Mendampingi Orang yang Membutuhkan dengan Hati yang Tulus

Tahun Baru Imlek sudah semakin dekat. Kemarin, suasana di Griya Jing Si sangat ramai. Kita menyiapkan 116 meja dan meja prasmanan tambahan.  Suasana kemarin penuh dengan sukacita. Saya sangat berterima kasih kepada insan Tzu Chi yang kembali dari berbagai tempat untuk membantu tim konsumsi. Baik hal besar maupun kecil, semuanya mereka kerjakan. Saya berjalan mengelilingi lokasi acara dan melihat banyak relawan senior. Dahulu, acara makan bersama pada akhir tahun selalu dipersiapkan oleh sekelompok relawan senior itu. Kini mereka telah menjadi orang yang dilayani dan dapat duduk untuk menikmati makanan. Semua terlihat penuh kehangatan. Relawan muda melayani relawan lanjut usia. Keluarga seperti ini sungguh penuh kehangatan.

Saya lalu kembali berjalan dan melihat sekelompok penerima bantuan kita. Sebagian dari mereka sudah lama menerima bantuan dari kita. Hingga kini, ada yang sudah saya kenal selama lebih dari 30 tahun. Dalam hidup ini, waktu yang terus berlalu membuat kita semakin tua, termasuk para penerima bantuan kita. Ada sebuah keluarga di mana sang suami menikahi istri yang mengalami gangguan mental. Anak mereka juga menderita gangguan mental turunan. Sejak lebih dari 30 tahun yang lalu, kita sudah mulai membantunya. Adakalanya, kita juga merasa prihatin melihat kondisi keluarga seperti ini. Namun, ada pula penerima bantuan yang anaknya tumbuh dengan sehat dan prestasi belajarnya juga sangat baik. Saya berharap beberapa tahun lagi, mereka dapat terbebas dari kondisi yang sulit.

Kita bisa melihat harapan dari perubahan para penerima bantuan. Ini berkat akumulasi waktu. Anak-anak dari penerima bantuan menampilkan drama musikal Sutra Bakti Seorang Anak di atas panggung. Anggota Tzu Ching, komite, dan Tzu Cheng juga turut berpartisipasi. Drama musikal Sutra Bakti Seorang Anak ini juga merupakan suatu pendidikan. Kita juga bisa mendengar suara musik yang merdu. Sekelompok Bodhisattva ini setiap tahun mempersembahkan musik yang merdu bagi setiap orang.  Singkat kata, kemarin benar-benar seperti Tahun Baru Imlek. Melihat pemandangan yang penuh sukacita dan keharmonisan ini, saya sangat bersyukur. Untuk mempersiapkan kegiatan kali ini, banyak relawan yang kembali ke sini. Tentu saja, kita juga mengadakan baksos potong rambut dan baksos kesehatan. Ini merupakan kegiatan bulanan kita. Intinya, dunia ini sungguh indah. Dapat hidup tenteram dan menyambut Tahun Baru Imlek, kita hendaknya selalu bersyukur.

Setiap hari, kita harus mawas diri dan tulus. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sungguh harus mawas diri dan tulus. Belakangan ini, virus flu burung yang menyebar di Taiwan membuat para peternak merasa sangat khawatir. Bukan hanya hewan yang hidup di darat,  bahkan ikan yang hidup di air juga sudah terjangkit virus. Karena itu, selama dua hari ini, ikan-ikan juga dimusnahkan. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang harus mengendalikan nafsu makan. mengendalikan nafsu makan. Pemusnahan hewan dalam skala besar seperti ini sungguh membuat orang merasa tidak sampai hati. Kehidupan semua makhluk adalah setara. Kekuatan karma yang ditimbulkan dari pemusnahan ini juga membuat orang merasa sangat khawatir.

Setiap orang hendaknya mawas diri dan jangan memakan daging lagi. Tanaman sayur dan padi-padian sangat baik untuk kesehatan kita. Dengan mengendalikan nafsu makan, bukankah kita juga dapat melindungi kehidupan hewan? Mengurangi karma membunuh bukanlah hal yang sangat sulit. Namun, kita tidak rela melepas nafsu keinginan. Jika kita bisa melepas nafsu keinginan, maka ini sama sekali tidak sulit. Sesungguhnya, ini bisa dilakukan dengan mudah, tetapi orang-orang enggan melakukannya.Kini setiap orang sangat mengkhawatirkan penyebaran virus flu burung. Demi melakukan antisipasi, manusia memusnahkan hewan dalam skala besar. Ini sungguh membuat orang sangat khawatir. 

Kita harus menghimpun kekuatan cinta kasih untuk bersumbangsih pada saat dibutuhkan. Kita harus berhenti membunuh hewan dalam keseharian dan segera memberikan bantuan saat terjadi bencana. Sehubungan dengan insiden jatuhnya pesawat TransAsia, pencarian penumpang yang belum ditemukan masih berlangsung hingga kini. Namun, yang disayangkan adalah meninggalnya seorang anggota tim penyelamat yang beberapa hari itu terus melakukan pencarian di dasar sungai.

Tiga hari yang lalu, perutnya terasa tidak nyaman. Dia lalu memeriksakan diri ke rumah sakit. Setelah diperiksa, dia didiagnosis mengalami pembengkakan pembuluh darah dan harus secepatnya menjalani operasi. Namun, sebelum menjalani operasi, dia sudah meninggal dunia. Ini sungguh membuat orang merasa kehilangan. Banyak penyelam lain yang menyatakan bahwa dia adalah orang yang penuh cinta kasih. Saat terjadi kecelakaan, dia selalu berada di garis terdepan. Kepergiannya merupakan hal yang sangat disayangkan. Semoga penumpang yang terakhir dapat segera ditemukan.

Selama beberapa hari ini, di mana pun ada anggota tim penyelamat, insan Tzu Chi juga akan terlihat di sana. Mobil dapur umum yang dua hari lalu kita kirimkan ke lokasi kecelakaan benar-benar sangat bermanfaat. Ia dapat digunakan untuk menyediakan makanan bagi 900 orang sekaligus. Meski ruang dalam kendaraan ini kecil, tetapi ia memiliki peralatan dapur yang lengkap. Insan Tzu Chi terus mengembangkannya selama beberapa tahun ini. Berulang kali kita memperbaikinya hingga fungsinya semakin lengkap. Saya sangat berterima kasih kepada anggota Tzu Cheng dan Institut Penelitian Teknologi Industri yang telah mengembangkan kendaraan ini. Banyak insan Tzu Chi dari berbagai negara yang berharap dapat menggunakan kendaraan seperti ini. Kendaraan ini masih perlu diperbaiki. Namun, saya telah menyetujui hal ini. Setelah selesai diperbaiki, kita dapat menyediakannya bagi negara-negara yang membutuhkannya.

Ini semua berkat kekuatan cinta kasih. Saat semua orang bersatu,  orang yang bukan ahli dalam penelitian juga akan menjadi orang yang ahli. Untuk memudahkan penyaluran bantuan, setiap orang berusaha semaksimal mungkin dengan keahlian masing-masing. Dengan sepenuh hati, kita terus memperbaikinya hingga menjadi “dapur berjalan” yang dapat berfungsi dengan baik. Kemarin, ia telah memberi manfaat besar. Sungguh, inilah kekuatan cinta kasih yang sesungguhnya. Akumulasi waktu dapat mendukung segala pencapaian.

 

Acara makan bersama pada akhir tahun di Griya Jing Si penuh kehangatan

Prihatin melihat kehidupan beberapa penerima bantuan Tzu Chi

Besarnya kasih sayang orang tua sulit dibalas

Menyediakan makanan dan mendampingi anggota tim penyelamat dengan tulus


Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 12 Februari 2015

Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -