Mengingat Pesan Mahabhiksu Yin Shun

Pada masa sekarang ini, kita bisa bekerja demi ajaran Buddha juga karena adanya jalinan jodoh. Lebih dari 40 tahun yang lalu, Tzu Chi bermula dari misi amal. Kalian semua tahu bahwa guru saya berpesan enam kata kepada saya, yakni bekerja "demi ajaran Buddha dan demi semua makhluk". Buddha datang ke dunia demi membuka pikiran manusia agar bisa tersadarkan. Buddha ingin membimbing semua makhluk agar bisa tersadarkan. Buddha memberikan bimbingan untuk menyadarkan semua makhluk.

Kalian harus ingat inilah tujuan Buddha datang ke dunia, yakni membimbing semua makhluk agar bisa tersadarkan. Buddha ingin membimbing semua makhluk karena kita diliputi ketidaktahuan dan kegelapan batin. Demi mengejar keuntungan pribadi, orang-orang di dunia saling bertikai. Karena itu, Buddha ingin memberi tahu semua orang bahwa dunia ini penuh dengan penderitaan. Meski telah mencari banyak uang, kita tetap akan merasakan penderitaan. Mengapa bisa menderita? Kita harus merenungkan hal ini dengan sungguh-sungguh.

Buddha membabarkan Empat Kebenaran Mulia kepada kita dan semua kebenaran itu harus kita dalami dengan sungguh-sungguh. Empat Kebenaran Mulia ini tak dapat dicari di dalam sutra, melainkan harus dirasakan di tengah umat manusia lewat interaksi antarsesama. Buddha datang ke dunia demi mengajarkan kepada kita tentang penderitaan. Mengapa di dunia ini ada penderitaan? Buddha mengajarkan kepada kita bahwa segala sesuatu terjadi karena hukum sebab akibat. Di dalam Empat Kebenaran Mulia ini, tentu saja masih ada banyak kebenaran yang lain.

Pada saat yang bersamaan, Buddha juga membimbing kita untuk selalu memperhatikan hukum karma. Segala yang kita katakan dan lakukan sekarang akan menjadi sebutir benih. Pada saat kita bertutur kata baik atau membuka mulut untuk memarahi orang lain, semua itu akan membentuk benih. Pada kehidupan ini, saat kita memarahi orang lain atau melukai orang, itu berarti kita sudah menanam sebutir benih buruk. Karena itulah, di antara sesama manusia terjadi banyak masalah. Jadi, segala ucapan dan perbuatan kita akan menciptakan benih. Setelah benih itu tertanam, dengan perpaduan berbagai kondisi pendukung, ia akan menghasilkan buah. Jadi, kita harus selalu ingat tentang Empat Kebenaran Mulia dan hukum sebab akibat.

Kita harus mengetahui ini semua dengan jelas. Tentu saja, di dalam semua ini terkandung banyak kebenaran yang halus. Semua itu harus kita tahu dengan jelas. Buddha baru mulai membabarkan kebenaran tertinggi setelah susah payah memberi bimbingan selama 40 tahun lebih. Saya juga mulai membabarkan Sutra Bunga Teratai setelah 40 tahun lebih Tzu Chi berdiri. Guru saya berpesan kepada saya untuk bekerja demi ajaran Buddha dan demi semua makhluk. Berhubung sudah meninggalkan keduniawian, maka saya pasti harus berjuang demi ajaran Buddha. Bagaimana saya berjuang demi ajaran Buddha? Saya harus bekerja demi semua makhluk.

Buddha datang ke dunia juga demi semua makhluk. Sebagai seorang bhiksuni, saya harus meneladani Buddha dan bekerja demi semua makhluk. Untuk berjuang demi ajaran Buddha, saya harus membuka sebuah pintu kebajikan. Karena itulah, kita memiliki mazhab Tzu Chi. Namun, mazhab Tzu Chi tidak boleh terlepas dari ajaran Jing Si. Ini adalah prinsip saya. Ajaran Jing Si adalah sebuah keterampilan dan semangat, sedangkan mazhab Tzu Chi adalah cara bagi kita untuk bekerja bagi semua makhluk. Semangat ajaran Jing Si adalah demi ajaran Buddha, lalu dengan semangat ajaran Buddha ini, kita bekerja demi semua makhluk. Karena itulah, kita membuka pintu kebajikan terlebih dahulu untuk bekerja bagi semua makhluk.

Kondisi pada masa sekarang ini berbeda dengan masa Tzu Chi baru berdiri karena kebutuhan masyarakat pada masa kini semakin lama semakin banyak dan rumit. Selain itu, kondisi iklim pada masa kini juga semakin membuat kita khawatir. Dalam ceramah belakangan ini, saya sering mengulas tentang kondisi bumi pertiwi, mengulas tentang pemanasan global, dan ketidakselarasan empat unsur alam. Ini semua berhubungan dengan kehidupan manusia.

Jika hanya menjelaskannya lewat ucapan, kalian mungkin merasa kosong sehingga melupakannya dengan cepat. Sesungguhnya, ajaran Buddha mengajarkan tentang ilmu astronomi, ilmu geografi, jalinan jodoh, dan hukum karma. Semua itu terkandung di dalam ajaran Buddha. Namun, pada masa Buddha hidup, semua itu tak terlihat sehingga orang-orang sulit memahaminya. Pada masa sekarang ini, kita bisa merasakan berbagai bencana. Sesungguhnya, mengapa bencana bisa terjadi? Mengapa kondisi iklim bisa begitu ekstrem?

Pada masa Buddha hidup, tidak ada kondisi fisik atau laporan medis yang bisa dilihat orang pada masa itu. Dengan kemajuan teknologi masa kini, banyak ilmuwan dari berbagai bidang yang berkumpul bersama untuk melakukan penelitian dan mencari tahu penyebab terjadinya bencana. Melihat semua itu, kita bisa semakin memahami hukum karma dan menyadari bahwa  semua bencana itu bersumber dari gaya hidup manusia yang terlalu konsumtif.  Manusia terus memboroskan barang. Selain memboroskan sumber daya alam, manusia juga memboroskan sumber daya air.

Meski pada masa sekarang ini, bencana akibat ketidakselarasan empat unsur semakin sering terjadi, tetapi kita masih memiliki waktu dan ruang untuk membuat perubahan. Semua yang kita alami sekarang merupakan akumulasi karma buruk kita dalam jangka waktu yang panjang. Meski kini bencana terjadi silih berganti, tetapi kita masih memiliki waktu untuk berbagi ajaran baik dengan sesama. Kini populasi manusia di dunia sudah berjumlah 7 miliar lebih. Selain berkontribusi bagi Taiwan, kita yang berada di Taiwan juga harus membangun keteladanan. Berkat adanya jalinan jodoh baik, kita bisa bergabung dengan Tzu Chi untuk berbagi ajaran baik dengan orang banyak. Karena itu, kita harus lebih bersungguh hati. Setelah memahami ajaran yang baru saya katakan, kalian harus berpikir apa langkah selanjutnya yang harus diambil.

Siapakah orang yang sesuai untuk menjadi pemandu di Aula Jing Si? Orang itu harus orang yang memiliki tekad dan bersedia memahami sejarah Tzu Chi. Kini kalian sudah memiliki tempat ini. Kini Tzu Chi sudah menginjak tahun ke-49. Kontribusi Tzu Chi di seluruh dunia juga sangat banyak. Karena itu, orang yang menjadi pemandu haruslah memiliki kebijaksanaan yang cukup. Artinya, setelah mendengar Dharma, mereka bisa menggabungkan Dharma dengan peristiwa di dunia.

Contohnya Empat Kebenaran Mulia. Di dalam Sutra, Empat Kebenaran Mulia hanya ada penjelasan lewat kata-kata. Kita harus mencari tahu mengapa orang-orang di dunia menderita. Kita harus mencari sebab penderitaan. Ada orang yang mengalami penderitaan batin. Ada pula orang yang menderita karena kekurangan materi, karena ketidakkekalan, karena masalah keluarga, dan lain-lain, Setelah memahami semua itu, hanya satu kata “penderitaan” saja, kita bisa berbagi banyak hal dengan orang lain. Kita juga bisa berbagi tentang sebab penderitaan untuk merenungkannya.

Jadi, kita harus memilih pemandu yang memiliki ketulusan, kebenaran, keyakinan, dan kesungguhan hati, serta memiliki kesatuan hati dan tekad untuk berkontribusi bagi tempat ini. Kita harus memilih orang yang memiliki kebijaksanaan. Dengan penuh kebijaksanaan, mereka memilih Tzu Chi sebagai arah hidup mereka. Orang seperti inilah yang harus kita pilih. Kalian harus memilih orang yang memiliki kesatuan tekad.

Pada masa kini, di Aula Jing Si ini, kita bisa berbagi dengan banyak orang mengenai sejarah perjalanan Tzu Chi sejak lebih dari 40 tahun lalu hingga sekarang. Kita harus berusaha keras untuk mewariskan sejarah perjalanan Tzu Chi. Lewat jalan ini, kita terus membimbing orang hingga masa depan.

 

Mengingat pesan Kakek Guru untuk bekerja demi ajaran Buddha dan demi semua makhluk

Membuka pintu kebajikan dan menumbuhkan akar kebijaksanaan

Menyadari pemanasan global yang semakin parah

Terus membimbing orang memasuki jalan kebenaran

 

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Karlena, Rita

Ditayangkan tanggal 11 Juli 2014.

Keharmonisan organisasi tercermin dari tutur kata dan perilaku yang lembut dari setiap anggota.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -