Ceramah Master Cheng Yen: Upacara Pemandian Rupang Buddha Tzu Chi di Seluruh Dunia

Pemandian rupang Buddha setiap tahunnya selalu sangat menyentuh. Pemandian rupang Buddha tahun ini diadakan di 37 negara dan wilayah dengan total 501 sesi. Ini merupakan doa yang tulus dari insan Tzu Chi di seluruh dunia. Saya dengan tulus memuji para biksu dan biksuni di seluruh Taiwan dan para sesepuh Buddhis yang telah menyebarkan Dharma. Namun, hari ini semuanya bersama melakukan pemandian rupang Buddha. Mereka telah memberi teladan melalui keindahan kelompok yang mereka tunjukkan. Begitu agung, itulah Dharma. Dharma dapat membuat orang mengarah ke arah yang benar. Jika yang memimpin di depan membawa dengan benar maka arahnya tidak akan menyimpang.

Kemarin di Balai Peringatan Chiang Kai-shek kita juga melihat Presiden Tsai, mantan Presiden Ma, Walikota Taipei, dan pejabat pemerintah datang bersama. Ini sungguh menyentuh. Para diplomat dan jurnalis juga hadir di lokasi. Kita bisa melihat keharmonisan dalam upacara seperti itu. Satu-satunya yang kita nantikan setiap tahun adalah berdoa dengan tulus agar terdengar oleh para dewa dan Bodhisatwa. Tidak peduli agama apa pun. Kita juga memperingati Hari Ibu. Setiap keluarga diingatkan untuk berbakti. Berbuat kebajikan dan berbakti tidak boleh ditunda. Setiap hari kita dapat membangkitkan tekad ini. Para dokter Rumah Sakit Tzu Chi dan anggota TIMA juga datang ke Balai Peringatan Chiang Kai-shek. Mereka melindungi kesehatan orang-orang dengan cinta kasih.


Kita juga melihat polisi, relawan pemadam kebakaran, regu pemadam kebakaran, dan tim penyelamat turut hadir. Biasanya, di mana ada bencana di masyarakat, mereka selalu berada di baris terdepan yang paling berbahaya. Kita sungguh harus berterima kasih kepada mereka. Saat menjalankan misi amal, insan Tzu Chi sering bekerja sama dengan mereka. Semua orang memanfaatkan waktu ini untuk berdoa dengan tulus semoga masyarakat aman dan tenteram.

Ada pula pengusaha yang berpartisipasi dalam upacara ini. Saya sangat tersentuh karena mendapat dukungan pemerintah yang meminjamkan lokasi yang begitu bagus serta luas untuk upacara. Tahun ini, sebanyak 37 negara dan wilayah melakukan pemandian rupang Buddha. Partisipan yang berbeda agama juga ikut mengungkapkan rasa hormat dalam kebersamaan. Kita juga melihat para anggota Sangha dari seluruh Taiwan yang begitu bersungguh hati untuk mendedikasikan diri mereka. Hal yang paling penting adalah kita telah melihat keindahan ajaran Buddha. Jika tidak ditampilkan, kita sungguh sulit untuk melihat keindahannya.

Selain itu, para Bodhisatwa dari agama yang berbeda juga menampilkan kerapian. Itu sungguh tidak mudah. Dari Pingtung hingga Keelung, insan Tzu Chi telah mengadakan 300 lebih upacara pemandian rupang Buddha. Saya sangat tersentuh dan bersyukur. Pada waktu yang bersamaan, insan Tzu Chi di seluruh dunia telah mengadakan 501 upacara pemandian rupang Buddha. Ada yang mengadakannya di komunitas dan ada yang di posko daur ulang. Saya sangat bersyukur. Di setiap upacara, orang-orang menampilkan kerapian dan ketulusan. Saya sangat tersentuh.Saya sangat berterima kasih kepada Bodhisatwa relawan yang telah menampilkannya dengan sangat indah. Di beberapa lokasi, barang dekorasinya merupakan barang daur ulang.


Kita bisa melihat replika bumi dan kubus air. Itu bertujuan untuk mengimbau kita agar menghargai sumber daya air. Sekarang kita tidak hanya memandang penting pelestarian lingkungan, yang paling mencemaskan adalah sumber daya air. Kubus air itu terbuat dari ribuan botol plastik. Relawan kita mencuci setiap botol dengan sabar hingga bening. Singkat kata, jika ada waktu, harap kalian menonton Da Ai TV. Kalian bisa melihat  banyak kisah yang menyentuh. Saya dengan tulus memuji dan berterima kasih kepada para sesepuh dan bhiksu-bhiksuni serta insan Tzu Chi.

Kemarin malam, setelah upacara pemandian rupang Buddha yang dihadiri lebih dari 20.000 orang selesai, relawan membersihkan dengan cepat dan mengembalikan Balai Peringatan Chiang Kai-shek seperti semula. Itu semua berkat kerja sama semua orang. Saya sangat tersentuh dan berterima kasih. Kita juga melihat para biksu berbagi tentang pengalaman mereka mengunjungi posko daur ulang. Mereka merasa sangat senang bisa pergi memahami bahwa ternyata melakukan daur ulang juga merupakan cara untuk melatih diri. Terlebih lagi, setelah melihat Bodhisatwa lansia memilah barang daur ulang dengan bersungguh hati, para biksu sangat memuji dan mereka juga ikut melakukannya sendiri. Itu sungguh tidak mudah. Mereka ikut melakukannya sendiri di setiap area pemilahan untuk menyemangati Bodhisatwa daur ulang. Inilah teladan yang paling baik. Para biksu melepaskan status diri dan terjun ke tengah masyarakat. Ini sungguh merupakan sosok Bodhisatwa dunia. Melihat para biksu memberi teladan, saya sangat berterima kasih.

Melakukan pemandian rupang Buddha untuk membalas budi luhur

Memuji Sangha yang telah menyebarkan Dharma di masyarakat

Bersama-sama menyebarkan semangat untuk berbakti

Memandang penting pelestarian lingkungan dan menghargai sumber daya

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 14 Mei 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Li Lie

Ditayangkan tanggal 16 Mei 2018

Tanamkan rasa syukur pada anak-anak sejak kecil, setelah dewasa ia akan tahu bersumbangsih bagi masyarakat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -