Ceramah Master Cheng Yen: Terus Melangkah Maju untuk Menciptakan Berkah bagi Dunia


“Tahun 2015, saya dilantik menjadi anggota komite dan ini memperteguh tekad pelatihan saya di Tzu Chi. Saat itu, jumlah relawan dokumentasi tidaklah banyak. Selangkah demi selangkah, kami bekerja keras sehingga tim kami perlahan-lahan berkembang. Dalam keluarga besar Tzu Chi, saya belajar bahwa setiap orang memiliki jalinan jodoh dan kemampuan yang berbeda-beda,”
kata Stephen Ang, relawan Tzu Chi Indonesia.

“Saya belajar melihat kelebihan orang lain dan menyatukan hati semua orang. Dengan demikian, kita baru bisa menghimpun kekuatan semua orang untuk mewariskan kisah masa lalu, masa kini, dan masa mendatang kita. Saya bersyukur kepada para relawan yang mendampingi saya selama ini. Di sini, saya ingin berikrar di hadapan Master,” lanjut Stephen Ang.

“Master, saya akan menjadi seorang murid yang baik, senantiasa mengikuti langkah Master dengan erat, dan selamanya menjadi relawan dokumentasi. Agar sejarah Tzu Chi dapat diwariskan dari generasi ke generasi, saya akan menjadi saksi bagi era sekarang, mengukir sejarah bagi umat manusia, dan menulis kitab sejarah Tzu Chi,” pungkas Stephen Ang.

Kedatangan kalian sungguh telah membawa rasa sukacita bagi saya dan membuat saya merasa bahwa dunia ini penuh harapan. Kali ini, kalian kembali dan menemui saya selama dua hari. Kalian telah melakukan segalanya dengan baik di Indonesia. Kini, kalian kembali ke sini dan berbagi dengan saya tentang apa yang telah kalian lakukan dan apa yang akan kalian lakukan kelak. Kalian memang memiliki pemikiran yang sangat baik.


Saat kembali, kalian menunjukkan rasa hormat terhadap saya dan menyatakan bahwa kalian telah melakukan apa yang saya katakan dan berbagi tentang rencana kalian di kemudian hari. Mendengar rencana kalian, saya terus menganggukkan kepala sebagai tanda setuju. Setelah pulang, kalian akan makin percaya diri.

Kalian hendaknya menginspirasi lebih banyak orang untuk meningkatkan kekuatan kalian dan memperluas akar kebajikan di Indonesia. Makin banyak orang yang berbuat baik dan menciptakan berkah, Indonesia akan makin dipenuhi berkah. Dunia yang penuh berkah dan kebijaksanaan terwujud berkat kesungguhan hati kalian semua. Inilah dunia penuh berkah dan kebijaksanaan yang sesungguhnya.

Kita bukan hanya menciptakan berkah bagi dunia, tetapi juga mengembangkan kebijaksanaan dengan mengadakan pendidikan. Dengan pendidikan, kita membimbing anak-anak dari generasi ke generasi. Ini dapat menyucikan keluarga dan masyarakat. Demikianlah kita menciptakan berkah.

Kali ini, kalian juga membagikan apa yang ingin kalian tingkatkan di masa mendatang. Saya juga memotivasi kalian. Setelah pulang, kalian harus lebih bersungguh hati dan bekerja keras untuk bersumbangsih. Intinya, saya sangat sukacita dan bersyukur.

Cinta kasih hendaknya tak hanya diucapkan saja. Apa pun yang saya katakan, kalian selalu melakukannya. Namun, kekuatan satu orang sangatlah kecil dan banyak yang tidak bisa dicapai meski telah bersungguh hati. Jalinan jodoh sangatlah penting.


Di Indonesia, jalinan jodoh sudah sangat matang. Sejujurnya, memandang ke seluruh dunia, insan Tzu Chi di berbagai negara kaya akan cinta kasih. Setiap orang memiliki tekad dan ikrar. Namun, memiliki kekuatan sebesar insan Tzu Chi Indonesia sungguh agak sulit. Ini karena Empat Misi Tzu Chi di Indonesia telah memiliki akar yang tertanam dalam dan bertumbuh besar. Jadi, kalian telah membangun fondasi yang sangat baik.

Belakangan ini, saya terus berkata bahwa kita harus melakukan inventarisasi. Ini dilakukan bukan demi menyombongkan diri. Bukan. Kita ingin meninggalkan sejarah bagi dunia dan kehidupan, bukan untuk menyombongkan diri. Kita harus mengembangkan nanopotensi kita. Nano adalah ukuran yang sangat kecil, tetapi potensinya bisa sangat besar. Kini, teknologi sangatlah canggih. Bukankah kini kita juga mengenal nanoteknologi? Ia tidak terlihat, tetapi berkekuatan besar. Ini mengingatkan kita bahwa kita masih memiliki kekuatan untuk bersumbangsih.

Bodhisattva sekalian, saya selalu menyebut kalian "Bodhisattva". Kalian semua memiliki kesadaran dan tidak diliputi delusi. Janganlah kita tinggi hati karena kita kaya. Saat orang lain mendengar bahwa seseorang sangat kaya, mereka mungkin akan berpikir, "Apa hubungannya dengan saya? Itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan saya." Jika kita menyombongkan diri, orang lain malah akan mengkritik di belakang kita. Jadi, kekayaan materi bukanlah apa-apa. Akan tetapi, dengan kebijaksanaan, kita dapat membawa manfaat bagi lebih banyak orang. Inilah kebijaksanaan.


Kehidupan yang sempurna adalah kehidupan yang penuh berkah dan kebijaksanaan. Kalian semua dipenuhi berkah. Di kehidupan lampau, kalian telah menciptakan berkah sehingga dapat memiliki karier yang sukses di kehidupan sekarang. Dengan kebijaksanaan, kalian bukan hanya sukses dalam karier. Yang terpenting, kalian dapat menolong orang yang menderita atau orang yang membutuhkan. Inilah yang terpenting.

Berkat kalian, Indonesia dipenuhi berkah. Ini karena kalian menciptakan berkah. Untuk menciptakan berkah, kita harus menggenggam jalinan jodoh. Saya selalu teringat akan Bapak Eka Tjipta Widjaja. Saat itu, kalian mendampingi beliau berkunjung ke sini. Saya hanya mengucapkan beberapa kata padanya dan beliau benar-benar menjalankannya. Pesan saya ialah "hanya cinta kasih". Beliau bertanya bagaimana mewujudkan masyarakat yang damai dan terbebas dari konflik dan saya menjawab bahwa hanya cinta kasih.

Selama ini, kalian telah mengerahkan cinta kasih. Ini harus kalian lakukan secara terus-menerus hingga selamanya. Kalian telah membawa dampak positif bagi masyarakat. Lihatlah, tidak ada lagi rumah-rumah yang bobrok di bantaran Kali Angke. Semua itu telah dibongkar. Lihatlah Bapak Eka Tjipta yang turut menyekop lumpur. Momen itu akan saya ingat selamanya. Sosok beliau dalam video itu akan selalu ada dalam ingatan saya. Inilah yang paling bernilai.


Saya sangat berharap semua orang dapat merendahkan hati. Ini merupakan kemampuan yang lebih tinggi lagi. Merendahkan hati adalah kemampuan yang lebih tinggi lagi. Apakah kalian mengerti? Saya berharap setelah pulang, kalian dapat lebih bekerja keras. Berkat kalian, barulah kondisi Indonesia bisa sebaik sekarang.

Adakalanya, kita harus memandang penting diri sendiri tanpa merasa sombong. Memandang penting diri sendiri berarti menyadari bahwa ada hal yang membutuhkan partisipasi kita dan kita harus segera melakukannya. Jadi, bukan berarti hal itu tidak bisa tanpa kita. Kita hendaknya berpikir, "Jika saya turut membantu, hal ini akan selesai dengan lebih sempurna." Demikianlah kita menciptakan berkah bagi dunia.

Saya bersyukur atas kembalinya kalian kali ini sehingga saya dapat melihat kalian. Sesungguhnya, saya sering merindukan kalian. Kali ini, saya bisa melihat bahwa kalian tetap bekerja sama dengan harmonis dan menghimpun kekuatan untuk saling mendukung. Ini harus dipertahankan. Asalkan sesuatu itu benar, lakukan saja.

Kembali untuk menemui Master dan membagikan rencana di kemudian hari
Membagikan sukacita Dharma dan memperluas akar kebajikan
Mengecilkan ego dan meningkatkan kekuatan
Terus melangkah maju untuk menciptakan berkah bagi dunia

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 24 Oktober 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 26 Oktober 2025
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -