Suara Kasih: Kontribusi Pahlawan Tanpa Nama

 

Judul Asli:

 

Kontribusi Pahlawan Tanpa Nama

 

Pahlawan tanpa nama berkontribusi di tempat yang berbahaya
Senantiasa bersyukur karena bisa hidup dalam kondisi aman dan selamat
Setiap orang hendaknya mawas diri, berhati tulus, dan berdisiplin
Melakukan antisipasi bencana sebaik mungkin


Gempa bumi yang mendatangkan banyak gempa susulan adalah hal yang normal. Saat berada dalam kondisi aman dan selamat, kita sungguh harus senantiasa bersyukur. Beberapa hari ini, Taiwan bagian tengah dan selatan, meliputi Nantou, Kaohsiung, dan Pingtung, diguyur hujan lebat yang mengakibatkan jembatan dan jalan mengalami kerusakan yang parah.

Banyak orang yang berkata bahwa gunung sangat kokoh. Benarkah demikian? Lihatlah, jika turun hujan, maka akan terjadi tanah longsor dan putusnya akses jalan. Sungguh berbahaya. Akan tetapi, orang harus menempuh risiko untuk mengantar makanan dan kebutuhan sehari-hari ke atas gunung karena masih ada korban yang terjebak di sana. Beberapa hari ini, cuaca sangat mendung sehingga helikopter kesulitan untuk menjangkau daerah pegunungan. Karena itu, kita hanya bisa mengantar makanan ke sana dengan berjalan kaki. Orang yang tinggal di wilayah pegunungan juga kesulitan untuk mengungsi karena rusaknya akses jalan.

Dapat kita bayangkan, untuk membersihkan dan memperbaiki jalan di pegunungan, betapa besar bahaya yang ditempuh, berapa banyak tenaga kerja yang diperlukan. Alat berat untuk membersihkan jalan di pegunungan juga sangat berbahaya. Karena itu, saat melintasi jalan pegunungan, kita harus senantiasa bersyukur karena jalan itu dibangun berkat kerja keras dan tenaga dari banyak orang. arena itu, kita harus berterima kasih dan senantiasa bersyukur. Kita harus menapaki setiap jalan dengan penuh rasa syukur.

 

Kita harus berterima kasih kepada orang yang telah membangun jalan. Saat terjadi badai dan hujan lebat, kita bisa saja menyelamatkan diri. Akan tetapi, ada sekelompok orang yang harus berpatroli untuk mengecek kondisi pegunungan apakah ada tanda-tanda terjadi tanah longsor, apakah akses jalan aman, apakah ada batu-batu berjatuhan. Mereka harus menghadapi terpaaan angin dan hujan deras untuk berpatroli. Jika terjadi hal di luar dugaan, nyawa mereka akan berada dalam bahaya.

 

Pascabencana, aliran listrik dan air pun terputus. Banyak pekerja yang bekerja keras untuk memperbaiki jaringan listrik. Saat kalian berada di dalam rumah untuk menghindari angin dan hujan, ada sekelompok orang yang harus bekerja keras memperbaiki jaringan listrik di tengah hujan. Angin yang sangat kencang mengakibatkan hydraladder-nya terus bergoyang. Sebelum menyentuh kabel listrik, pekerja sudah harus segera turun.

"Angin terlalu kencang, kami tak bisa naik. Angin sangat kencang dan kuat. Angin di atas sana sangat kencang. Kami tunggu anginnya agak reda baru naik ke atas. Demi melayani pelanggan yang begitu banyak, kami bekerja keras tidak apa- apa," ucap seorang petugas

Untuk memperbaiki jaringan listrik, banyak orang mengorbankan keselamatan mereka. Karena itu, setiap pascabadai, kita harus lebih bersyukur. Kita harus senantiasa mawas diri dan berhati tulus. Kita harus berdoa dengan tulus semoga dunia aman dan tenteram, semoga iklim bersahabat, dan semoga segala sesuatu berjalan selaras dan selamat. Ini semua bergantung pada sebersit niat manusia. Setiap orang hendaknya menjaga hati.

Kita sungguh harus mengasihi bumi. Janganlah terus mengeksploitasi bumi. Setiap kali bertamasya, berapa banyak biaya yang harus kita keluarkan, berapa banyak sumber daya alam yang kita buang, berapa banyak kerusakan yang kita ciptakan? Sungguh, setiap tindakan manusia berhubungan erat dengan kondisi bumi dan iklim. Kita harus senantiasa mawas diri, berdisiplin diri, dan bersyukur.

Kita dapat melihat betapa banyak orang yang berkontribusi segenap tenaga demi kenyamanan hidup kita. Mereka adalah pahlawan tanpa nama. Mereka sungguh mulia. Kerja keras mereka membuat masyarakat bisa menikmati kehidupan yang nyaman, memiliki pencahayaan, menjalankan pekerjaan, memiliki transportasi yang nyaman, dan lainnya. Ini semua berkat kontribusi dari sekelompok orang itu. Karena itu, kita sungguh harus berterima kasih kepada mereka.

Yang lebih harus kita perhatikan sekarang dalah sebuah topan di permukaan laut yang bernama Topan Guchol. Beberapa hari lalu, topan itu masih berkekuatan ringan dan berjarak lebih dari 2.000 kilometer. Akan tetapi, aliran anginnya telah mendatangkan bencana banjir bagi Filipina. Meski topan itu masih berada sangat jauh, namun ia telah mendatangkan bencana yang besar. Karena itu, kita harus meningkatkan kewaspadaan. Setiap orang harus mawas diri dan berhati tulus.

Terlebih lagi, saat turun hujan lebat, kadar air di pegunungan akan semakin bertambah. Kini ditambah lagi aliran angin yang mungkin akan mengakibatkan curah hujan di Taiwan semakin tinggi, kerusakan yang tercipta akan sangat besar. Kini orang di tempat penampungan sementara juga terus bertambah. Pemerintah sangat khawatir Topan Guchol akan mendatangkan hujan lebat. Karena itu, mereka tengah berusaha keras mengevakuasi warga di daerah pegunungan. Inilah tindakan antisipasi yang maksimal.

Saya merasa tindakan ini sangat baik. Kini warga sangat bekerja sama. Warga yang bekerja sama akan lebih aman. Asalkan manusia aman dan selamat, maka proses pemulihan bencana akan berlangsung dengan cepat. Karena itu, kita sungguh harus meningkatkan kewaspadaan. Janganlah berpikir bahwa topan sudah mengarah ke utara dan tidak akan berdampak buruk pada Taiwan sehingga kita tak perlu melakukan antisipasi.

Sungguh, kita harus selalu melakukan antisipasi bencana dengan sebaik mungkin. Kita harus memiliki rasa takut dan melakukan antisipasi sebaik mungkin. Dengan demikian, Topan Guchol akan "tahu" kita takut padanya dan menjauh kita. Dengan sikap mawas diri dan berhati tulus, barulah kita bisa mengurangi kerugian dan senantiasa selamat. Diterjemahkan oleh: Karlena Amelia.

 
 
Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -