Ketulusan yang Menyentuh

Jurnalis : Magdalena Wahyuni (He Qi Barat 1), Fotografer : Devi (Tzu Shao), Indarto (He Qi Barat 1)


Agus yang sangat senang dikunjungi relawan Tzu Chi ini dengan erat menggandeng tangan Caroline Shijie yang sudah sejak awal mendampingi Agus sebagai penerima bantuan Tzu Chi.

Siang yang terik tak menyurutkan langkah rombongan relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 1 dan Tzu Shao untuk mengunjungi Agustinus (24), salah satu penerima bantuan pengobatan Tzu Chi yang berlokasi di daerah Bambu Larangan, Jakarta Barat.

Agus yang terlahir prematur tak dapat menyembunyikan kegembiraannya ketika mendengar suara Caroline Shijie yang memang amat dekat dengannya. Walaupun dengan keterbatasannya, Agus berusaha mengungkapkan rasa sukacitanya ketika rombongan relawan yang terdiri delapan orang tersebut menghampirinya.


Rombongan relawan Tzu Chi yang terdiri dari delapan orang mengunjungi Agustinus di kediamannya yang berlokasi di daerah Bambu Larangan, Jakarta Barat pada Minggu, 15 Juli 2018.

Sejak kecil Agus sudah dirawat neneknya, Lim Sioe Eng karena Hani (52), ibunya bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Taiwan. Dengan segala upaya, sang nenek yang sudah lanjut usia merawat Agus dengan penuh cinta kasih. Namun kondisi Agus kian memprihatinkan, kedua kaki dan tangannya tidak dapat diluruskan lagi. Ironisnya, beberapa bulan lalu sang nenek meninggal karena penyakit kanker serviks yang dideritanya. Bahkan Agus sendiri tidak mengetahui jika neneknya telah meninggal.

"Agus itu sangat sayang pada neneknya," ungkap Hani. Menurut wanita yang bekerja di toko baju di daerah Mangga Dua ini, dirinya ikhlas merawat Agus dengan segala keterbatasan yang dimiliki buah hatinya. "Bersyukur aja, karena anak adalah anugerah," tambahnya.


Caroline Shijie dengan telaten menyuapkan pisang untuk Agus.

Agus adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Kakak sulungnya saat ini tinggal di Taiwan, sedangkan Dewi, kakak keduanya baru menikah sekitar setengah tahun yang lalu. Agus tinggal bersama keluarganya sejak tahun 2012.

Tzu Chi yang membantu Agus setiap bulannya memberikan 30 buah popok dan minyak kayu putih. Tidak hanya Agus, sang nenek juga merupakan penerima bantuan Tzu Chi. Dalam kunjungan kasih yang diadakan pada Minggu, 15 Juli 2018 ini, Caroline Shijie dengan telaten menyuapkan pisang untuk Agus. Caroline memang sudah mendampingi Agus sejak November 2012.


Agus bersenda gurau dengan salah satu Tzu Shao, Devi pada saat itu juga mengunjunginya.

"Agus senang kita kunjungi ya," ungkap Caroline Shijie yang akrab disapa yiyi (bibi) Cori oleh keluarga Agus. Mendengar kata Caroline Shijie, meski agak sulit mengungkapkan dengan kata-kata, Agus berusaha menunjukkan wajah gembiranya. "Agus mah anak yang baik, nggak rewel," sambung Nurti, asisten rumah tangga yang merawat Agus selepas neneknya meninggal.

Setelah beberapa saat berbincang dengan keluarga Agus, relawan Tzu Chi pun berpamitan. Terlihat raut kesedihan di wajah Agus. "Jangan sedih Agus, nanti kita akan berkunjung lagi ke sini," ujar Devi, Tzu Shao yang sekolah di SMA Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi mengakhiri kunjungan kasih ini.

Anak adalah anugerah Tuhan, tentu sebagai orang tua tidak akan menyia-nyiakan anugerah yang diterimanya, walau sang buah hati terlahir dengan kondisi yang berbeda. Ketulusan dan kasih sayang orang tua dan keluarga sangatlah diperlukan, maka selalu bersyukurlah.

Editor: Yuliati 

Artikel Terkait

Bukan Sekadar Kunjungan Kasih

Bukan Sekadar Kunjungan Kasih

19 April 2011

Pagi itu sinar mentari menyelimuti kota Bandung dengan teriknya. Tetapi hal tersebut tidak menggoyahkan niat baik insan Tzu Chi Bandung untuk berbagi kasih ke rumah-rumah pasien yang telah mendapat bantuan pengobatan Tzu Chi.

Terus Mendampingi Deni yang Terkena Stroke

Terus Mendampingi Deni yang Terkena Stroke

09 November 2020

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Tangerang mengunjungi Deni, salah satu penerima bantuan Tzu Chi yang menderita Stroke. Kunjungan relawan pada 7 November 2020 sekaligus untuk melihat kondisi Deni yang terjatuh dan mengalami patah tulang di bahu kanan. 

Kasih Ibu Tiada Batasnya

Kasih Ibu Tiada Batasnya

08 Juli 2015

Minggu pagi, 24 Mei 2015 terdengar alunan lagu “Lukisan Anak Kambing Berlutut”.  Pagi yang spesial karena sebanyak 95 relawan berkumpul di Aula lantai 2 SMK Sekolah Cinta Kasih Cengkareng, Jakarta Barat. Mereka berkumpul pada acara Kunjungan Kasih Pasien Kasus (KKPK) yang bertema  “Hari Ibu”.

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -