Melenyapkan Bencana dan Menghimpun Berkah

Lihatlah para insan Tzu Chi di seluruh dunia yang mengembangkan cinta kasih mereka. Di Ciudad del Este, Paraguay, anggota TIMA mengadakan baksos kesehatan gratis secara berkala. Selama baksos dijalankan, ditemukan sangat banyak pasien yang menderita penyakit parah karena menunda pengobatan selama bertahun-tahun. Hanya ketika kita mengadakan pelayanan kesehatan gratis, baru mereka bisa mendapatkan pengobatan. Demikian juga dengan di Brasil. Dalam pemeriksaan kesehatan di sana, ditemukan banyak anak yang tidak menggosok gigi, tidak memperhatikan kebersihan mulut. Karena itu, dokter gigi kita mengajari sekaligus mengobati mereka. 

Dokter pengobatan tradisional Tiongkok di sana juga sangat hebat. Dengan akupunktur, dia mengobati pasien batu ginjal sehingga batu yang kecil bisa keluar saat buang air kecil. Melihat ini, saya merasa pengobatan tradisional Tiongkok sungguh luar biasa. Namun, batu ginjal yang besar tidak bisa disembuhkan dengan akupunktur. Intinya, kita hendaknya langsung berobat saat sakitnya masih ringan. Baik dalam pengobatan Tiongkok maupun Barat, akan lebih baik jika penyakit dapat ditangani lebih awal. Karena itu, kita mengadakan baksos kesehatan di wilayah terpencil. 


Di Guatemala kita juga mengadakan baksos kesehatan dengan bekerja sama dengan organisasi lain. Dalam baksos tersebut, ada seorang anak perempuan. Ponsel yang digenggam di tangannya dirampas seseorang. Dia pun mengejar orang tersebut. Lalu, orang itu memukulnya dengan batu. Akibatnya, anak perempuan ini tidak hanya kehilangan ponselnya, tetapi juga terluka. Saat dilarikan ke lokasi baksos, dokter kita segera membalut lukanya. Beruntung, baksos kesehatan sedang diadakan di sana. Jika tidak, di tempat yang tidak ada dokter itu, bagaimana anak itu bisa terselamatkan? 

Selain itu, insan Tzu Chi Singapura juga bekerja sama dengan badan perawatan terpadu setempat untuk memberikan pelayanan bagi lansia di komunitas. Walaupun kehidupan di Singapura sangat sejahtera, tetapi para lansia tetap membutuhkan perhatian. Selain itu, warga yang kurang mampu juga membutuhkan biaya besar ketika berobat. Jadi, orang yang tinggal di negara yang sejahtera tetap membutuhkan tenaga medis yang penuh cinta kasih untuk merawat mereka. Baik kunjungan kasih maupun baksos kesehatan berkala, semuanya dilakukan para anggota TIMA dengan penuh cinta kasih. 


Pada tanggal 24 Agustus lalu, California Utara, Amerika Serikat diguncang gempa berkekuatan 6 skala Richter. Insan Tzu Chi di sana segera bergerak untuk bersiap melakukan survei. Namun, di Amerika Serikat, untuk berinteraksi langsung dengan para korban, kita harus menjalani prosedur yang panjang. Selama beberapa hari, insan Tzu Chi telah bekerja keras sehingga bisa memperoleh data bencana tersebut. Akibat gempa tersebut, rumah salah seorang relawan kita juga mengalami kerusakan. Insan Tzu Chi segera bekerja sama untuk membantu merapikannya kembali. Saat relawan muda ini melihat relawan lain datang membantunya, dia sungguh tidak menyangka. Dia tidak menyangka dirinya yang hanya seorang relawan komunitas akan mendapatkan begitu banyak perhatian dari saudara se-Dharma. 

Berkat bantuan begitu banyak orang, barang-barang di rumahnya bisa dirapikan dengan cepat. Ini membuat dia sangat gembira. Jadi, orang yang kita kenal dapat segera kita bantu. Jika tidak mengenal orangnya, kita harus menjalani prosedur yang panjang. Kini, insan Tzu Chi telah memperoleh kesempatan untuk masuk ke lokasi bencana. Mereka sangat bijaksana. Setiap orang membawa barang yang diperlukan, yaitu nasi Jing Si. Berhubung tidak ada air dan listrik, yang paling praktis adalah nasi Jing Si. Mereka memberi tahu para warga bahwa jika tak ada air panas, nasi Jing Si bisa disiapkan hanya dengan air mineral. Mereka mengajari para warga cara menyiapkan nasi Jing Si supaya tidak kelaparan. 

Inilah praktik welas asih dan kebijaksanaan. Jika kita menunggu hingga selesai survei, baru memikirkan cara untuk membantu mereka, maka entah harus menunggu berapa lama. Intinya, dengan kekuatan cinta kasih, kita bisa terus mengatasi rintangan untuk berkontribusi. Jadi, saya merasa Taiwan sungguh penuh berkah. Contohnya pada musibah ledakan pipa gas di Kaohsiung. Setelah berjalan lebih dari sebulan, akhirnya bantuan tahap pertama berakhir pada dua hari yang lalu. Bagi yang membutuhkan bantuan jangka panjang, kita telah mendatanya. Para warga ini  akan kita berikan perhatian jangka panjang. Anak-anak telah masuk sekolah. Yang paling membuat saya tenang adalah setiap anak bisa mendaftar masuk sekolah. Ini sungguh sangat mengharukan. Ada 196 anak dari 138 keluarga yang kita bantu. Ada pula beberapa keluarga yang dua anaknya sama-sama masuk universitas. Secara keseluruhan, ada 196 murid yang dibantu Tzu Chi untuk mendaftar sekolah. Ini adalah hal yang paling menggembirakan. 


Sejak tanggal 28 Agustus, insan Tzu Chi mengunjungi setiap rumah warga untuk melakukan survei lanjutan dan mengantarkan alat pemutar musik. Hati banyak orang menjadi tenang setelah mendengar lagu Sutra Makna Tanpa Batas dan lagu Doa. Melihat hadiah kecil ini, semua orang sangat gembira. Terutama, setiap kata di dalam lagu Sutra Makna Tanpa Batas terasa bagaikan doa bagi mereka. Kebenaran dalam lagu itu bagai sebuah jalan yang bisa mereka tapaki dengan aman dan tenteram. Ini juga sangat mengharukan. Kita juga memberikan dana bantuan bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan atau mengalami kesulitan ekonomi. Para relawan berusaha memahami  kondisi setiap keluarga dengan jelas. 

Singkat kata, setelah berlangsung lebih dari 30 hari, bantuan tahap pertama telah berakhir dengan sempurna. Sebagai penutup, kita mengadakan doa bersama dan membimbing setiap orang mendalami Dharma supaya mereka bisa mendapatkan ketenangan batin melalui Dharma. Saya sunggguh berterima kasih kepada insan Tzu Chi di seluruh Taiwan yang telah bekerja sama dengan harmonis untuk menyalurkan bantuan. Bahkan, wakil kepala RS, para dokter, dan staf medis lainnya dari RS Tzu Chi Dalin juga turut hadir di Kaohsiung untuk mementaskan kereta lembu putih. Pementasan mereka sungguh penuh kekuatan dan menunjukkan semangat untuk menyelamatkan seluruh makhluk hidup dari kegelisahan dan penderitaan. Semua ini sungguh membuat orang terharu.

 

Cinta kasih universal mencapai Amerika Tengah dan Selatan

Anggota TIMA mengerahkan keahlian untuk menyembuhkan penyakit

Menenangkan fisik dan batin para warga di daerah musibah

Menghimpun berkah demi melenyapkan bencana dan penderitaan

 

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 4 September 2014.

The beauty of humanity lies in honesty. The value of humanity lies in faith.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -