Bersumbangsih dan Hidup Hemat

Jurnalis : Sutanti (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Mie Li (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)
 

fotoKegiatan membuat celengan bambu bertujuan untuk memotivasi diri sendiri dan orang lain dalam melakukan kebajikan setiap saat.

Minggu pagi yang cerah 27 Mei 2012, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan membuat celengan bambu yang bertujuan untuk memotivasi diri sendiri dan orang lain dalam melakukan kebajikan setiap saat. 32 relawan saling bekerja sama dengan teliti mengerjakan pembuatan celengan bambu sehingga hasilnya rapi dan sesuai yang diharapkan.

 

 

Apabila setiap orang hidup dengan hemat dan bersumbangsih, maka akan tercipta keharmonisan dan tumbuhnya sifat – sifat Bodhisatwa dalam kesehariannya. Terdapat tiga macam dana yang harus kita kembangkan, yaitu:

  1. Amisadana (berdana barang atau materi), tidak hanya dana yang dinilai dengan jumlah angka saja, tetapi bisa juga dalam bentuk tenaga. Contoh: relawan yang mengikuti baksos.
  2. Dhammadana (berdana Dharma), termasuk memberikan nasihat orang lain, memberikan pengertian benar dan keyakinan untuk melihat kebenaran yang lebih besar.
  3. Abhayadana (berdana memaafkan), memberikan maaf dan tidak membenci serta membantu kehidupan makhluk lain agar terbebas dari bahaya. Contoh: Relawan memberikan kasih sayang dan perhatian kepada pasien.

foto   foto

Keterangan :

  • Dana merupakan paramita pertama karena paling mudah dilakukan oleh siapa saja (kiri).
  • Dengan berdana dapat melatih diri untuk mengurangi keserakahan, belajar melepas sebagian kecil yang dimiliki dan seberapa besar membagi kepada orang lain (kanan).

Dana merupakan bagian dari sepuluh paramita (kesempurnaan). Dana merupakan Paramita pertama karena paling mudah dilakukan oleh siapa saja. Dengan menabung setiap hari di celengan bambu berarti kita telah berbuat satu kebajikan. Berbeda dengan langsung menabung satu bulan dengan jumlah yang sama. Karena kebajikan yang dilakukaan sekali dalam satu bulan tersebut belum bisa menumbuhkan sifat Bodhisatwa setiap harinya. Isi di dalam celengan bambu adalah doa dan ketulusan yang dipupuk setiap hari. Dana yang dimasukkan kecelengan bambu setiap hari akan memberikan berkah yang besar untuk bisa digunakan meringankan beban orang lain.

Dengan berdana dapat melatih diri untuk mengurangi keserakahan, belajar melepas sebagian kecil yang dimiliki dan seberapa besar membagi kepada orang lain. Celengan bambu apabila diisi dengan ketulus dan kebajikan akan mampu merubah kehidupan menjadi indah dan damai bagi dunia. Semoga semua makhluk berbahagia terhindar dari penderitaan serta dunia aman dan sejahtera.

  
 

Artikel Terkait

Menyelami Ajaran Jing Si

Menyelami Ajaran Jing Si

18 Oktober 2012 Hari ini menjadi momen bedah buku edisi spesial “Malam Ramah Tamah dan Gathering Bedah Buku Indonesia” menjelang H minus 4 peresmian Jingsi PIK yang bersejarah di Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2012.
Tzu Chi Indonesia Kembali Meraih Rekor MURI

Tzu Chi Indonesia Kembali Meraih Rekor MURI

28 Januari 2015 Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menerima penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dalam kategori Pelopor Pembangunan Rumah Susun dengan Pembinaan Berkelanjutan Bagi Kaum Miskin pada 27 Januari 2015.
Berharap yang Terbaik

Berharap yang Terbaik

03 Juni 2015 Aldi menderita kelainan Hidrosefalus atau lebih dikenal dengan nama Kepala Air. Kelainan ini terjadi akibat adanya gangguan aliran cairan di otak. Menurut Noviani, kondisi Aldi ini terjadi sejak Aldi berusia satu setengah tahun.
Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -