Gempa Lombok: Baksos Kesehatan Keliling

Jurnalis : Tim Redaksi, Fotografer : Anand Yahya, Henry Tando


Tim Medis Tzu Chi membersihkan luka seorang warga akibat gempa di Kampung Tempos, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara.

Tim Tanggap Darurat Tzu Chi yang terdiri dari 9 tim medis dan 20 relawan Tzu Chi tiba di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada sore hari, pkl. 16.00 WITA setelah berangkat dari Bandara Halim Perdana Kusuma Jakarta pukul 13.15 WIB dengan menggunakan pesawat Hercules. Pukul 19.00 WITA relawan segera menuju Posko Relawan Tzu Chi di Wihara Jaya Wijaya, Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara. Perjalanan dari bandara ke posko memerlukan waktu sekitar 80 menit dengan menggunakan mobil.  

Setibanya di posko, relawan Tzu Chi dengan dibantu masyarakat setempat menurunkan logistik bahan bantuan yang terdiri dari 300 kg obat-obatan, 500 dus Mi Instan DAAI, 300 lembar terpal, 1.000 lembar selimut, 1.000 buah sarung, 1.000 buah sabun, dan 1.000 buah handuk. Bantuan ini rencananya akan didistribusikan ke daerah-daerah yang memang sangat membutuhkan. "Besok kami akan meminta pendamping dari Pak Dewa Wijaya untuk survei dan salurkan paket. Kami juga akan meninjau 29 rumah yang pernah Tzu Chi bangun di wilayah Lombok Utara. Di sana 90 persen rumah rubuh, warga tidur di tenda, juga tidak ada listrik dan air," kata Joe Riadi, Ketua TTD Tzu CHi.

Baksos Pengobatan Keliling


Pagi ini, 8 Agustus 2018, Tim Medis Tzu Chi dengan menggunakan mobil bak terbuka mendatangi warga di tempat tinggal mereka untuk mendapatkan layanan kesehatan.

Hari ini, Rabu, 8 Agustus 2018, pukul 05.00 WITA, relawan dan Tim Medis Tzu Chi sudah mulai beraktivitas. Pagi ini tim medis TIMA mengadakan baksos kesehatan secara mobile (keliling). Daerah yang pertama dikunjungi adalah Kampung Tempos, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara.

Salah satu pasien yang mendapatkan pengobatan adalah Ibu Rutiyaning. Wanita berusia 80 tahun ini  menderita luka sobek di kepala dan mendapatkan 8 jahitan, sementara di tangannya luka dan dijahit 9 jahitan. Saat kejadian gempa (Minggu, 5 Agustus 2018), Rutiyaning langsung mendapatkan pengobatan dari tim medis yang bertugas saat itu – dari pemerintah setempat.


Hingga malam hari relawan Tzu Chi menurunkan barang-barang bantuan di Posko Posko Relawan di Wihara Jaya Wijaya, Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara.


Relawan terus berkoordinasi dengan kepala desa setempat dan tokoh masyarakat di posko untuk menentukan bantuan dan kegiatan apa yang akan dilakukan keesokan harinya.

Hari ini, Tim Medis Tzu Chi (TIMA Indonesia) memeriksa dan membersihkan luka jahitan di kepalanya. Menurut Dokter Dharma, “Lukanya sudah mulai mengering dan beberapa hari ke depan sudah dapat dibuka jahitannya.” Dokter Dharma kemudian mengganti perban dan memberikan obat penghilang rasa sakit dan antibiotik untuk luka di kepala Rutiyaning.

Warga desa lainnya, Purniadi (37) sangat senang karena sejak kejadian gempa pada hari Minggu kemarin (5 Agustus 2018), baru kali ini ada dokter yang berkeliling memberikan pengobatan ke ke Kampung Tempos.

Hingga siang ini, pkl. 12.00 WITA, sebanyak 180 orang mendapatkan pengobatan umum, 15 pasien yang dibersihkan luka-lukanya, membersihkan luka luar dan merujuk pasien patah tulang ke rumah sakit, serta mengunjungi dan memeriksa 6 pasien di tenda pengungsian. 

Akibat gempa susulan yang masih sering terjadi masyarakat masih banyak yang trauma dan memilih untuk tidur di tenda.


Relawan Tzu Chi membangun tenda sebagai tempat berkoordinasi dan pusat pemberian bantuan di Desa Pemenang Timur, Kecamatan pemenang, Lombok Utara.

Artikel Terkait

"Dari Padang ke Bengkulu: Langkah Kecil, Cinta Besar"

27 Mei 2025

Prihatin dengan musibah gempa bumi di Bengkulu, enam orang relawan Tzu Chi Padang segera berangkat ke Bengkulu pada Minggu, 25 Mei 2025. Mereka menempuh perjalanan darat dengan menggunakan mobil selama 14 jam lebih.

Bantuan Langsung untuk Korban Gempa Lombok

Bantuan Langsung untuk Korban Gempa Lombok

01 Agustus 2018
Tim Tanggap darurat (TTD) Tzu Chi Indonesia, Selasa 31 Juli 2018 bertolak ke Lombok, Nusa Tenggara Barat untuk melihat langsung lokasi pengungsian dan melakukan survei pemberian bantuan.
Bantuan Gempa Serui, Papua

Bantuan Gempa Serui, Papua

25 Juni 2010
Hari itu juga, 20 relawan Tim Tanggap Darurat Tzu Chi Biak yang dikoordinir langsung oleh Susanto Pirono Shixiong segera mempersiapkan berbagai macam barang bantuan. Dalam bantuan tanggap darurat ini, relawan membawa 2.000 karton mi instan, 1.000 karton air mineral ukuran 600 ml, 30 karton sardine, dan 250 terpal yang dapat digunakan sebagai tenda darurat.
Mengonsumsi minuman keras, dapat melukai orang lain dan mengganggu kesehatan, juga merusak citra diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -