Lebih Dekat Melayani Masyarakat

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A

doc tzu chi indonesia

Ditemani dr. Ruth O Anggraini, Koordinator Baksos Kesehatan Tzu Chi, Kabainstranas Mayor Jendral TNI Heros Paduppai memeriksa jalannya baksos kesehatan umum dan gigi, serta bercengkrama dengan beberapa pasien.

Muhammad Iman (7) pun memberanikan diri duduk di kursi pemeriksaan gigi setelah diantar oleh relawan Tzu Chi. Wajahnya terlihat sedikit panik saat dokter mulai menyalakan lampu untuk menerangi area mulut. “Namanya siapa?” tanya dokter. “Iman, dok” jawab siswa kelas 3 SDN Hambalang 04 tersebut.

“Ohh giginya mau dicabut yah?” tanya dokter setelah melihat form yang dibawa Iman. Pertanyaan tersebut dijawab dengan anggukan Iman yang semakin penasaran saat dokter mulai mencari alat pemeriksa gigi di sampingnya. Ditemani asistennya, tak lama kemudian dokter pun mulai melakukan pemeriksaan dan tindakan. Dua buah gigi bagian bawah milik Iman dicabut. “Enggak sakit, kan udah baca-baca doa dulu pas mau dicabut,” ungkap Iman beberapa saat setelah penanganan giginya selesai.

Beberapa hari sebelum kegiatan baksos, saat sedang bersekolah, ada salah satu guru yang mensosialisasikan tentang kegiatan pemeriksaan gigi secara gratis. “Ditawarin sama bu guru di sekolah. ‘Siapa yang mau berobat, coba tunjuk tangan?’ gitu katanya. Trus ikut deh,” ungkap Iman. Menurutnya, kondisi giginya terkadang sakit karena berlubang, tetapi Iman pun menjadi bahagia setelah bertemu dengan dokter gigi dalam kegiatan ini. “Sekarang udah gak sakit karena udah dicabut bu dokter,” ungkapnya sambil tertawa dengan kapas yang masih mengganjal di dalam mulut.

doc tzu chi indonesia

Selain mengukur berat badan, para pasien yang mengikuti baksos umum dan gigi juga di periksa kondisi fisik dasar seperti mengecek tekanan darah, kemudian dilanjutkan dengan berkonsultasi dengan dokter.

doc tzu chi indonesia

Muhammad Iman (7), saat diberikan pelayanan kesehatan gigi. Dua buah gigi bagian bawah miliknya pun harus dicabut karena berlubang.

Iman sendiri merupakan salah satu dari rombongan siswa SDN Hambalang 04 yang mengikuti kegiatan tersebut. Selain itu, rombongan lainnya yang mengikuti kegiatan Bakti Sosial Pengobatan Umum dan Gigi yang diselenggarakan Tzu Chi bersama Badan Instalasi Strategis Nasional Kementrian Pertahanan Republik Indonesia (Bainstranas Kemhan) tersebut berasal dari SDN Hambalang 02, SDN Hambalang 03, SDN Leuwinutug 03, dan para guru pendamping. Selain mendapatkan pelayanan kesehatan gigi, ratusan siswa dari berbagai sekolah tersebut juga mendapatkan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi.

Menjawab Keluhan Kesehatan

Bukan hanya pengobatan untuk gigi saja, pengobatan umum juga dilakukan dalam kegiatan baksos ini. Masyarakat di sekitar lokasi Indonesia Peace and Security Center (IPSC) Sentul, Bogor pun diakomodir untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. Masyarakat pun begitu antusias mendatangi kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu, 17 Desember 2017 yang bertempat di gedung Pusat Pengamanan dan Pemeliharaan (Puspamhar) Bainstranas Kemhan, Sentul, Citeureup, Bogor.

Kesempatan mendapatkan pengobatan gratis pun tidak disia-siakan oleh Mumun (36), warga Desa Hambalang, Citeureup, Bogor. Dengan menumpang kendaraan antar jemput yang disediakan Bainstranas Kemhan, ia bersama putrinya Nisa (5) melakukan pemeriksaan kesehatan. “Ke sini mau berobat. Awal tahunya juga dari pak RT yang kasih tahu kalau ada pengobatan gratis,” cerita Mumun.

doc tzu chi indonesia

Mumun (36) bersama putrinya Nisa (5), warga Desa Hambalang, Citeureup, Bogor mendengarkan penjelasan tentang obat yang diberikan oleh tim medis Tzu Chi.

doc tzu chi indonesia

Para penderita penyakit degeneratif juga diberikan penjelasan secara terperinci tentang penyakitnya.

Setelah mendapatkan nomer pasien dari relawan Tzu Chi, Mumun bersama putrinya ikut mengantri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. “Nisa tuh suka panas badannya, kalau saya suka sakit di bagian perut,” kata Mumun yang kesehariannya menjadi ibu rumah tangga ini. Setelah diperiksa oleh dokter, Mumun dan Nisa mendapatkan penyuluhan dan obat dari dokter. “Kata dokter saya kena maag karena sering telat makan,” ungkapnya.

Bermanfaatnya baksos kesehatan ini juga dirasakan oleh Siti Khodijah (26), warga Rawa Bogo, Bogor. Ia pribadi sangat berterima kasih karena diadakan baksos kesehatan umum dan gigi di wilayah Sentul tersebut. “Masyarakat di sini sangat terbantu, seperti ibu-ibu, bapak-bapak, lansia, dan anak-anak. Harapan saya supaya berkelanjutan (baksos), jangan sekali dua kali. Karena masih banyak juga yang belum tersentuh di sini,” ungkapnya. Selain itu Siti Khadijah juga merasa kegiatan baksos ini meringankan beban masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah. “Kalau di rumah sakit itu mahal, waktunya pun lama. Kalu di sini cepet dan memotong waktu sekaligus jarak ke rumah sakit atau klinik karena kita kan tinggal di wilayah bukit,” tambahnya.

Kondisi masyarakat yang mendapatkan pelayanan dalam baksos ini juga bervariasi. Seperti yang diutarakan oleh dr. Rainhard Octovianto, salah satu dokter umum Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia yang ikut menangani pasien. “Rata-rata keluhannya penyakit degeneratif dan warga yang berusia muda memiliki keluhan di perut dan batuk,” terang dokter yang baru bergabung menjadi anggota TIMA tahun 2017 ini.

doc tzu chi indonesia

Siti Khadijah (26), salah satu pasien yang merasa kegiatan baksos cukup meringankan beban masyarakat dengan kondisi ekonomi menengah ke bawah.

Bukan hanya mengobati, tim medis dari TIMA bersama tim medis dari Bainstranas Kemhan juga memberi edukasi kepada para pasien untuk selalu menjaga kesehatannya. “Penangan untuk baksos itu kan tidak bisa banyak, selain diberikan obat, kita juga memberikan edukasi. Di sisi lain, kita juga mendengarkan keluhan para pasien, kesehariannya ngapain, dari situ bisa kita gali penyebabnya. Jadi pulang dari sini itu bukan hanya dapat obat, tetapi juga informasi tentang kesehatannya dirinya sendiri,” jelas dr. Rainhard Octovianto.

Merajut Kembali Jalinan Jodoh Lama

Kegiatan bakti sosial pengobatan umum dan gigi yang diselenggarakan Tzu Chi bersama Badan Instalasi Strategis Nasional Kementrian Pertahanan Republik Indonesia (Bainstranas Kemhan) ini juga disambut positif oleh Kepala Badan Instalasi Strategis Nasional Kementrian Pertahanan (Kabainstranas) Mayor Jendral TNI Heros Paduppai. Menurutnya kegiatan ini sangat berguna bagi masyarakat di sekitar IPSC Sentul, Bogor. “Kegiatan ini sangat menyentuh, bukan karena kita semua melakukan secara sukarela, tetapi masyarakat juga sangat antusias. Sosialisasi sudah kami lakukan, masyarakat sekitar juga kami antar jemput dari berbagai titik, makanya kita pilih hari Minggu supaya mereka bisa ikut tanpa menggangu pekerjaan,” ungkap Mayor Jendral TNI Heros Paduppai.

Kegiatan ini sekaligus merespon berbagai kondisi kesehatan masyarakat di sekitar IPSC Sentul, Bogor. Seperti yang diungkapkan Mayor Jendral TNI Heros Paduppai. “Penyakit masyarakat di sini bervariasi, dari manula sampai anak-anak sekolah semua ada keluhan,” jelasnya. Kegiatan baksos ini pun menjadi kegiatan pelayanan kesehatan gratis perdana bagi masyarakat di sekitar IPSC Sentul, Bogor. “Wilayah di sini belum pernah ada kegiatan seperti baksos. Pelayanan kepada masyarakat ini sangat tepat, selain itu juga tempatnya strategis bagi mereka,” tambah Mayor Jendral TNI Heros Paduppai. Ia juga menambahkan, untuk ke depannya beberapa kegiatan dan kerja sama dalam bidang kesehatan kepada masyarakat juga akan dilaksanakan dengan Tzu  Chi.

Kegiatan ini pula yang membuka kembali jalinan jodoh yang pernah ditandatangani beberapa tahun silam. “Kegiatan hari ini yaitu baksos Tzu Chi yang bekerja sama dengan Bainstranas Kemhan. Dulu kita (Tzu Chi) juga ada MoU kerja sama dengan Kementrian Pertahanan Republik Indonesia, sekitar 6 tahun yang lalu. Dengan kegiatan ini, Kementrian Pertahanan Republik Indonesia ingin merajut kembali kesepakatan yang dulu pernah disetujui dengan kegiatan pelayanan kepada masyarakat,” ungkap dr. Ruth O Anggraini, Koordinator Baksos Kesehatan Tzu Chi. Bakti sosial pengobatan umum dan gigi ini pun berhasil menangani sekitar 400 pasien umum, 200 pasien gigi anak, serta memberikan penyuluhan kesehatan gigi.


Artikel Terkait

Putus Asa Bukanlah Sebuah Pilihan

Putus Asa Bukanlah Sebuah Pilihan

12 Maret 2018
Jumadi, pria asal Desa Wawasan, Kecamatan Tanjungsari, Lampung Selatan telah menderita tumor mata sejak tiga tahun yang lalu. Jumadi pun mengajukan bantuan kepada Tzu Chi Lampung pada Desember 2017. Ia lalu menjalani operasi pada awal Maret 2018.
Baksos Kesehatan Tzu Chi di Desa Simpak

Baksos Kesehatan Tzu Chi di Desa Simpak

18 Agustus 2022

Sebagai desa binaan, berbagai perhatian diberikan relawan Tzu Chi kepada warga Desa Simpak, mulai dari pembagian beras, paket sembako, sosialisasi dan penuangan celengan bambu, hingga pembangunan jalan. Kali ini, Tzu Chi Tangerang mengadakan baksos kesehatan umum.

Antusias Menyukseskan Bakti Sosial Pengobatan Katarak

Antusias Menyukseskan Bakti Sosial Pengobatan Katarak

11 Januari 2018
Tzu Chi Lampung menggelar Bakti Sosial Pengobatan Katarak, di RSUD Abdul Moeloek, Jumat, 24 November 2017. Ada 228 pasien yang mengikuti operasi.
Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -