Ceramah Master Cheng Yen: Terjun ke Masyarakat untuk Membimbing Diri Sendiri dan Orang Lain

Buddha memberi tahu kita bahwa segala sesuatu di dunia tidaklah kekal mengandung penderitaan, dan kosong. Begitu banyak penderitaan terjadi akibat ketidakkekalan. Terlebih lagi, ketidakkekalan ini bisa terjadi dalam sekejap. Kapan dan bagaimana itu terjadi, tiada orang yang tahu. Demikianlah, dalam kehidupan ini, banyak hal yang tidak kita ketahui, sedangkan Buddha, berdasarkan pengalaman-Nya sendiri, dapat memberi tahu kita hal-hal di masa lampau dan kondisi dunia di masa lalu sehingga dapat membimbing kita.

Dharma adalah kebenaran alam semesta yang direalisasi oleh Buddha Sakyamuni. Buddha membuka kebenaran yang terkandung di balik segala sesuatu dan menjabarkannya bagi kita agar kita tahu dan memahami berbagai jalan dan ke mana kita akan tiba jika menapaki jalan itu. Menurut saya, jalan ini benar, maka saya jalankan saja. Jalan yang benar harus ditapaki.

“Dahulu kami juga pernah mencari berbagai jalan, tetapi pada akhirnya merasa jalan Buddha ini, jalan untuk membantu dan membawa manfaat bagi semua makhluk, jalan untuk melakukan pelestarian lingkungan adalah jalan yang harus kami tapaki. Jadi, kini kami tak mungkin berpaling dari jalan ini. Saat usaha kami gagal, dalam enam tahun kami selalu pergi ke kuil-kuil, bahkan kuburan untuk berdoa. Saat itu kami hanya berpikir untuk memohon agar ada kemungkinan untuk bangkit. Banyak orang melakukan hal ini. Seharusnya bukan hanya saya yang berbuat begitu, banyak orang melakukan ini. Namun, setelah bergabung dengan Tzu Chi, saya baru tahu bahwa ekspektasi semata membuat keadaan sulit,” kata Liao Qi-cheng, relawan Tzu Chi.

Kita harus menjalankan praktik nyata untuk menciptakan berkah. Kita harus benar-benar bertindak nyata untuk bersumbangsih, baru bisa memperoleh berkah. Ini sama dengan menabung di bank. Jika tak punya tabungan, tidak mungkin bisa menarik uang. Kita hendaknya dapat memahami ajaran Buddha dan berusaha membangkitkan hakikat sejati kita dan memahaminya. Kita berusaha untuk menggalinya. Untuk itu, kita harus membersihkan dan membuka kesadaran kita yang tertutup oleh kegelapan serta noda batin.


Buddha membabarkan Dharma bagi kita dan membimbing kita untuk mengubah kesadaran yang penuh benih karma buruk menjadi kesadaran yang penuh kebajikan. Beliau membimbing kita untuk mengubah benih buruk menjadi jalinan jodoh baik. Inilah ajaran Buddha kepada kita. Buddha mengamati benih karma semua makhluk, lalu memberi ajaran yang sesuai dengan kebijaksanaan-Nya agar kita semua dapat mengubah keburukan menjadi kebajikan serta dapat menjalin jodoh baik dengan semua makhluk; membimbing diri sendiri dan orang lain.

Untuk itu, kita harus terjun ke masyarakat agar dapat belajar dan memahami cara mempraktikkan kebenaran dalam menghadapi segala hal. Ini sangatlah penting. Inilah caranya. Buddha merekrut orang untuk menyebarkan Dharma, juga merekrut Bodhisatwa. Kita adalah orang yang sudah direkrut Buddha. Jadi, kita harus memiliki semangat misi untuk menyelami pengetahuan Buddha.

Kini kita harus mulai menyelami pengetahuan Buddha. Pengetahuan ini sangat dalam, bagaimana orang-orang dapat memahaminya? Kita semua harus saling mendukung. Kita telah direkrut oleh Buddha. Lebih jauh lagi, kita harus mendengar Dharma, berinteraksi dengan banyak orang, dan membimbing mereka. Jadi, kita harus terus mendengar, memahami, mempelajari Dharma, serta membagikannya kepada orang lain. Untuk itu, dibutuhkan kesabaran dalam jangka panjang. Dengan begitu, barulah kita benar-benar menjadi penerus Dharma yang direkrut Buddha.


Kita harus terus mendengar Dharma. Kita harus memahami dan menyelami pengetahuan Buddha. Untuk itu, kita harus mendengar pembabaran Sutra. Ini harus dilakukan terus-menerus. Kita juga harus mengajak orang lain. Bukan hanya diri sendiri yang mendengar, kita juga harus mengajak orang lain. Kita harus mempraktikkan ajaran. Setelah mendengar, kita harus mempraktikkannya, lalu membimbing orang lain untuk turut mendengar dan mempraktikkannya. Kita juga menyalin ajaran ini dan mengajak orang untuk turut menyalinnya.

Pada zaman dahulu, cara ini diperlukan agar orang-orang dapat mengenal dan membaca Sutra. Kini kita juga harus memperkenalkan Sutra atau ajaran kepada orang lain. Kita menganjurkan mereka untuk membaca dan menyalinnya. Kini, saat mendengar pembabaran Sutra, berapa banyak orang yang mencatatnya? Setelah dicatat, hendaknya dibaca kembali. Saat kembali mendengar ceramah, kalian kembali mencatat. Kalian akan menyadari bahwa catatan kalian itu akan menjadi inti sari kehidupan karena ajaran yang kalian dengar itu akan terus kalian ingat dan tertanam di dalam pikiran kalian.

Kalian mencatat dan memetik hikmah dari ajaran itu. Suatu hari, kalian akan dapat berbagi tentang ajaran itu kepada orang lain dan menggunakannya dalam berbagai kesempatan. Pelajaran yang didapat dapat kalian bagikan. Catatan membantu kita mengingat ajaran ini. Catatan ini juga menjadi  arsip bagi kehidupan kita. Jadi, kita harus sangat bersungguh hati.


Kita harus tahu bahwa Sutra adalah harta karun. Kita harus menjaganya karena ajaran ini sangat dibutuhkan di dunia ini. Dharma bagaikan air yang dapat membersihkan kotoran, terutama di dunia yang penuh kekeruhan ini. Terlebih lagi, hati manusia banyak diliputi kerisauan dan kesesatan. Dunia seperti ini membutuhkan ajaran Buddha. Jadi, kita perlu menyebarkan dan menjaganya.

Sutra adalah tubuh Dharma dari Buddha. Kita harus memahaminya dengan sepenuh hati. Bagaimana kita harus terjun ke masyarakat dan membimbing semua makhluk? Meski kiini kita masih terus melangkah dan belum mencapai tujuan akhir, tetapi jalan ini harus kita yakini. Asalkan kita terus melangkah maju, suatu saat kita akan tiba di tujuan tak peduli seberapa panjang jalan ini. Kita hanya perlu senantiasa bersungguh hati.

Dunia penuh ketidakkekalan dan penderitaan

Memahami kebenaran dan melenyapkan kegelapan batin

Buddha membimbing untuk mengubah kesadaran yang buruk

Terjun ke masyarakat untuk membimbing diri sendiri dan orang lain

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 8 September 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 10 September 2018

Editor: Khusnul Kotimah

Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -