Internasional : Bantuan untuk Pakistan

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 
 

fotoRelawan Tzu Chi tengah menyiapkan bahan bantuan berupa nasi instan dan selimut untuk dikirim ke Pakistan yang terkena bencana banjir terburuk dalam sejarah negara itu.

Sebuah kapal kontainer telah meninggalkan Taiwan dengan membawa nasi instan dan selimut ramah lingkungan yang disumbangkan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi untuk Pakistan, untuk membantu 50.000 korban banjir yang terburuk dalam sejarah negara itu. Sebuah tim tanggap darurat dari Tzu Chi akan berangkat pada tanggal 24 Oktober 2010, agar kapal dapat tiba di pelabuhan Karachi tiga hari kemudian dan mendistribusikan barang bantuan kepada orang-orang di provinsi selatan Sindh.

Nasi Instan (Pop Rice) untuk Korban Banjir
Pada bulan Juli lalu, Pakistan dilanda hujan deras yang mengakibatkan 20 persen wilayah negara tersebut terendam air. Banjir itu telah menyebabkan 2.000 orang tewas, menghancurkan satu juta rumah dan membuat 21 juta jiwa terluka atau kehilangan tempat tinggal. Jutaan orang tinggal di tenda darurat di kamp-kamp pengungsi dan di atas tumpukan sampah saat mereka menunggu kesempatan untuk pulang ke rumah mereka kembali. Mereka kekurangan makanan dan air karena menghadapi musim dingin yang akan datang. Banyak orang yang putus asa atas masa depan mereka. Kerusakan ekonomi yang diakibatkan banjir ini diperkirakan melebihi US $ 40 miliar.

Tzu Chi mengumpulkan informasi dari banyak sumber untuk memastikan kebutuhan para korban banjir dan menjamin keselamatan para relawan yang akan dikirim ke sana. Berdasarkan informasi dan evaluasi ini, dikumpulkan 103 ton nasi instan dan 25.000 lembar  selimut yang terbuat dari botol plastik dan dibawa dengan kapal kontainer dari Yang Ming Marine Transport Corporation, salah satu perusahaan pelayaran terbesar Taiwan. Pengiriman Tzu Chi telah memenuhi sepuluh kontainer berukuran 40 kaki, enam diisi dengan nasi instan dan empat diisi dengan selimut. Bantuan ini  akan cukup untuk diberikan kepada 6.867 keluarga atau sekitar 48.000 orang. Kapal itu akan meninggalkan Taiwan pada tanggal 13 Oktober 2010 dan akan mencapai Karachi pada tanggal 27 Oktober 2010. Tim relawan Tzu Chi akan berangkat tiga hari sebelum mendistribusikan barang. Yayasan Buddha Tzu Chi membawa beras yang diperuntukkan bagi orang-orang di wilayah bencana yang apabila ditambahkan ke dalam air dingin, beras akan dapat dimakan dalam waktu dua puluh menit dan cocok untuk orang-orang yang tinggal di pengungsian .

Para relawan berharap, mereka dapat menghangatkan tubuh dan hati para korban bencana, serta memberikan mereka ketenangan dalam menghadapi musim dingin yang akan segera tiba. (Sumber: www.tzuchi.org, diterjemahkan oleh: Riani Purnamasari/He Qi Utara)
  
 
 

Artikel Terkait

Cinta Bumi dari Hati ke Hati

Cinta Bumi dari Hati ke Hati

25 Oktober 2025

Di tengah panasnya cuaca dan makin menumpuknya sampah di kota besar, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 1 dan masyarakat umum berkumpul di Gedung Pertemuan Citra 5, Jakarta Barat, Minggu 19 Oktober 2025 untuk melakukan kegiatan pelestarian lingkungan.

Suara Kasih: Melindungi Bumi

Suara Kasih: Melindungi Bumi

26 Mei 2011
Para relawan daur ulang di Fujian, Tiongkok juga sangat aktif dalam melakukan daur ulang. Pemerintah setempat terus berharap Tzu Chi dapat lebih mensosialisasikan kegiatan daur ulang di sana. Di Taiwan, Tzu Chi memiliki lebih dari 5.000 titik daur ulang, namun di Tiongkok, Tzu Chi belum memiliki posko daur ulang yang resmi dan luas.
HUT RSKB Ke-8: Mengedepankan Pelayanan Humanis

HUT RSKB Ke-8: Mengedepankan Pelayanan Humanis

12 Januari 2016

Minggu, 10 Januari 2016, Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng merayakan HUT Ke-8 di di Aula TK Cinta Kasih Tzu Chi. Perayaan sederhana tersebut dihadiri oleh dokter, perawat, staf, relawan Tzu Chi, dan rekanan RSKB.

Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -