Suara Kasih: Menjalani Pola Hidup Sederhana

 

 

Judul Asli:

Menjalani Pola Hidup Sederhana

Air lebih berharga dari emas saat dunia dilanda bencana kekeringan
Menyadari konsekuensi dari perbuatan manusia sendiri
Kelangsungan hidup manusia berhubungan erat dengan sumber daya alam
Menjalani pola hidup sederhana, melindungi makhluk hidup, dan menghormati alam

Air  tanah akan mendatangkan kehidupan yang lebih baik bagi Kabupaten Yunlin. Semoga seluruh warga di kabupaten ini bisa bekerja sama untuk mewujudkannya. Pada tanggal 18 Maret 1958, pemerintah mengumumkan izin penyedotan air tanah di Yunlin untuk keperluan irigasi. Kini, penyedotan air tanah yang berlebihan telah mengakibatkan permukaan tanah mengalami penurunan sehingga saat turun sedikit hujan, langsung terjadi banjir. Puluhan tahun yang lalu, air tanah sangat membantu industri pertanian dan perikanan dan mendatangkan banyak keuntungan bagi manusia. Keputusan penggunaan air tanah yang awalnya bertujuan untuk memberi manfaat bagi warga malah mengakibatkan sumber mata air di bawah tanah menjadi kering. Ini memicu terjadinya krisis air. Ini semua terjadi akibat ulah manusia.

Lihatlah, dalam waktu puluhan tahun saja, konsekuensi dari perbuatan kita sudah jelas terlihat. Kelak, Taiwan sungguh akan kekurangan air. Sejak dahulu, saya terus mengimbau setiap orang untuk menghemat penggunaan air. Saya sendiri juga menghemat air dalam keseharian. Sejak masih muda, satu ember air yang digunakan untuk membasuh wajah pada pagi hari selalu saya tampung untuk mencuci tangan atau untuk keperluan lain selama sehari penuh. Sejak puluhan tahun lalu, saya terus mengimbau setiap orang untuk menghargai sumber daya air dan menganggap air bagai emas.  Saat masih memiliki air, kita harus memikirkan penderitaan saat kekurangan air. Akan tetapi,banyak orang yang tidak memahami hal ini.

Manusia selalu menjalani hidup sesuai dengan kebiasaan masing-masing. Pada suatu hari nanti, meski Anda tinggal di gedung yang tinggi, namun tanpa air, kehidupan Anda juga akan terasa sulit. Uang yang banyak tidak menjamin kenyamanan hidup kita. Saat tidak ada air, meski ada banyak emas batangan di depan mata, kalian juga akan berpikir, “Saya mau air, saya tidak mau emas.” Ini karena kita hanya bisa bertahan hidup dengan air. Pada saat itu, meski emas batangan atau berlian memenuhi seluruh lantai, kalian malah akan takut tertusuk. Singkat kata, inilah ketersesatan hidup manusia.

Air sungguh memiliki peran yang penting bagi kehidupan kita. Bahkan dokter juga berkata bahwa kita harus sering mencuci tangan, tetapi tanpa air, bagaimana kita bisa mencuci tangan?

Beberapa hari lalu, kita melihat sebuah sekolah yang hampir kehabisan air. Jika tidak ada air, semua murid perempuan harus menggunakan satu kamar kecil untuk orang yang berketerbatasan gerak bersama-sama. Mereka bahkan harus pergi ke lembah gunung untuk mencari air. Nanti kita akan melewati jalan pegunungan itu, lalu turun ke lembah gunung. Apakah sudah tidak ada jalan lain selain ini? Ya, ini jalan satu-satunya. Kami harus mengambil air dari sini. Inilah satu-satunya sumber air. Saat kekurangan air seperti ini, ini satu-satunya tempat yang memiliki air. Dahulu,sumber daya air di sana sangat berlimpah, tetapi kini sudah hampir mengering.

Kita juga melihat bencana kekeringan di Selandia Baru. Perternakan kambing dan sapi bertujuan untuk memasok susu guna memenuhi kebutuhan manusia. Setelah dilahirkan, anak-anak tidak diberi ASI, malah diberi susu sapi atau kambing. Ini mengakibatkan banyak hutan yang dirusak. Selama berpuluh-puluh tahun, manusia terus menebang pohon sehingga hutan menjadi gundul. Kemudian, manusia menanam rumput untuk beternak kambing atau sapi demi memperoleh keuntungan. Kini konsekuensinya sudah mulai terlihat. Bencana kekeringan di Selandia Baru telah mulai menunjukkan dampak dari peternakan.  Yang paling mengkhawatirkan sekarang adalah seluruh lahan tersebut menjadi sangat kering.  Ini sungguh membuat orang khawatir. Semua ini terjadi akibat aktivitas manusia yang telah terakumulasi dalam jangka waktu yang panjang. Manusia berpikir mereka sangat pintar, tetapi sesungguhnya mereka telah merusak lingkungan. Selain itu, mereka juga telah menciptakan ancaman bagi generasi penerus.

Kita juga melihat kabut asap tebal yang menyelimuti Beijing. Tingginya penggunaan batu bara oleh para warga selama musim dingin dan ketergantungan pabrik pada energi batu bara menciptakan polusi yang tinggi sehingga langit biru pun menjadi tak terlihat. Kita sungguh harus meningkatkan kewaspadaan. Unsur tanah, air, dan angin, semuanya tengah tidak selaras. Melihat sumber daya alam terus dieksploitasi, saya sungguh merasa khawatir. Kita sungguh harus mawas diri dan berhati tulus. Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus menghargai sumber daya alam. Kegiatan pelestarian lingkungan sangatlah penting pada masa sekarang ini.

Ia bukan hanya sekadar mengumpulkan barang daur ulang. Dalam keseharian, kita harus menghargai sumber daya alam dan tidak membuang barang dengan sembrono. Dengan demikian, produksi barang juga akan berkurang. Ini semua saling berhubungan erat.

Kita juga dapatmelihat Pretoria, Afrika Selatan. Insan Tzu Chi setempat juga melakukan daur ulang dengan sangat baik. Mereka juga terjun ke sekolah untuk membimbing para siswa dan orang tua untuk melakukan daur ulang. Untuk itu, mereka membangun sebuah posko pendidikan daur ulang di sana. Inilah yang dilakukan oleh insan Tzu Chi. Meski berada di Afrika Selatan, para insan Tzu Chi dan Tzu Ching juga berusaha membimbing warga setempat untuk memahami pentingnya pelestarikan lingkungan. Dalam kehidupan sekarang ini, kita semua harus mengasihi bumi. Meski warga setempat hidup kekurangan, kita juga harus mengimbau mereka untuk menjalani pola hidup sederhana dan meningkatkan kesadaran mereka untuk menghargai sumber daya alam.

Ini semua bisa kita lakukan dalam keseharian. Asalkan lebih sedikit orang membuang sampah, maka pemborosan sumber daya alam juga akan semakin berkurang. Dengan demikian, secara alami, sumber daya alam bisa terlindungi lebih lama. Jika kita terus bersikap boros, maka sumber daya alam akan semakin berkurang, udara akan semakin tercemar, dan permukaan tanah juga akan semakin menurun. Saat air mengering, kehidupan manusia akan menjadi sulit. Ini semua berhubungan dengan perbuatan manusia. Baiklah. Bencana alam dan bencana akibat ulah manusia, semuanya terjadi akibat perbuatan manusia. Intinya, kita harus mawas diri dan berhati tulus pada setiap detik dalam kehidupan kita. (Diterjemahkan Oleh: Karlena Amelia )

 

 
 
Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -