalian, hal yang patut disyukuri sangatlah banyak. Saya berharap kalian semua dapat menjaga kesehatan fisik dan batin. Dengan tubuh yang sehat, barulah kita mampu melakukan sesuatu. Dengan batin yang tekun dan bersemangat, barulah kita bisa membawa manfaat bagi semua makhluk. Jadi, dengan segenap jiwa dan raga, kita harus tekun dan bersemangat melakukan praktik nyata.

Saya mendoakan kalian semua. Semoga kalian dapat menjaga pikiran masing-masing. Kita harus mengerahkan kekuatan cinta kasih yang tulus serta mendukung dan mengasihi satu sama lain. Inilah kehidupan terindah di dunia ini. Kita harus benar, bajik, dan indah. Terima kasih.

Menghimpun kekuatan dengan hati yang tulus dan pikiran yang benar
Membina insan berbakat dengan kebajikan dan cinta kasih
Berikrar untuk giat belajar menuju pencerahan
Membina berkah dan kebijaksanaan dengan tekun mempraktikkan Jalan Bodhisatwa

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 09 September 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 11 September 2025
Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -