Internasional : Alat Tulis untuk Para Siswa

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 
 

fotoPara relawan memberikan bantuan kepada para murid dengan penuh rasa syukur karena mendapat kesempatan untuk bisa berbuat kebajikan.

Di awal bulan ini, relawan Buddha Tzu Chi memberikan 7.800 set alat tulis untuk siswa-siswi dari enam sekolah dasar di Provinsi Yangon, Myanmar. Mereka telah membantu negara itu sejak Topan Nargis menghancurkan Delta Irrawaddy di Mei 2008, dan menjadi LSM asing pertama yang mencapai daerah tersebut. Sejak itu, distribusi bantuan Tzu Chi tidak pernah berhenti.

Kegiatan yang dilakukan pada tanggal 13 dan 16 Agustus 2010 ini diperuntukkan bagi siswa miskin yang tidak mampu membeli alat tulis sendiri. Setiap set terdiri dari satu lusin pensil, penghapus, dan buku-buku latihan.
Ketika anak-anak menerima peralatan tersebut, wajah mereka terlihat sangat bersukacita. Diantara mereka terdapat murid dari SD Dagon Selatan 17, yang meskipun guru-guru telah memberikan subsidi biaya pendidikan kepada mereka, namun tetap tidak mencukupi. "Sebagian besar siswa tidak punya cukup uang untuk membeli buku latihan," kata Kepala Sekolah SD Dagon Selatan 17, Daw Tin Tin Aye. "Jadi mereka menulis semuanya dalam satu buku. Walaupun saya kepala sekolah mereka, saya tidak punya uang untuk membantu mereka,” tambahnya.  
Daw Yi Yi Khine, yang merupakan salah satu guru mereka pun merasa sangat bahagia. “Pada bulan Juli, ketika para relawan itu membagi-bagikan alat tulis di sekolah lain, kami meminta bantuan. Kami tidak pernah mengharapkan apa-apa. Bahkan jika sedikit, bantuan itu sangat berarti bagi kami," kenangnya.
Meskipun mereka telah memberi banyak bantuan, namun para relawan tetap berhati-hati untuk melakukan segala sesuatunya dengan cara yang sangat teratur. Mereka selalu tersenyum dan membungkuk ketika menyerahkan hadiah. "Mereka seperti anak-anak saya," kata relawan Huang Luling. Ia menambahkan, bahwa lingkungan ini sangat tertinggal dan hampir tidak terjamah. “Tidak banyak relawan amal kemanusiaan yang datang ke sini.  Saya sangat gembira, apa yang dilakukan relawan Tzu Chi dapat berarti bagi setiap orang," tambahnya.

Selain itu, relawan menceritakan sebuah cerita tentang "Buah Berang Kecil dari Dinasti Tang”. Melalui cerita tersebut, para relawan berharap bisa menumbuhkan keberanian dan kepercayaan diri bagi para siswa untuk mengejar impian mereka. Mg Arkar Min, salah satu siswa mengatakan, setelah menonton cerita ia berjanji untuk belajar dengan lebih giat. "Aku ingin jadi insinyur," katanya. (Sumber: www.tzuchi.org, diterjemahkan oleh: Riani Purnamasari/He Qi Utara)
  
 
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Menyebarkan Cinta Kasih dan Menumbuhkan Akar Kebajikan di Dunia

Suara Kasih: Menyebarkan Cinta Kasih dan Menumbuhkan Akar Kebajikan di Dunia

22 Januari 2014 Segala sesuatu sungguh dapat dicapai seiring dengan berjalannya waktu. Insan Tzu Chi di seluruh dunia menjalankan misi dengan sumber daya setempat, dengan berpegang pada semangat cinta kasihdan cara yang mereka pelajari
Melihat Dunia dari Kaca Mata My Dream

Melihat Dunia dari Kaca Mata My Dream

22 Juli 2019
Dua jempol untuk performance My Dream malam tadi (21/7/2019) rasanya tak berlebihan. Pesan-pesan perdamaian, kemanusiaan, cinta kasih, dan optimisme yang disuarakan My Dream melalui gerak tari, musik, nyanyian, instrumental, bahkan tata panggung betul-betul menyentuh hati. Meruntuhkan keegoan yang bersarang dalam diri dan juga kemalasan yang kadang membelenggu. 
Bersinergi Membantu Sesama

Bersinergi Membantu Sesama

02 September 2016
Pada tanggal 28 Agustus 2016, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Bandung mengadakan Bakti Sosial Pelayanan Kesehatan Umum, Gigi dan Pembagian Sembako. MAKO BRIMOB POLDA JABAR, Jl. Kolonel Ahmad Syam, Cikeruh, Jatinagor, Kab. Sumedang, Jawa Barat.
Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -