Belajar Menyayangi Bumi Sejak Dini

Jurnalis : Shelfi (He Qi Utara 1) , Fotografer : Shelfi, Yusniaty (He Qi Utara 1)


Sebanyak 38 anak Qin Zi Ban dan 36 anak Tzu Shao Ban mengikuti Kelas Budi Pekerti via Zoom pada 9 Agustus 2020. 

Setelah kelas Budi Pekerti via zoom yang pertama dibuka di tanggal 12 Juli 2020, anak-anak kembali bersua di kelas Budi Pekerti via Zoom untuk kedua kali nya pada Minggu pagi 9 Agustus 2020 yang diadakan oleh Tim relawan Misi Pendidikan komunitas He Qi Utara 1. Kelas ini dihadiri oleh 38 anak kelas Qin Zi Ban dan 36 anak kelas Tzu Shao Ban.

Kelas Qin Zi Ban kecil dan besar dimulai pada pukul 10.00-11.00 WIB. Anak anak pun mulai memasuki ruang kelas via Zoom. Wajah-wajah antusias mulai bermunculan, ruang chat pun mulai penuh dengan saling tegur dan sapa.

“Pagi Xiao Pu Sa..” sapa Shigu Susan Leonardy yang menjadi MC kelas kali ini.

Lalu Shigu Susan Leonardy mulai memberitahukan tata cara dalam ruang zoom, dan mengajak memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen.

 

Poen Wi Ping memandu gerakan lagu isyarat tangan “Sebuah Dunia Yang Bersih.”

Kelas dilanjutkan dengan lagu isyarat tangan “Sebuah Dunia yang Bersih” dipandu shigu Poen Wiping dan Supiana serta tim.  Anak-anak pun mengikuti gerakan tiap gerakan dengan wajah riang gembira.

Setelah itu, anak-anak diperkenalkan dengan “Empat Misi dan Delapan Jejak Langkah” Tzu Chi yaitu 1.Amal Sosial, 2.Kesehatan, 3.Pendidikan, 4.Budaya Humanis, 5.Bantuan internasional, 6.Donor Sumsum, 7.Pelestarian Lingkungan, 8. Relawan Komunitas. Tetapi kali ini yang dibahas adalah Misi Pelestarian Lingkungan yang merupakan tema acara.

Anak-anak lalu diputarkan video tentang berhemat air, dan mengajarkan pentingnya melakukan 5R Reduce, Reuse, Recycle, Replace, Repair dalam kehidupansehari-hari.

“Apa saja yang bisa kita lakukan sebagai contoh tindakan 5R ini?” tanya shigu Jeanne Clinton yang memandu acara diskusi ini.

“Mama saya di rumah kalau kepasar bawa kantong sendiri” Sahut Arigold.


Jeane Clinton sedang menjelaskan kepada anak-anak Qin Zi Ban tentang pelestarian lingkungan. 

Diskusi ini berlangsung seru, anak-anak saling berinteraksi sehingga anak-anak pun mendapatkan banyak inspirasi bagaimana cara melestarikan lingkungan dengan menghemat sumber daya alam, transportasi, dan lain-lain.

Acara diakhiri dengan penghormatan kepada Master Cheng Yen, dan anak-anak mulai mengucapkan salam perpisahan kepada semua shigu  yang bertugas hari itu.


Arigold Corleone Chenyang tengah mengutarakan pendapatnya. 

Setelah kelas gabungan Qin Zi Ban kecil dan besar berakhir, dilanjutkan dengan kelas Tzu Shao Ban dimulai pukul 11.00 siang. Host dan Co-host serta Duifu Mama mempersilahkan anak-anak memasuki ruang kelas Zoom, dan menjelaskan tata  cara selama dalam kelas Zoom.

Acara dimulai dengan Penghormatan kepada Master Cheng Yen, pembacaan ikrar Tzu Sao Ban, lalu dilanjutkan dengan mengajarkan lagu isyarat tangan “Huan Di Qiu Xing Fu De Xiao Lian” dipandu oleh Shigu Supiana dan tim.

Anak-anak memperhatikan dan mengikuti gerakan demi gerakan yang diperagakan Shigu Supiana. Lagu ini liriknya memiliki arti melihat bumi yang semakin tua, maka marilah kita jaga bumi ini jangan sampai sakit.

Tema acara kelas ini adalah Pelestarian Lingkungan, tema yang sama dengan kelasg abungan QZB kecil dan besar di jam sebelumnya. Dipandu Shigu Kimsry dan Supiana diputarkan video yang bercerita dan mengajarkan kita pentingnya berhemat dalam menggunakan sumber daya alam baik itu air, listrik, gas dll. 

 

Supiana menjelaskan tentang melestarikan lingkungan dengan 5R.

Anak-anak diajarkan juga tentang melestarikan lingkungan dengan program 5R yaitu mengurangi pemakaian dan berhemat menggunakan sumber daya alam seperti air, listrik, gas dan lain-lain.  Reuse, menggunakan barang-barang yang masih digunakan kembali.  Recycle, mendaur ulang barang atau limbah plastik /sampah rumah tangga menjadi barang yang berguna seperti pupuk kompos, kursi, tas daur ulang, dan lain-lain. Replace, menghindari pemakaian barang yang tidak dapat didaur ulang namun beralih kebarang-barang yang dapat didaurulang. Lalu Repair, memperbaiki barang–barang yang rusak agar dapat dipakai kembali sehingga tidak perlu membeli barang baru lagi.

Melalui tema pelestarian lingkungan ini, anak-anak diajarkan agar lebih aware dengan lingkungan sekitarnya dan membudidayakan pelestarian lingkungan sedari dini. Acara pun ditutup dengan pesan cinta kasih bahwa pertemuan kelas Budi Pekerti akan diadakan kembali tanggal 13 September 2020.

Editor: Khusnul Khotimah

 


Artikel Terkait

Mengenal Rasa Puas

Mengenal Rasa Puas

25 Januari 2016
Agar para murid dapat memahami materi pembelajaran, relawan menceritakan sebuah cerita yang berjudul “Sebuah Pensil Berukuran 1 cm” yang mengisahkan tentang keluarga Xiao Ding Zi yang tinggal di sebuah desa kecil di dataran tinggi di Tiongkok.
Menjalin Keakraban di Hari Pertama

Menjalin Keakraban di Hari Pertama

07 Maret 2018
Kelas budi pekerti Tzu Shao Ban komunitas He Qi Utara 2 pun mengawali hari Minggu pagi yang cerah di penghujung bulan Februari 2018.  Kelas budi pekerti ini untuk pertama kalinya diadakan di Gedung Gan En lantai 1, Tzu Chi Center PIK, Jakarta Utara.
Sepuluh Tahun Kelas Budi Pekerti: Memberikan Hasil yang Maksimal

Sepuluh Tahun Kelas Budi Pekerti: Memberikan Hasil yang Maksimal

09 November 2015

Sepuluh tahun Kelas Budi Pekerti Tzu Chi telah membentuk kepribadian yang baik pada anak didiknya. Sebagai wujud rasa syukur, relawan Tzu Chi memperingati satu dekade perjalanan kelas budi pekerti dengan mengadakan pementasan isyarat tangan dan pementasan drama. Ini juga menjadi acara puncak menutup kelas budi pekerti di tahun 2015 pada tanggal 25 Oktober 2015. Pada acara ini dihadiri oleh 450 tamu undangan.

Bertuturlah dengan kata yang baik, berpikirlah dengan niat yang baik, lakukanlah perbuatan yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -