Ceramah Master Cheng Yen: Terjun ke Tengah Masyarakat dan Menyebarkan Kebajikan


“Nama Dharma saya adalah Jing Nong. Saat di Jalan Jilin, saya bertanya kepada Master apa arti dari nama Dharma saya. Master berkata, ‘Saya ingin memberikan ladang berkah yang luas untuk Anda.’ Saya menjawab, ‘Terima kasih, Master. Saya akan menerimanya.’ Saya sangat mencintai Tzu Chi. Depo daur ulang di bawah jembatan dihinggapi banyak nyamuk serta tidak memiliki air dan listrik. Apa pun tidak ada di sana. Kami melakukan daur ulang di sana selama 9 tahun hingga Aula Jing Si selesai dibangun. Master, saya ingin melaporkan bahwa saya sangat beruntung. Depo daur ulang telah dipindahkan ke Aula Jing Si. Ketika orang lain datang, mereka berkata bahwa dari banyak depo daur ulang di berbagai tempat, tidak ada yang begitu rapi dan nyaman seperti di tempat kami,”
kata Zhu Lan-jin relawan Tzu Chi.

“Saya sangat senang melakukan daur ulang karena saya seorang diri di dalam rumah. Ketika pergi ke depo daur ulang, saya dapat bebicara dengan banyak orang dengan sukacita. Terima kasih, Master. Berkat adanya depo daur ulang, para lansia dapat menemukan tempat untuk saling bertukar cerita dan ada hal berguna yang dapat dilakukan. Saya juga telah bervegetaris. Saat pergi ke depo daur ulang, pasti tersedia makanan vegetaris sehingga saya sangat sehat,” kata Huang Wen-yu relawan Tzu Chi.

Saya sungguh terharu mendengar kisah kalian. Melatih diri sesungguhnya harus dilakukan dengan terjun ke tengah masyarakat. Buddha telah mengajarkan kepada kita untuk terjun ke tengah masyarakat, bukan mempraktikkan kebajikan seorang diri. Buddha juga mengajarkan kepada kita untuk membimbing semua makhluk, bukan semata-mata mencari pencapaian pribadi. Bagaimana cara kita membimbing orang lain hingga mereka dapat turut melatih diri? Sesungguhnya, kalian semua yang ada di sini telah melakukannya. Orang pada umumnya tidak dapat melakukan hal ini, tetapi Bodhisatwa pelestarian lingkungan kita dapat melakukannya. Ini bukan pekerjaan 2 hingga 3 hari, melainkan selama 33 tahun.


Kalian telah mendaur ulang sampah setiap hari. Sesuatu yang disebut "sampah" oleh orang lain, kita menyebutnya sebagai "sumber daya alam". Sampah dapat diubah menjadi emas. Bagaimana cara kita membuat orang mengerti bahwa sumber daya ini dapat diubah menjadi emas? Kita harus mengumpulkan kembali sumber daya itu untuk didaur ulang dan diubah menjadi sesuatu yang bernilai bagi dunia. Ini adalah sebuah edukasi.

Saat ini, populasi dunia telah melebihi 8 miliar 50 juta jiwa. Populasi dunia mencapai 8 miliar pada 15 Agustus tahun lalu. Jadi, populasi meningkat dari hari ke hari. Seberapa besar Bumi ini? Bumi ini terbatas dan tidak akan berkembang lagi, tetapi populasinya terus bertambah. Lihatlah berapa banyak polusi yang diciptakan oleh setiap orang. Inilah saatnya edukasi dibutuhkan. Bagaimana kita bisa mengedukasi orang lain? Dengan memberi contoh. Karena itu, saya berpesan, "Lakukan saja." Tidak peduli mereka mengerti bahasa kalian atau tidak, mereka dapat melihat tindakan kalian ketika melakukan daur ulang.

Kini, dengan standar pendidikan yang lebih tinggi, semua orang tahu bahwa Bumi sangat tercemar dan orang-orang harus melestarikan lingkungan. Namun, mereka tidak tahu bagaimana melakukannya. Sebagian orang tidak bisa merendahkan hati. Meski tahu bahwa pelestarian lingkungan itu penting, mereka tidak mau melakukannya. Ada juga yang ingin melakukannya tetapi tidak tahu bagaimana caranya dan tidak memiliki teman. Ada banyak orang seperti ini. Jadi, kita harus memberi contoh nyata. Terlebih lagi, saat ini kita memiliki Da Ai TV.

Da Ai TV dapat menyebarkan semangat dan kekuatan kita dalam melakukan daur ulang sehingga dapat dilihat oleh seluruh dunia. Inilah yang disebut menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk. Semua orang dapat melakukan daur ulang selama ada orang yang memberikan contoh. Kalian tidak hanya dapat melakukan daur ulang, melainkan juga dapat menyerukan kepada semua orang.


“Rumah saya sangat kecil. Saya mengikat semua barang daur ulang dan meletakkannya di depan. Dengan begitu, barulah ada tempat yang cukup. Ini karena tempat kami sangat terbatas,”
kata Cai A-mei relawan pelestarian lingkungan.

“Hal yang patut diberitakan ialah meski dia hanya memiliki ruang yang kecil, semua tetangganya sangat baik. Mengapa begitu? Karena dia selalu menyimpan barang daur ulang  dengan rapi dan bersih,” kata Ye Ming-zhu relawan Tzu Chi.

Ketika melakukan daur ulang di pinggir jalan, Anda menumpuk barang-barang itu dengan sangat rapi. Ketika melakukannya di ruang bawah tanah, Anda juga melakukannya dengan rapi. Kita melakukannya dengan penuh dedikasi tanpa banyak bicara.

“Anggota Tzu Cheng Sanxia bernama Lin Zong-zhen juga merupakan relawan pelestarian lingkungan. Pada tahun 2005, saat beliau dan istrinya dilantik, beliau mendirikan titik pemilahan di dekat kantor kita di Sanxia. Beliau bersumbangsih dengan penuh semangat dan memiliki hubungan baik dengan banyak orang sehingga dapat menggalang 30 hingga 40 orang relawan. Ada banyak kisah di Titik Pemilahan Sanxia. Semua penyimpanan ada di ruang bawah tanah. Jadi, beliau harus turun ke sana untuk memindahkan kardus ke truk. Saya sering memuji mereka karena mereka adalah Bodhisatwa yang muncul dari bumi ini. Tekad dan ikrar mereka tidak berubah selamanya,” kata Zheng Wen-jin relawan Tzu Chi.

Apa yang kalian lakukan sangat tidak mudah. Terlebih lagi, kalian tidak hanya memungut barang dari selokan, tetapi juga membersihkannya. Mengapa tempat ini bebas dari serangga? Karena tempat ini kering dan bersih. Ketika kita menjaga suatu tempat tetap kering dan bersih, serangga tidak akan berkembang biak di sana. Kita benar-benar menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Kita benar-benar melakukannya. Melalui kegiatan daur ulang, seluruh dunia dapat lebih mengenal Tzu Chi.


Tzu Chi dimulai dari kisah 50 sen. Saat ini, seiring makin parahnya perubahan iklim, kita harus meningkatkan kesadaran lingkungan. Saya sering berbicara tentang karma kolektif. Saat mencemari lingkungan, kita telah menjadi penyebab perubahan iklim. Manusia telah menyebabkan perubahan iklim, menebangi pohon, merusak tanah, dan sebagainya. Ini semua adalah ulah manusia. Jadi, saat ini manusia harus cepat mengembalikan kondisi Bumi. Inilah yang disebut memutar roda Dharma dengan menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk.

Kita pasti pernah lengah dan membiarkan keinginan kita tidak terkendali serta mengikuti semua nafsu keinginan kita. Apa pun yang ingin kita lakukan, selama kita senang, kita akan melakukannya tanpa mempertimbangkan akibatnya. Akibat nafsu keinginan kita, banyak hal telah dirusak. Dalam melakukan daur ulang, kita merasa diri kita lebih beruntung dan penuh berkah. Daripada membahas tentang kesulitan, lebih baik kita membahas tentang berkah. Berkat kegiatan daur ulang, banyak barang dapat digunakan kembali.

Saya mengucapkan terima kasih kepada kalian dan mendoakan kalian. Terima kasih saya tidak habis untuk diungkapkan. Dengan bersumbangsih, kita jugalah yang akan menerima manfaatnya. 

Menginventarisasi kehidupan dan membimbing semua makhluk yang tanpa batas
Terjun ke tengah masyarakat dan menyebarkan kebajikan
Sadar akan peringatan perubahan iklim
Menciptakan berkah dengan melakukan daur ulang      

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 18 Agustus 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 20 Agustus 2023
Bila kita selalu berbaik hati, maka setiap hari adalah hari yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -