Ceramah Master Cheng Yen: Tekun Menuju Bodhi dengan Hati yang Murni


Sungguh, saya merasa sangat senang. Meski selalu duduk di tempat ini dan tidak pernah meninggalkan Hualien, saya merasa seperti telah berkeliling dunia. Ke mana pun misi Tzu Chi dijalankan, insan Tzu Chi selalu melakukan telekonferensi dengan saya di Taiwan. Oleh karena itu, saya berkata bahwa saya berkeliling dunia setiap hari.

Saya sungguh bersyukur karena memiliki begitu banyak murid yang dekat di hati saya. Kekuatan cinta kasih insan Tzu Chi sungguh luas. Saat ini, kita terhubung dengan 29 negara dan wilayah. Semua orang berkumpul di kantor Tzu Chi area mereka. Setiap orang membawa hati yang penuh hormat dan datang dengan penampilan yang rapi.

Saya melihat bahwa tempat-tempat itu sungguh rapi. Ini menunjukkan ketulusan semua orang dan keagungan ladang pelatihan. Saya juga melihat bakpao buah persik yang ditata begitu tinggi. Meski hanya melihat, saya dapat merasakan harum dan lezatnya. Harumnya ketulusan telah menyebar hingga ke tempat ini. Saya sungguh berterima kasih kepada semuanya. Hal terpenting ialah saya dan Anda memiliki jalinan jodoh.

Hendaklah kita bersama-sama membuka jalan bagi Tzu Chi hingga ke seluruh dunia. Ketika jalan terbuka lebar, Dharma akan hadir di dunia. Terlebih lagi, dengan ketulusan hati, kita hendaknya menerapkan Dharma dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya dengan menggalakkan vegetarisme. Saya juga mendengar bahwa setelah saya menggalakkan vegetarisme, banyak orang merespons dengan baik. Dari sini, kita dapat mendengar, melihat, dan menyadari bahwa vegetarisme dapat menyelamatkan semua makhluk. Dengan mencintai, melindungi, dan membebaskan hewan, kita sungguh telah menyelamatkan mereka.


Meski di dunia terdapat orang menderita, tetapi dengan menerapkan pola makan vegetaris, kita dapat membantu berbagai kehidupan. Baik hewan yang berenang di air, terbang di udara, maupun berjalan di darat, semuanya adalah makhluk hidup. Hewan juga memiliki nyawa. Manusia adalah salah satu jenis makhluk hidup. Namun, manusia mengonsumsi makhluk hidup lain sehingga menciptakan karma buruk tanpa menyadarinya. Inilah siklus kehidupan.

Berkat jalinan jodoh, kita dapat bergabung dengan Tzu Chi. Berhubung telah bergabung dengan Tzu Chi, kita dapat mendengar ajaran Buddha. Tidak semua insan Tzu Chi beragama Buddha. Di sini, ada umat semua agama ada. Namun, ketika mendengarkan saya berbicara, perkataan saya tidak lepas dari ajaran Buddha. Meski semuanya memiliki agama yang berbeda-beda, mereka semua mendengarkan ajaran Buddha dari saya. Ketika mendengarkan saya, semuanya pasti akan mendengar konsep tentang karma makhluk hidup.

Setelah mendengarkan Dharma, hendaknya kita menerapkannya dalam kehidupan kita dan mengubah kehidupan menjadi jiwa kebijaksanaan. Hidup berarti memiliki kehidupan. Namun, tanpa adanya jalinan jodoh untuk mengenal ajaran Buddha, kita akan menjalani kehidupan dalam ketidaktahuan. Berkat adanya jalinan jodoh mengenal ajaran Buddha, kita dapat secara alami mengembangkan cinta kasih dan menghargai kehidupan.


Kita tidak hanya mencintai kehidupan kita sendiri, tetapi juga mencintai dan menghargai seluruh kehidupan yang ada tanpa batas. Inilah menciptakan berkah bagi dunia. Untuk mewujudkan dunia yang tenang dan damai, hendaklah kita menerapkan pola makan vegetaris. Bervegetaris dapat mengurangi pencemaran. Berhubung populasi manusia makin banyak, napas manusia pun pasti menimbulkan pencemaran. Tentu saja, hewan juga memiliki kehidupan dan napas yang dihasilkan hewan juga menimbulkan pencemaran. Pikirkanlah, di dunia terdapat begitu banyak hewan.

Hewan-hewan diternak agar dapat dikonsumsi oleh manusia. Manusia membiakkan hewan ternak melalui inkubasi buatan dan metode lainnya agar mereka dapat terus berkembang biak dengan cepat dan manusia dapat terus membunuh hewan. Ini adalah siklus yang terus mengakumulasi karma. Karma yang tercipta makin hari makin banyak. Perubahan iklim pun makin parah karena adanya akumulasi karma buruk manusia. Dalam ajaran Buddha, terdapat istilah "angin karma".

Perubahan iklim di masa yang akan datang ditambah angin karma yang diciptakan oleh manusia sungguh membuat kita sangat khawatir. Oleh karena itu, kita harus sungguh-sungguh menggunakan ajaran Buddha dalam hati dan pikiran kita. Bagaimana kita menggunakan Dharma? Dengan terjun ke tengah masyarakat bersama Tzu Chi dan memanfaatkan jalinan jodoh yang ada untuk membimbing orang lain. Saya merasa sungguh bersyukur.


Waktu terus berlalu. Dalam 2 hingga 3 jam yang singkat ini, kita telah mendengarkan relawan dari berbagai negara. Meski berbeda agama, semuanya memiliki jalan yang sama, yaitu jalan Tzu Chi. Di sinilah kekuatan cinta kasih kita bersatu dengan sangat murni. Terima kasih.

Dengan ajaran Tzu Chi, insan Tzu Chi menapaki Jalan Bodhisatwa. Inilah jalinan jodoh kita di masa ini. Hendaklah kita menggenggam jalinan jodoh ini dengan baik. Saya bersyukur memiliki begitu banyak Bodhisatwa yang melayani dengan cinta kasih dan sepenuh hati.

Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama 3 tahun. Mulai sekarang, hendaklah semua orang berdoa dengan hati yang tulus semoga pandemi ini cepat berlalu sehingga kalian semua dapat kembali ke kampung halaman batin. Insan Tzu Chi di negara mana pun hendaknya jangan berhenti menapaki Jalan Bodhisatwa. Hendaklah kita terus menyucikan komunitas, masyarakat, dan dunia. Ketika semuanya berhimpun, kita dapat menyucikan dunia secara luas. Inilah dunia Bodhisatwa. 

Para Bodhisatwa Tzu Chi berkumpul secara daring
Memutar roda Dharma dengan kesatuan dan ketulusan hati
Menghimpun karma baik dengan menggalakkan vegetarisme
Tekun menuju Bodhi dengan hati yang murni 

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 21 Mei 2023
Sumber: Lentera Kehidupan - Daai Tv Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 23 Mei 2023
Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -