Suara Kasih: Menapaki Jalan Bodhisatwa

 

Judul Asli:

 

  Senantiasa Menapaki Jalan Bodhisatwa

 

Giat mempraktikkan ajaran Jing Si
Mempraktikkan mazhab Tzu Chi di tengah masyarakat
Setiap orang hendaknya saling menginspirasi
Membangun Empat Ikrar Agung Bodhisatwa

Sutra menunjukkan jalan,dan jalan harus dipraktikkan. Jalan yang panjang tersebut telah ditapaki sejak masa tanpa awal dan akan terus berlanjut hingga masa tak terhingga. Bayangkanlah betapa panjangnya jalan itu. Namun, janganlah kita berjalan menyimpang. Untuk berjalan di jalan yang benar, kita harus menjaga pikiran dan harus senantiasa menjaga pikiran agar tidak berjalan menyimpang. Jalinan jodoh dari kehidupan sebelumnya membawa kita menapaki jalan Tzu Chi bersama-sama meski kita tinggal di negara yang berbeda.

Hal ini sungguh tidak mudah. Saya berharap setiap orang dapat belajar menapaki Jalan Bodhisatwa. Kita harus berikrar dan bertekad. Contohnya, seorang insan Tzu Chi dari Amerika Serikat. Ia berikrar untuk menerjemahkan ceramah saya ke dalam bahasa Inggris agar orang yang memahami bahasa Inggris dapat memahami semangat Tzu Chi dan mendalami Dharma. Inilah ikrarnya.

Bodhisatwa sekalian, kita harus meyakini diri sendiri. Sebutir benih tumbuh menjadi tak terhingga dan yang tak terhingga tumbuh dari satu benih. Janganlah kita meremehkan diri sendiri. Kalian juga dapat menginspirasi banyak orang. Saya sungguh berharap kalian dapat bekerja keras dan memanfaatkan semangat Tzu Chi sebaik mungkin. Saya sering mendengar "siswa Jing Si". Sungguh penuh kehangatan. Mengapa disebut dengan "siswa Jing Si"? Karena saya berharap kalian memiliki hati yang hening dan jernih, tekad yang luas dan luhur, dan tak tergoyahkan hingga masa tak terhingga. Inilah kondisi batin yang dilukiskan dalam Sutra. Karena kalian adalah siswa Jing Si, saya selalu ingin berbicara dari hati ke hati dengan kalian dan senantiasa mengingatkan kalian agar lebih bersungguh hati. Ini bukan hanya ucapan di mulut, namun merupakan suara hati saya. Semoga setiap orang dapat lebih bersungguh hati.

 

Janganlah terpengaruh oleh keuntungan, kekuasaan, dan ketenaran yang dapat menyebabkan batin kita ternoda oleh ketamakan, kebencian, dan kebodohan. Pada zaman sekarang ini, kita harus memiliki hati yang lapang dan damai. Hati yang lapang dan damai ini adalah kondisi batin yang hening dan jernih. Kita juga harus berikrar luhur. Kondisi hati yang hening dan jernih adalah hati Buddha. Tekad yang luas dan luhur adalah tekad Guru. Inilah ajaran Jing Si. Setiap orang harus mewariskannya dan menjadikan hati Buddha sebagai hati sendiri.

 

Selain itu, kita juga harus memiliki tekad yang tak tergoyahkan hingga masa tak terhingga. Inilah cara kita menjadikan tekad Guru sebagai tekad sendiri. Karena saya telah berikrar dan kalian ingin menjadi murid saya, kita harus memiliki kesatuan hati. Dengan demikian, barulah kita dapat memikul tanggung jawab atas dunia. Banyak orang berkata, "Master Cheng Yen, saya sangat mengasihi Anda." Saya selalu menjawab dalam hati, "Saya senang kalian mengasihi saya, namun akan lebih baik jika kalian mengikuti langkah saya dengan rapat." Dengan demikian, kalian telah menjadikan tekad Guru sebagai tekad sendiri. Inilah siswa Jing Si. Ajaran Jing Si membimbing kita untuk melatih diri.

Kita juga harus mempraktikkan mazhab Tzu Chi. Saat menggalang Bodhisatwa dunia dan mengambil donasi dari rumah ke rumah, bukankah kalian seperti komunitas biksu pada masa Buddha hidup yang berlatih dengan menerima persembahan dari masyarakat? Inilah pintu mazhab Tzu Chi. Saat menggalang Bodhisatwa dunia,kalian juga berbagi Dharma dengan mereka.

Bila kita tidak terjun ke tengah masyarakat dan berbagi tentang Tzu Chi, bagaimana mereka dapat membuka hati dan membangkitkan cinta kasih? Bodhisatwa sekalian, kita harus mempelajari ajaran Jing Si dan berjalan dalam mazhab Tzu Chi. Saya sungguh berharap kalian dapat menggalang lebih banyak Bodhisatwa dunia dan menginspirasi lebih banyak orang. Kita harus mempraktikkan ajaran Jing Si dan mazhab Tzu Chi di tengah masyarakat.

Ajaran Jing Si berisi pelatihan ke dalam batin. Mazhab Tzu Chi adalah terjun ke tengah masyarakat untuk membabarkan Dharma. Bodhisatwa sekalian, tidaklah mudah untuk menginspirasi orang lain, namun inilah cara kita untuk melatih diri. Buddha terus kembali ke dunia dari kehidupan ke kehidupan, bukankah kita juga bisa demikian? Karena itu, kita harus memiliki Empat Ikrar Agung Bodhisatwa, yakni membimbing semua makhluk yang tak terbatas, melenyapkan noda batin yang tiada akhir, mempelajari metode Dharma yang tak terhingga, dan mencapai Kebuddhaan yang tiada banding.

 

Bukankah kita mempelajari Dharma untuk mencapai Kebuddhaan? Bila tak menjalin jodoh baik dengan orang lain, kita tidak bisa mencapai Kebuddhaan. Untuk mencapai Kebuddhaan, kita harus membimbing semua makhluk. Berapa jumlah makhluk hidup? Tak terbatas jumlahnya. Kita harus berikrar untuk membimbing semua makhluk yang tak terbatas jumlahnya. Lihatlah Bodhisatwa Ksitigarbha yang berikrar untuk tidak menjadi Buddha sebelum neraka kosong.Inilah ikrar Bodhisatwa Ksitigarbha. Sungguh, setiap orang adalah Sutra hidup yang terpapar di hadapan kita untuk mengembangkan kebijaksanaan dan memahami segala kebenaran. Setiap orang adalah pintu Dharma dan sutra hidup bagi kita. Jadi, kita harus belajar dari kelebihan orang lain dan mengingatkan diri saat melihat kekurangan orang lain. Dengan demikian, barulah kita dapat mencapai kebuddhaan. Inilah Empat Ikrar Agung Bodhisatwa. Semoga kalian dapat lebih bersungguh hati. Pada saat menjalankan ikrar untuk membawa manfaat bagi dunia, mungkin saja kita akan menghadapi berbagai rintangan.

Pada saat seperti itu, kita harus bersyukur dan segera mengingatkan diri bahwa masalah dunia jauh lebih penting daripada masalah pribadi. Hal ini karena kita memikul tanggung jawab. Jalinan jodoh membawa kita menapaki Jalan Bodhisatwa bersama-sama. Bila menghadapi rintangan, kita harus menenangkan diri dan berintrospeksi apakah itu adalah kesalahan kita sendiri atau orang lain yang salah paham. Kita harus kembali menyelaraskan pikiran dan tetap berpegang teguh pada tekad. Apakah kalian bisa melakukannya? (Bisa)

Baiklah, semoga orang yang belum menanam akar kebajikan dapat terinspirasi; orang yang telah menanam akar kebajikan dapat menumbuhkan kebajikannya; orang yang telah menumbuhkan kebajikan dapat melenyapkan noda batin dan hidup dengan damai. Kita harus saling menginspirasi agar dunia dapat kembali harmonis. Diterjemahkan oleh: Karlena Amelia.

 
 
Tiga faktor utama untuk menyehatkan batin adalah: bersikap optimis, penuh pengertian, dan memiliki cinta kasih.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -