Menerapkan Konsep Daur Ulang dan Menenangkan Raga Para Korban

Orang yang tekun dan bersemangat selalu berkontribusi bagi dunia dengan penuh cinta kasih. Kita bisa melihat para relawan Tzu Chi melindungi dan mengasihi bumi serta menjaga kebersihan sumber daya air. Demi menjaga kebersihan sumber daya air di Pinglin, para relawan daur ulang kita harus terjun ke wilayah pegunungan untuk mengumpulkan barang daur ulang. 

Sesungguhnya, di sana baru ada empat anggota komite, satu orang Tzu Cheng, dan sepuluh orang relawan daur ulang. Jumlah keseluruhan belum mencapai 20 orang, baru sekitar belasan orang. Untuk melindungi gunung, sungai, tanah, sumber dayi air, dll, sungguh tidak mudah. Begitu menerima telepon,  dia segera menutup tokonya dan pergi mengumpulkan barang daur ulang. Baginya, menciptakan pahala lebih penting daripada mencari keuntungan materi. Ini sungguh membuat orang merasa kagum. 

Tentu saja, kita juga harus berterima kasih kepada petugas pemadam kebakaran, polisi, dll. Mereka juga membantu mengumpulkan barang daur ulang untuk diserahkan kepada relawan daur ulang kita. 

“Kakak, kelihatannya kalian telah mengumpulkan barang daur ulang di seluruh Pinglin. Dari kantor polisi hingga kantor pemadam kebakaran?” tanya seorang reporter. 

 “Ya, instansi-instansi itu mengizinkan kami mengambil barang daur ulang di sana. Dahulu, kami pernah menyosialisasikan konsep daur ulang kepada mereka. Karena itu, mereka juga memahami konsep ini. Mereka juga tahu bahwa kami mengumpulkan barang daur ulang. Kini mereka selalu menyerahkannya kepada kami. Ini adalah komitmen kami. Jika ada barang daur ulang, begitu mereka menghubungi kami, kami akan segera membantu mereka. Kami tidak akan membuat mereka kerepotan. Ini sangatlah penting,” jawab relawan.

 

Sepasang suami istri ini memiliki tekad yang sama. Ini sungguh tidak mudah. Bagian yang unik adalah dahulu tempat ini adalah pejagalan. Karena tempat itu sudah tidak terpakai, insan Tzu Chi meminjamnya untuk dijadikan sebagai tempat melakukan daur ulang. Kita mengubah tempat yang dahulu digunakan untuk menjagal hewan menjadi tempat untuk melakukan daur ulang guna menyelamatkan bumi. Di sanalah tempat kita memilah barang daur ulang. Jadi, suatu tempat bisa digunakan untuk memberi manfaat bagi umat manusia, juga bisa digunakan sebagai tempat untuk menjagal hewan. Semua ini bergantung pada cara kita menggunakannya. 

Dengan jumlah relawan yang begitu sedikit, mereka berusaha melindungi wilayah yang luas itu. tetapi penduduknya sangat sedikit. Berhubung sebagian besar wilayah di sana adalah tempat wisata, volume sampahnya sangatlah banyak. Melihat kontribusi para relawan Tzu Chi di sana, saya sungguh merasa tersentuh. Sepuluh orang relawan daur ulang kita termasuk sepasang suami istri itu, empat orang anggota komite, dan seorang anggota Tzu Cheng, telah bersama-sama melindungi lingkungan di sana dengan baik. Mereka sungguh mengagumkan. Saya sangat berterima kasih kepada mereka. 

Kita sungguh harus melindungi bumi dengan baik. Kita telah melihat Perancis yang terus diguyur hujan deras selama beberapa hari ini. Inilah ketidakselarasan unsur air. Curah hujan yang sangat tinggi terus mengguyur wilayah Perancis. Akibatnya, berbagai kota terendam banjir.

 

Di Afrika Barat, penyakit akibat virus Ebola juga tidak terkontrol. Lebih dari 3.000 orang meninggal akibat virus ini. Bagaimana cara kita menghentikan penyakit menular ini? Kita bisa melihat orang-orang yang tidak berdaya, hidup kekurangan, dan menderita penyakit. Melihat orang yang terjangkit penyakit ini  meninggal satu per satu, saya sungguh tidak sampai hati. Bagaimana cara kita membantu mereka? Untuk membantu orang, kita harus menyelesaikan masalah dari akarnya. 

Contohnya saat Topan Haiyan menerjang Filipina. Pascatopan, kita menjalankan program bantuan lewat pemberian upah. Setiap hari, warga setempat membersihkan lingkungan dan menemukan jenazah di tengah tumpukan sampah. Pikirkanlah, kehidupan ini sungguh tidak kekal. Jika jenazah-jenazah itu tidak segera ditemukan, maka kita tidak tahu bagaimana penyakit menular akan mewabah. Insan Tzu Chi terus mendampingi warga setempat dalam jangka waktu panjang. Pendampingan yang penuh ketulusan itu telah membina hubungan di antara insan Tzu Chi dan warga setempat. Para warga setempat merasa sangat tersentuh. 

Material rumah rakitan sementara telah dikirimkan ke Filipina dan mulai didirikan. Namun, tidak mungkin bagi insan Tzu Chi Taiwan untuk menyelesaikan pembangunan lebih dari 3.000 unit rumah rakitan di sana. Karena itu, kita berharap warga setempat mempelajari cara mendirikan rumah rakitan itu. Insan Tzu Chi mendampingi dan mengajari mereka. Kita bisa melihat mereka melakukannya dengan penuh rasa syukur dan kegembiraan. Kita juga memberi kesempatan kepada mereka untuk membuat batako dengan kerangka bambu. 

Ada pula anak kecil yang membantu mempersiapkan kerangka bambu dan turut memperoleh upah. Meski bagai sedang bermain, mereka juga dapat mempelajari keterampilan. Demikianlah cara kita melenyapkan penderitaan mereka. Kita meringankan penderitaan mereka agar kehidupan mereka kembali stabil. Setelah itu, kita juga harus mewariskan Dharma kepada mereka. Kita mewariskan keterampilan dan pengetahuan kepada mereka serta mengajak mereka untuk bekerja dengan hati penuh sukacita dan menyerap Dharma ke dalam hati.

 

Melihat daerah mereka yang pernah ditimpa bencana kini kembali memiliki harapan, mereka merasa sangat gembira. Lewat konferensi pers, para reporter dapat melihat warga setempat kembali dipenuhi harapan yang tak terbatas dan wilayah tersebut telah pulih kembali. Anak-anak di sana berpakaian dengan sangat rapi dan telah mempelajari bahasa isyarat tangan. Tzu Chi telah meninggalkan jejak cinta kasih di Ormoc, Tacloban, Palo, dan lain-lain di Provinsi Leyte, Filipina. Semua ini berkat cinta kasih dari banyak orang. 

Sungguh banyak hal yang patut disyukuri. Inilah harapan. Dengan melindungi bumi, kesehatan kita juga akan terjaga. Jika bumi tercemar, maka iklim tidak akan bersahabat dan dunia ini akan penuh bencana. Saat terjadi bencana, dibutuhkan kekuatan banyak orang untuk membantu para korban. Setelah melenyapkan penderitaan mereka, kita juga berbagi Dharma agar batin dan fisik mereka dapat segera pulih. Melihat semua pencapaian ini, saya sungguh merasa gembira.

 

Melenyapkan keakuan untuk menjalankan misi

Melakukan daur ulang untuk melindungi sumber daya air

Jangan meremehkan pencegahan virus penyakit

Membangun rumah baru untuk membawa harapan bagi orang lain

 

Sumber: Lentera Kehidupan  - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 3 Oktober 2014.

 

Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -