Suara Kasih: Anak Muda yang Menjadi Teladan

.
 

Judul Asli:

Anak Muda yang Menjadi Teladan

     

Berkontribusi sesuai bidang masing-masing adalah bentuk dana
Menaati sila dengan menunaikan kewajiban diri sendiri
Para siswa Institut Teknologi Tzu Chi mengikuti upacara wisuda
Siswa Institut Teknologi Tzu Chi menjadi teladan bagi anak muda

 

Tanggal 8 Juni lalu adalah upacara wisuda bagi siswa Institut Teknologi Tzu Chi. Siswa yang diwisuda berjumlah 606 orang. Para orang tua siswa juga menghadiri upacara wisuda itu. Seorang orang tua murid berkata, "Mengenang lima tahun yang lalu, saat mengantar anak kami ke Sekolah Tzu Chi,kami merasa sangat tenang. Ini karena Sekolah Tzu Chi sangat mengutamakan pendidikan budi pekerti, pendidikan budaya humanis,dan pendidikan cara hidup. Saya berterima kasih kepada Master Cheng Yen karena telah membangun dunia Tzu Chi. Keteguhan tekad beliau dalam pendidikan membuat budaya humanis Tzu Chi memperoleh pengakuan dari masyarakat. Saat anak-anak kita terjun ke masyarakat, orang lain akan melihat perbedaan dalam diri anak-anak kita. Ini karena anak-anak kita sangat berbudi pekerti dan sangat sopan. Saya berterima kasih kepada kepala sekolah. Saya berterima kasih kepada para guru."

Sungguh, melihat kepuasan dan sukacita setiap orang tua, melihat kepuasan dan sukacita setiap orang tua, saya juga turut berbahagia untuk mereka. Selain itu, saya juga merasakan harapan masa depan. Kita dapat melihat upacara wisuda. Setiap wisudawan memakai toga Setiap wisudawan memakai toga dan siap diwisuda oleh gurunya. Upacara itu berlangsung dengan tertib dan indah. Pemandangan itu sungguh berharga. Pada awal upacara wisuda, anak-anak mengungkapkan rasa syukur atas bimbingan dan pendampingan para guru selama beberapa tahun ini sehingga mereka menyelesaikan pendidikan. Para guru bagaikan orang tua dan teman bagi para siswa itu. Kita dapat mendengar mereka menyanyikan lagu "Syukur" dengan penuh perasaan.

Para guru juga naik ke atas panggung dan menggunakan lagu berjudul "Berikrar dengan Hati yang Paling Tulus" untuk membimbing para siswa agar setelah diwisuda, mereka dapat menjadi bagaikan nakhoda di tengah lautan yang luas yang mampu menemukan arah yang benar di tengah lautan yang luas itu. Selain itu, mereka harus membangun ikrar dengan hati yang paling tulus. Upacara kelulusan hari itu sungguh membuat orang tersentuh. Ada pula sebuah lagu berjudul "Jawaban" untuk mengungkapkan rasa syukur para siswa kepada ibu dan ayah asuh Tzu Chi yang telah mendampingi mereka selama beberapa tahun ini. Anak muda pasti memiliki banyak keraguan di dalam hati, namun jawaban yang paling akhir adalah cinta kasih. Ini karena mereka selalu mendapat pendampingan dari ayah dan ibu asuh Tzu Chi.

Para siswa juga membawakan lagu "Lukisan Kambing Berlutut". Sungguh membuat orang tersentuh. Anak-anak berlutut di hadapan orang tua untuk mengungkapkan rasa syukur mereka. Setelah itu, mereka saling berpelukan. Inilah pendidikan. Inilah pendidikan yang terbaik. Jadi, kita harus mengajarkan rasa bakti dan kebajikan. Selain mengajarkan pengetahuan, kita juga harus mengajarkan prinsip-prinsip sebagai manusia. Inilah yang terpenting. Upacara wisuda itu menunjukkan pendidikan yang berhasil.

Saya sungguh berterima kasih kepada para guru yang telah berusaha segenap tenaga mewariskan prinsip-prinsip sebagai manusia secara terbuka kepada para siswa. Anak-anak itu memiliki hati yang polos dan murni. Kita dapat melihat dua perwakilan siswa dari Institut Teknologi Tzu Chi. Salah satu di antaranya menderita tumor di kaki kanannya sejak kecil. Batin anak itu pernah merasa sangat tertekan. Akan tetapi, ibunya sangat bijaksana. Ibunya terus menyemangatinya untuk menghadapi orang-orang di dunia dan orang-orang di masyarakat.

Saat bersekolah di Institut Teknologi Tzu Chi, dia menerima bimbingan penuh cinta kasih dari gurunya dan pendampingan yang tulus dari ibu asuh. karenanyam dia menjadi sangat mengasihi dirinya sendiri. Dia sangat berprestasi. Dia selalu mendapat juara dua atau tiga di kelasnya. Prestasinya sangat cemerlang. Tahun lalu, dia menerima penghargaan sebagai siswa teladan tingkat nasional. Dia telah menerima banyak penghargaan. Meski memiliki keterbatasan dalam bergerak, namun dia memiliki hati yang sehat. Kualitas hidupnya tidak kalah dengan orang yang memiliki anggota tubuh yang lengkap. Dia sangat sehat dan aktif dalam membantu orang lain. Dalam penglihatan saya, dia adalah orang yang paling sehat secara fisik dan batin karena dia selalu membantu orang lain. Semua itu sungguh mengagumkan.

Seorang siswa yang lainnya bernama Zheng Bo-jun. Dia juga merupakan teladan yang baik bagi anak muda.Ayahnya telah meninggal pada tahun lalu. Ibunya bekerja keras demi menopang kehidupan keluarga. Ibunya bekerja di sebuah kedai makanan. Setiap bulan, Bo-jun menerima bantuan dana pendidikan dari Tzu Chi. Pengeluaran Bo-jun setiap bulan kurang dari 1.000 dolar NT (300.000 rupiah). Dia selalu hidup hemat. Lihatlah, dia tidak pernah jajan di luar. Dia selalu makan di kantin sekolah. Pola hidupnya begitu sehat. Dia menggunakan uang yang dihematnya untuk membantu pengeluaran keluarga. Dia tahu bahwa ibunya sangat bekerja keras. Karenanya, dia selalu menggunakan waktunya untuk membantu sang ibu. Saat tidak bekerja, dia selalu memanfaatkan waktunya untuk belajar. Dia adalah anak yang patuh.

Lihatlah, dia telah menerima banyak penghargaan. Sungguh, anak muda yang cemerlang harusnya seperti Bo-jun yang tidak menyia-nyiakan waktu dan selalu menjalankan kewajiban. Saat masih bersekolah, kita belajar dengan sungguh-sungguh. Selain itu, kita juga harus memahami kerja keras orang tua dengan membantu mengurangi beban keluarga atau melakukan hal yang bermakna bagi masyarakat. Inilah teladan yang sehat bagi anak muda. Masyarakat masa kini sungguh memerlukan anak muda seperti ini. Inilah harapan bagi dunia. Harapan dunia terletak pada umat manusia. Umat manusia memerlukan insan yang berkualitas.

Kita dapat melihat para siswa Tzu Chi melakukan magang kerja di tempat yang sesuai dengan jurusan mereka. Yang terpenting adalah perilaku mereka saat menghadapi seseorang atau menangani suatu masalah. Untuk engajarkan pengetahuan adalah hal yang mudah, akan tetapi untuk mengajarkan para siswa agar memiliki sikap yang baik saat berinteraksi dengan orang lain bukanlah hal yang mudah.

Demikian pula dengan siswa keperawatan. Setelah bertekad untuk menjadi perawat, mereka harus mendedikasikan hidupnya demi menyelamatkan hidup orang lain. Inilah kehidupan yang sangat bermakna. Karena itu, mereka harus sangat bekerja keras. Siswa keperawatan ini magang kerja di sebuah rumah sakit sekaligus mendaftarkan dirinya untuk berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra. Lihatlah, dia memanfaatkan waktunya dengan baik. Tiada hal yang tak bisa dicapai. Ini semua bergantung pada apakah kita sudah membangun tekad atau tidak. Asalkan bersedia, tiada hal yang tidak bisa dicapai.

Kita dapat melihat para siswa Tzu Chi yang sangat bekerja keras.Saya sangat berterima kasih kepada para guru yang telah mendampingi dan membimbing mereka. Saya sangat bersyukur karena citra Sekolah Tzu Chi telah dibangun tanpa terpengaruh oleh kondisi masyarakat masa kini. Karena itu, pendidikan kita masih tetap berlandaskan pada kebenaran, kebajikan, dan keindahan demi membina insan yang berkualitas bagi masyarakat. Saya sungguh berterima kasih atas cinta kasih kepala sekolah dan para guru. Diterjemahkan oleh: Karlena Amelia.

 
 
Orang yang mau mengaku salah dan memperbaikinya dengan rendah hati, akan mampu meningkatkan kebijaksanaannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -