Berkah Dalam Bazar Kue Bulan

Jurnalis : Nopianto (Tzu Chi Batam), Fotografer : Nopianto, Bobby (Tzu Chi Batam)
Bazar Kue Bulan Cinta Kasih Tzu Chi Batam berlangsung selama 8 hari, yakni dari tanggal 7 – 14 September 2016.

Bazar Kue Bulan Cinta Kasih Tzu Chi Batam berlangsung selama 8 hari, yakni dari tanggal 7 – 14 September 2016.

Upayakan agar niat baik timbul setiap saat dan jiwa kebijaksanaan tumbuh setiap hari.” Kata Perenungan Master Cheng Yen.

Festival Kue Bulan merupakan salah satu perayaan yang bermakna dalam budaya etnis Tionghoa. Pada festival ini, para sanak keluarga akan berkumpul kembali dan bersama-sama mencicipi kue Bulan. Menyambut kedatangan festival pertengahan musim gugur ini, relawan Tzu Chi Batam kembali menyelenggarakan bazar Kue Bulan cinta kasih di BCS Mall, Lubuk Baja, Kota Batam. Bazar kali ini berlangsung selama 8 hari, mulai dari tanggal 7-14 September 2016.

Bazar Kue Bulan Tzu Chi Batam telah menjadi sebuah ladang berkah bagi warga kota Batam. Melalui bazar cinta kasih ini, insan Tzu Chi mengajak warga setempat untuk berbuat amal sekaligus menjalin jodoh baik. Banyak diantara mereka yang merasakan sukacita setelah belanja dalam bazar ini. Salah seorangnya ialah Sulih Salomo (56). Ia berharap tindakan kecil ini dapat mendukung kegiatan Tzu Chi di kota Batam. “Ya, saya lihat yayasan ini cukup berkontribusi kepada masyarakat dan kita pun jadi ikhlas untuk ikut berkontribusi kepada Tzu Chi, walaupun saya tidak selalu bisa hadir, namun saya selalu pesan Kue Bulan dari Tzu Chi setiap tahunnya,” ungkap Sulih. 

Selain giat bersumbangsih di kegiatan Tzu Chi, Sukimah (kanan) juga kerap mengajak anak-anaknya untuk ikut serta dalam bazar dan kegiatan Tzu Chi Batam.

Sementara itu, relawan juga membuka berbagai stan yang menawarkan produk Jing Si dan DAAI Tech hingga produk kebutuhan rumah tangga. Sukimah (44), salah seorang relawan yang bertugas di stan kebutuhan rumah tangga. Selain giat bersumbangsih di kegiatan Tzu Chi, ia juga kerap mengajak anak-anaknya untuk ikut serta dan mengambil peran dalam bazar ini. Melalui cara demikian, ia ingin anak-anaknya bisa belajar nilai-nilai kebaikan dengan menjadi relawan di Tzu Chi. “Saya berharap anak-anak saya dapat menerapkan apa yang mereka dapatkan di sini dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Sukimah.

Selain stan produk Jing Si, ada juga stan yang menawarkan berbagai hiasan rumah. Hiasan-hiasan tersebut merupakan sumbangan para dermawan di kota Batam. Menggenggam kesempatan kali ini, insan Tzu Chi meneruskan sebersit niat kebajikan ini menjadi kesempatan bagi orang lain untuk berbuat kebajikan. Selama bazar kali ini, relawan juga mendapati pengunjung yang murah hati. “Banyak sekali orang yang berbaik hati, seperti salah seorang pembeli yang membayar nominal yang lebih besar daripada harga hiasan yang dia pilih dan beliau meminta sisa nominalnya didanakan untuk Tzu Chi saja,” jelas Felicia (44), salah seorang relawan yang bertugas di stan Festival Kue Bulan Tzu Chi Batam.

Selain stan produk Jing Si, ada juga stan yang menawarkan berbagai hiasan rumah. Hiasan-hiasan tersebut merupakan sumbangan para budiman di kota Batam.

Master Cheng Yen pernah berkata, ketika setiap orang bisa berbuat kebajikan, maka niat baik yang terhimpun akan membawakan kesejahteraan untuk diri kita sendiri, bencana otomatis akan menjauh. Melalui bazar rutin ini, insan Tzu Chi Batam menyiratkan sebuah pesan penting bagi kita semua, yakni senantiasa membangkitkan niat kebajikan dan bersumbangsih kepada sesama.


Artikel Terkait

Tanggap Darurat Gunung Sinabung

Tanggap Darurat Gunung Sinabung

26 Mei 2016

Sabtu, 21 Mei 2016, Gunung Sinabung kembali menyemburkan awan panas, Tzu Chi Medan membagikan 6.000 masker kepada warga Brastagi yang terkena dampak abu vulkanik dari semburan awan panas tersebut.

Recehan Pemberi Harapan

Recehan Pemberi Harapan

12 November 2015 Pada Kamis, 12 November 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan penuangan celengan bambu di Kodim 0505/ Jakarta Timur.
Asa Baru Untuk Raihan

Asa Baru Untuk Raihan

11 November 2014 Setelah Ibu Duryati (36) dan Marta (56) membawa buah hati mereka ini berobat ke RSCM dan diperiksa secara intensif, Raihan didiagnosa menderita  penyakit Atresia Bilier. Atresia Bilier ialah penyakit yang bermula dari  penyempitan empedu dan menyebabkan gagal fungsi hati (lever) sehingga saluran empedu tidak berbentuk secara normal.
Jika selalu mempunyai keinginan untuk belajar, maka setiap waktu dan tempat adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -