Ceramah Master Cheng Yen: Terjun ke Tengah Masyarakat untuk Menyebarkan Kebajikan


Di Haiti terdapat geng-geng yang membuat masyarakat setempat tidak tenteram. Karena ketidaktenteraman masyarakat, banyak orang yang hidup kekurangan. Mereka tidak bisa mengejar karier dengan tenang ataupun mengembangkan sektor industri karena perampokan dan pembunuhan bisa terjadi kapan saja. Jadi, masyarakat sangat tidak tenteram.

Wakil ketua kita, Simon Shyong, selalu memperhatikan hal-hal yang terjadi di seluruh dunia dan melaporkannya ke Griya Jing Si. Dia melaporkan kepada saya bahwa di Haiti telah terjadi penculikan dan korbannya merupakan pastor dan biarawati. Saat satu geng melakukan penculikan, mereka akan meminta uang tebusan. Jika tidak diberikan tepat waktu, korban penculikan akan dibunuh. Ini sangat menakutkan. Penculikan sering terjadi di sana.

Kita sungguh beruntung bisa hidup di tengah masyarakat yang tenteram serta memiliki kekuatan untuk menolong orang-orang yang menderita di seluruh dunia agar mereka dapat terbebas dari kemiskinan, negara mereka dapat damai, dan masyarakat mereka dapat harmonis. Demikianlah kita menciptakan berkah bagi seluruh dunia.


Orang-orang sering mengatakan bahwa Tzu Chi selalu memberikan bantuan ke luar negeri. Saya selalu berkata bahwa ini adalah kabar baik. Kita sangat beruntung karena memiliki kekuatan untuk menolong orang-orang di luar negeri. Kita bisa menolong mereka karena hidup di tengah masyarakat yang harmonis dan memiliki kekayaan batin. Bukankah ini adalah kabar baik? Jadi, jika masih ada orang yang berkata demikian pada kalian, kalian hendaklah menjawabnya seperti apa yang saya katakan tadi.

Namun, kalian harus terlebih dahulu merenungkan kata-kata saya. Apakah kata-kata saya benar? (Benar) Apakah kalian melakukannya? (Ya) Benar. Apa yang hendaknya kita lakukan? Kita semua hendaklah menciptakan berkah. Bagaimana kita menciptakan berkah? Saya terus berkata bahwa kalian harus menginventarisasi kehidupan kalian.

Coba kalian pikirkan. Kalian sudah dilantik menjadi relawan dan sebagian merupakan relawan senior. Sudah berapa tahun kalian dilantik? Sejak menjalankan Tzu Chi di tengah masyarakat, berapa banyak orang yang telah kalian bimbing? Berapa banyak orang menderita yang kalian temui? Sudahkah kalian bersumbangsih?


Kalian juga mengajak para donatur untuk mengunjungi orang-orang yang menderita dan sebagian donatur berkata, "Saya tidak akan berkeluh kesah lagi. Ada orang yang lebih menderita dan punya lebih banyak kerisauan dari saya. Dibandingkan dengan mereka, kondisi saya masih lebih baik, baik dari sisi materi maupun batin."

Orang-orang yang menderita itu mungkin memiliki perjalanan hidup yang berliku-liku, kehilangan anggota keluarga mereka, dan mengalami berbagai penderitaan lainnya. Saat mendengarkan kisah mereka, kita akan merasa kasihan pada mereka. Dibandingkan dengan mereka, kerisauan kita bukanlah apa-apa.

Jadi, kita hendaklah membuka simpul batin sendiri dan bersyukur kepada orang-orang yang telah mendukung pencapaian kita. Kita hendaklah menggenggam waktu dan menghimpun jalinan jodoh baik untuk berbuat baik bersama. Semua orang hendaklah berbuat baik, berpuas diri, dan bersyukur satu sama lain.

Namun, saya harus memberi tahu kalian bahwa saya sungguh telah lanjut usia. Waktu tidak menunggu siapa pun. Fungsi tubuh saya terus menurun seiring berlalunya waktu. Kini stamina saya sudah tidak sebaik sebelumnya. Tentu saja, ini sesuai hukum alam. Saya telah menerimanya dengan senang hati karena tidak berdaya menolaknya. Berhubung tidak ingin menjadi orang tak berdaya, saya pun menerimanya. Intinya, kita harus menggenggam waktu. Dengan menggenggam waktu untuk bersumbangsih, kita dapat mengembangkan nilai kehidupan kita.


Bodhisatwa sekalian, selama masih bisa bergerak dengan leluasa, kita hendaknya menggenggam waktu untuk melakukan hal yang harus dilakukan. Dengan melangkah, kita baru bisa bergerak maju. Dengan menggenggam waktu untuk bersumbangsih, barulah kita bisa mengembangkan nilai kehidupan.

Beberapa tahun sebelumnya, saya bisa melakukan perjalanan dua hingga tiga kali dalam setahun. Pada masa-masa awal, saya melakukannya setiap bulan. Jadi, dari tahun ke tahun, perjalanan yang bisa saya lakukan terus berkurang. Hari ini saya masih bisa duduk di sini. Tahun depan, saya belum tentu bisa duduk di sini karena waktu tidak menunggu siapa pun. Jadi, kita hendaknya menghargai jalinan jodoh di antara kita.

Saat berkumpul dengan orang-orang, kita hendaknya lebih banyak bertutur kata baik untuk membimbing mereka berbuat baik. Kita harus mewariskan prinsip kebenaran dari generasi ke generasi. Dari kehidupan ke kehidupan, kita akan kembali ke Bumi ini. Untuk menjaga keindahan dan kesehatan Bumi, kita harus mewariskan prinsip kebenaran kepada generasi berikutnya.

Setelah menerima prinsip kebenaran ini, mereka juga akan mewariskannya kepada generasi berikutnya. Jika orang-orang dapat mengasihi dan melindungi Bumi, dunia akan aman dan tenteram. Jika dunia aman dan tenteram, bukankah manusia juga bisa hidup tenteram? Mari kita berdoa semoga dunia aman dan tenteram.  

Di negara yang tidak damai, masyarakat sulit untuk hidup tenteram
Dengan kekayaan batin, barulah kita dapat menolong sesama
Terjun ke tengah masyarakat untuk menyebarkan kebajikan
Membantu mewujudkan negara yang damai dan masyarakat yang harmonis

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 17 November 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 19 November 2021
Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -