Sanubari Teduh: Lima Kekeruhan

Buddha berkata bahwa di masa depan akan ada lima kekeruhan. Pada zaman-Nya, Buddha sudah mengatakan tentang lima kekeruhan.

Lima Kekeruhan :

1.    Kekeruhan pandangan

2.    Kekeruhan makhluk hidup

3.    Kekeruhan usia

4.    Kekeruhan noda batin

5.    Kekeruhan kalpa

Inilah lima kekeruhan. Keruh berarti tidak bersih atau tercemar. Bukankah selama ini kita  telah melihat begitu banyak pencemaran di dalam kehidupan ini? Sungguh, kekotoran ini, selain yang  dapat kita lihat dengan mata, juga mencakup yang tak terlihat secara kasat mata.

Manusia tak luput dari kekeruhan noda batin. Semua bersumber dari noda batin. Baik pandangan, kerisauan, maupun pertikaian antara sesama makhluk hidup, semua bermula dari noda batin, yaitu ketamakan, kebencian, kebodohan, kesombongan, keraguan dan sebagainya. Semua ini menyebabkan banyak bencana. Bencana-bencana ini membawa ancaman besar bagi kehidupan semua makhluk. Karena itu semua ini disebut kekeruhan.

Buddha berkata bahwa kekeruhan pandangan, kekeruhan noda batin, kekeruhan makhluk hidup, dan kekeruhan usia terjadi secara bersamaan dan menciptakan kekeruhan kalpa. Ditambah kekeruhan kalpa, seluruhnya ada lima kekeruhan. Kekeruhan kalpa adalah masa di mana lima kekeruhan terjadi. Kini kita sudah memasuki kekeruhan kalpa.

doc tzu chi

Di era ini ada berbagai pandangan dan perseturuan antar sesama makhluk hidup. Ada pula begitu banyak noda batin. Semua ini mengancam kehidupan manusia. Inilah yang terjadi pada masa ini.

Kalpa merujuk pada suatu masa yang panjang. Akibat akumulasi jangka panjang hingga saat ini, para ilmuwan di dunia telah melihat dengan jelas bahwa kuncinya ada pada pencemaran yang disebabkan oleh manusia serta pola hidup yang konsumtif.

Kekeruhan pandangan:
Pandangan manusia tidak sesuai kebenaran dan saling berbenturan.

Kekeruhan makhluk hidup:
Manusia semakin jahat, tidak murni, dan tidak memahami kebenaran.

Kekeruhan usia:
Usia rata-rata semua makhluk berkurang karena tersiksa oleh banyaknya noda batin.

Kekeruhan noda batin:
Manusia tamak akan nafsu keinginan, saling membenci dan bertikai dalam kemunafikan.

Kekeruhan kalpa:
Terlahir di masa penuh tiga bencana besar dan kecil, semua makhluk tidak dapat merasakan kedamaian seharipun.

Dikatakan bahwa dalam masa kekeruhan kalpa, Dharma merosot dan semua makhluk penuh kekeruhan. Era saat ini adalah era penuh kekeruhan. Dharma dan moralitas mulai hilang dari hati manusia. Inilah yang disebut kekeruhan kalpa dan kemunduran Dharma. Moralitas sudah mulai merosot. Semua makhluk diliputi kekeruhan.

Kekeruhan batin semua makhluk semakin tebal. Ini adalah penyakit batin. Batin manusia masa kini sudah didera penyakit. Bumi sudah jatuh sakit, batin manusia juga sudah jatuh sakit. Sejak masa tanpa awal hingga saat ini,  entah berapa lama kekeruhan sudah terakumulasi.

Dari sudut pandang Buddha, Yang Maha Sadar, dunia mengalami pembentukan, kelangsungan, kerusakan dan kehancuran. Saat bumi terbentuk, banyak kehidupan tumbuh di bumi. Kondisi ini pun berlangsung lama. Lambat laun manusia semakin banyak, kerusakan yang timbulpun semakin besar. Kerusakan ini timbul akibat kekeruhan. Jadi, empat fase itu berlangsung, mulai dari fase pembentukan hingga sampai pada era kekeruhan kalpa saat ini.

Saat ini, dari sudut pandang Buddha, semua makhluk semakin diliputi kekeruhan. Buddha berkata pada masa kekeruhan kalpa ini, Dharma akan mengalami kemunduran di dunia. Terlebih lagi, sekitar  dua ribu terakhir tahun ini, kekeruhan yang ada semakin parah. Kerusakan pun semakin banyak terjadi. Semua ini membuat kita semakin khawatir.

Saudara sekalian, kita harus memahami penderitaan. Selanjutnya kita akan banyak membahas penderitaan. Saat ini, kita terlebih dahulu berusaha memahami penderitaan dalam hidup manusia. Jadi, kita harus meningkatkan kewaspadaan. Bagaimana penderitaan ini berkurang? Semua bergantung pada manusia. Setiap orang adalah bagian dari semua makhluk dan turut andil dalam menciptakan karma, salah satunya dari pola hidup kita sehari-hari.

Jadi setiap orang memiliki tanggung jawab atas hal ini. Selama ini, saya sangat khawatir karena prediksi Buddha terasa semakin menjadi kenyataan. Jadi, kita harus selalu meningkatkan kewaspadaan. Harap kalian ketahui  bahwa  setiap orang bertanggung jawab atas segala yang terjadi di dunia. Harap setiap orang lebih bersungguh hati.

GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisatwa

Jika menjalani kehidupan dengan penuh welas asih, maka hasil pelatihan diri akan segera berbuah dengan sendirinya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -