Ceramah Master Cheng Yen: Tulus Bervegetaris dan Menyelaraskan Pikiran

“Kekuatan satu orang sungguh sangat terbatas. Namun, dengan kekuatan sekelompok orang, kita bisa berjalan lebih jauh. Kita menghimpun cinta kasih semua orang tanpa memandang perbedaan agama tanpa memandang perbedaan agama dan ras. Kita menghimpun cinta kasih semua orang agar semakin banyak orang yang tahu bagaimana kita menyosialisasikan vegetarisme,” kata Zhang Zhi-rui Pendiri No Meat Market.

“Saya tahu bahwa No Meat Market sangat populer di kalangan muda mudi dalam mempromosikan makanan vegetaris. Jadi, kita sangat gembira dapat bekerja sama dengan mereka untuk mengadakan kegiatan ini,” kata Yan Bo-wen ketua misi amal Tzu Chi.

Bodhisatwa sekalian, hati kalian sangat dekat dengan hati saya. Kalian menyerap ucapan saya ke dalam hati. Apa yang saya pikirkan dan ucapkan, kalian selalu dengan cepat mempraktikkannya sehingga saya sangat terhibur dan tenang.

Dalam jangka waktu yang cukup panjang ini, saya memang sangat khawatir. Saya mengkhawatirkan kondisi alam saat ini. Unsur tanah, air, api, dan angin sungguh tidak selaras. Ini karena pikiran manusia tidak selaras. Namun, apakah kita hanya akan membiarkan pikiran manusia terus tidak selaras hingga mengacaukan kondisi alam?

Sesungguhnya, Buddha membimbing kita untuk menuju satu arah, yaitu mengasihi tanpa memandang jalinan jodoh serta memiliki perasaan senasib dan sepenanggungan.


Kita juga melihat berbagai organisasi keagamaan yang bersumbangsih bagi umat manusia. Semuanya memiliki arah yang benar. Saya juga mendengar tentang organisasi yang dipimpin oleh pastor dan biarawati. Mereka juga memiliki cinta kasih yang sama dengan kita. Saat ada kesempatan, kita pun bekerja sama dengan mereka. Contohnya di India, dampak pandemi COVID-19 sangat serius.

Namun, Tzu Chi tidak bisa menjangkau India untuk bersumbangsih secara langsung. Karena itu, dengan menyatukan tenaga mereka dan barang bantuan Tzu Chi, kita menyalurkan bantuan bagi yang membutuhkan. Jadi, kita bekerja sama dengan mengerahkan kekuatan masing-masing. Inilah cinta kasih yang sempurna. Saya sangat bersyukur cinta kasih ini terdapat dalam hati dan tindakan insan Tzu Chi. Dengan hati tertulus, kita melangkah dengan mantap dan bersungguh hati bersumbangsih.

Saya juga mendengar tentang relawan muda kita yang dapat mengemban tanggung jawab. Mereka berinteraksi dengan orang-orang di PBB. Mendengar laporan ini, saya merasa bahwa mereka sungguh melakukan praktik nyata. Dengan demikian, saya tidak perlu khawatir. Saya berharap generasi muda dapat menyelaraskan pola pikir dan prinsip mereka dengan arah yang benar. Jika semua orang dapat bekerja sama, jaringan Tzu Chi akan terbentuk dengan baik. Jaringan ini adalah jaringan kebajikan dan cinta kasih.

 

Dengan adanya keramahan, cinta kasih universal, dan kesadaran yang tidak dibelenggu ketidaktahuan, saya yakin dunia ini akan tersucikan. Saat pikiran manusia tersucikan, barulah unsur alam akan selaras. Jadi, saat pikiran manusia selaras dan unsur alam juga selaras, barulah kebahagiaan bisa terwujud di dunia ini. Namun, kenyataan saat ini ialah dunia ini penuh dengan penderitaan. Kini pikiran manusia tidak selaras.

Selain itu, kesenjangan antara yang kaya dan miskin juga sangat besar. Orang-orang sangat membutuhkan keyakinan. Selain itu, juga dibutuhkan organisasi amal untuk melenyapkan kesenjangan dengan menginspirasi yang kaya menolong yang miskin dan membimbing yang miskin membangkitkan kekayaan batin. Baik kaya maupun miskin, setiap orang harus mengerahkan kekuatan masing-masing. Inilah yang selalu saya serukan dari lubuk hati saya yang paling dalam.

Yang membuat saya sangat tenang ialah para relawan yang menyosialisasikan vegetarisme dan bervegetaris. Sungguh, apa pun yang kita serukan, semuanya dilandasi oleh cinta kasih. Kita harus mengasihi sesama manusia dan hewan. Jika semua orang dapat membangkitkan cinta kasih seperti ini, saya yakin dunia pasti akan damai dan tenteram.

 

Untuk bervegetaris, kita cukup membangkitkan sebersit niat. Meski hanya membutuhkan sebersit niat dan merupakan sebuah tindakan yang sederhana, tetapi sulit bagi orang-orang untuk melakukannya. Meyakinkan diri sendiri untuk bervegetaris tidaklah mudah. Namun, sesungguhnya, hal yang tidak mudah adalah hal yang paling mudah. Kita cukup mengubah pola pikir. Bukankah itu hal yang paling mudah? Namun, orang-orang justru sulit untuk mengubah pola pikir.

Bodhisatwa sekalian, apa yang saya katakan mungkin terdengar sederhana. Namun, kebenarannya sangatlah mendalam sehingga orang-orang mungkin tidak bisa memahaminya. Kini orang-orang memang kekurangan niat yang sederhana ini sehingga ia menjadi kesulitan yang tidak bisa dipahami. Karena itulah, terdapat banyak penderitaan di dunia ini. Saya yakin setelah melenyapkan delusi, setiap orang dapat bervegetaris dan menyosialisasikan vegetarisme. Ini akan menjadi hal yang mudah.

Bodhisatwa sekalian, saya sangat gembira kalian bertekad untuk menyosialisasikan vegetarisme. Ini tidak bisa ditunda lagi. Jika terus ditunda, semuanya akan terlambat. Jadi, saya berharap para relawan yang terhubung lewat telekonferensi, terlebih yang berada di Amerika Serikat, dapat lebih bersungguh hati.

 

Di sana ada banyak relawan muda yang merupakan anak atau cucu dari relawan kita. Kalian semua berpendidikan tinggi. Kalian harus terlebih dahulu bervegetaris, baru menyosialisasikan vegetarisme. Imbauan lewat ucapan atau artikel yang diiringi dengan tindakan nyata akan membawa pengaruh besar.

Benar. Kita harus membangun tekad dan ikrar. Saya sangat bersyukur kepada para relawan yang mengingat apa yang saya pikirkan. Apa yang saya katakan, kalian juga menyerapnya ke dalam hati. Kalian memandang penting apa yang saya katakan dan pikirkan. Dengan demikian, saya bisa merasa tenang.

Bodhisatwa sekalian, saat ini adalah waktu bagi kita untuk bekerja keras. Dalam ajaran Buddha, ini disebut tekun melatih diri. Kita harus lebih tekun melatih diri. Ini bergantung pada sebersit niat.

Saya bersyukur kepada para relawan yang menghimpun kekuatan cinta kasih. Terima kasih. Saya mendoakan semoga kalian aman dan tenteram.

Mengasihi sesama manusia dan hewan serta menuju arah yang benar
Mengingat ajaran Master di dalam hati dan giat mempraktikkannya
Melenyapkan delusi dan bervegetaris dengan tulus
Menginspirasi yang kaya menolong yang miskin dan menyelaraskan pikiran orang-orang

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 12 Maret 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 14 Maret 2021
Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -