Mengajarkan Kebajikan dan Belajar Bersyukur

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A

Tzu Ching Taiwan Dan Tzu Ching Malaysia menghibur anak-anak SD Dinamika Indonesia, Bantar Gebang, Bekasi, dalam rangkaian kegiatan Kelompok Pendidikan Budaya Humanis Tzu Chi Indonesia Musim Panas Tahun 2016. (11/08/16).

Tzu Ching Taiwan Dan Tzu Ching Malaysia menghibur anak-anak SD Dinamika Indonesia, Bantar Gebang, Bekasi, dalam rangkaian kegiatan Kelompok Pendidikan Budaya Humanis Tzu Chi Indonesia Musim Panas Tahun 2016. (11/08/16).

Jumat, 11 Agustus 2016. Rombongan Tzu Ching Taiwan dan Tzu Ching Malaysia mengunjungi SD Dinamika Indonesia yang bertempat di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi dan wilayah Pademangan, Jakarta Utara. Kunjungan ini merupakan rangkaian pembelajaran dalam kegiatan Kelompok Pendidikan Budaya Humanis Tzu Chi Indonesia Musim Panas tahun 2016.

Kunjungan dari Tzu Ching Taiwan dan Tzu Ching Malaysia ini bertujuan agar Tzu Ching mengetahui, menyadari serta belajar bahwa masih banyak anak-anak yang tidak memiliki orang tua dan terpaksa tinggal serta bersekolah di tengah gunungan sampah. “Supaya para Tzu Ching menyadari dan menghargai berkah setelah melihat penderitaan.” Ungkap Siow Lee Yuen, salah satu orang tua pembimbing Tzu Ching Malaysia. Ia juga berharap para Tzu Ching dapat menciptakan berkah kembali setelah kunjungan ini.

Siow Lee Yuen, salah satu orang tua pembimbing Tzu Ching Malaysia sedang membagikan souvenir kepasa siswa kelas 5B SD Dinamika Indonesia, Bantar gebang, Bekasi.

Siow Lee Yuen, salah satu orang tua pembimbing Tzu Ching Malaysia sedang membagikan souvenir kepasa siswa kelas 5B SD Dinamika Indonesia, Bantar gebang, Bekasi.

Tzu Ching Taiwan dan Tzu Ching Malaysia yang berjumlah 24 orang ini didampingi oleh relawan komite, orang tua pembimbing, alumni Tzu ching, dan staff Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Kunjungan pertama adalah SD Dinamika Indonesia yang terletak di jl. Pangkalan 5, RT 01/05, Ciketing Udik, Bantar Gebang, Bekasi. Dalam kunjungan ini para Tzu Ching masuk dan berinteraksi  di kelas 5 dan 6 SD Dinamika Indonesia.

Interaksi yang baik pun terjalin di dalam kelas, perbedaan bahasa yang ada tidak menjadi masalah yang berarti karena Tzu Ching Taiwan dan Tzu Ching Malaysia didampingi penerjemah bahasa dari Tzu Ching Indonesia. Permainan dan beberapa nyanyian diajarkan oleh Tzu Ching Taiwan dan Tzu Ching Malaysia kepada siswa dan siswi kelas 5-6 SD Dinamika Indonesia. Para siswa juga sangat antusias dengan beberapa hal yang diajarkan oleh rombongan Tzu Ching.

Wong Qiau Xin (22), Tzu Ching Malaysia yang menjadi pemandu permainan Lingkaran Bingo di kelas 5B, SD Dinamika Indonesia.

Wong Qiau Xin (22), Tzu Ching Malaysia yang menjadi pemandu permainan Lingkaran Bingo di kelas 5B, SD Dinamika Indonesia.

Salah satu permainan yang diajarkan adalah Lingkaran Bingo, yaitu permainan pertanyaan tentang cita-cita dan hubungan dengan keluarga yang ditandai dengan lingkaran-lingkaran yang harus diisi dengan angka yang sesuai dengan jawaban yang tertera. “Kami tidak ingin ada jarak dengan anak-anak. Jadi dengan games dapat mendekatkan jarak kami dengan anak-anak.” Ungkap Wong Qiau Xin (22), Tzu Ching Malaysia yang menjadi pemandu permainan Lingkaran Bingo di kelas 5B, SD Dinamika Indonesia. Ia juga menjelaskan tentang kegunaan permainan tersebut bagi anak-anak. “Permainan tadi mengajarkan jika bersungguh-sungguh belajar maka dapat membalas budi orang tua kepada mereka, dan dengan rajin belajar mereka dapat menggapai cita-citanya, sehingga membuat kehidupannya lebih baik.” Tutupnya.

Dalam kunjungan ini, para Tzu Ching Taiwan dan Tzu Ching Malaysia juga mendampingi dan memandu para siswa untuk bernyanyi. Lin Chia Yi, salah satu Tzu Ching Taiwan sangat senang bisa dekat dan beriteraksi secara langsung dengan murid SD Dinamika Indonesia. “saya merasa sangat terharu. Mereka sangat ingin berinteraksi dengan kami.” Ungkapnya. Ia juga menuturkan, walaupun agak sulit untuk berinteraksi dengan bahasa tetapi para murid SD Dinamika Indonesia berusaha bertanya-tanya dengan bahasa isyarat. “Beberapa murid secara proaktif memegang nametag saya, mereka ingin tau nama saya. Begitu pula sebaliknya.” Tutup gadis berusia 21 tahun ini.

Lin Chia Yi (21), salah satu Tzu Ching Taiwan sedang beriteraksi dengan murid SD Dinamika Indonesia.

Lin Chia Yi (21), salah satu Tzu Ching Taiwan sedang beriteraksi dengan murid SD Dinamika Indonesia.

Menjelang berakhirnya kunjungan, rombongan Tzu Ching Taiwan dan Tzu Ching Malaysia membagikan paket berisi makan siang untuk para siswa SD Dinamika Indonesia. Kunjungan di SD Dinamika Indonesia diakhiri dengan berpamitan dengan pengurus sekolah Yayasan Dinamika Indonesia dan rombongan kembali melanjutkan perjalanan mengunjungi wilayah lain di Jakarta Utara.

Mengunjungi Pademangan

Selain mengunjungi anak-anak di Bantar Gebang, Tzu Ching Taiwan dan Tzu Ching Malaysia juga berkunjung ke wilayah Pademangan, Jakarta Utara. Kunjungan ini bertujuan untuk mengunjungi rumah-rumah yang telah dibedah dan mengunjungi penerima bantuan (Gan En Hu) Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia serta berinteraksi denga warga Pademangan.

Dalam kesempatan ini, rombongan Tzu Ching mengunjungi rumah yang dibedah Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia milik Liao Yan Suan di RT 004/010, no. 12B, Kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara. Rombongan Tzu Ching juga masuk kedalam rumah Liao Yan Suan untuk melihat-lihat keadaan rumah serta menghibur dan memberikan souvenir sebagai kenang-kenangan dari Tzu Ching yang telah berkunjung.

Rombongan Tzu Ching Taiwan dan Tzu Ching Malaysia sedang mengunjungi rumah milik Liao Yan Suan yang beralamat di RT 004/010,no.12-B,Kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara.

Rombongan Tzu Ching Taiwan dan Tzu Ching Malaysia sedang mengunjungi rumah milik Liao Yan Suan yang beralamat di RT 004/010,no.12-B,Kelurahan Pademangan Barat, Jakarta Utara.

Rombongan Tzu Ching Taiwan dan Malaysia juga menyempatkan diri mengunjungi rumah Gan En Hu dan berinteraksi dengan masyarakat di wilayah Pademangan Barat. ”Lingkungan mereka dibandingkan kami sangat jauh berbeda. Kami benar-benar merasakan sangat penuh berkah dan sangat ingin berbuat sesuatu untuk mereka, tetapi saat ini masih tidak mempunyai cara untuk membantu, tetapi kita dapat berusaha sebaik mungkin.” Ungkap Chen Yi Chen (21), salah satu Tzu Ching Taiwan. Ia juga menambahkan sepulangnya dari Indonesia akan sharing kepada teman-teman di Taiwan tentang lingkungan Bantar Gebang dan Pademangan. Chen Yi Chen juga memetik hikmah dari kunjungan ini “Walaupun mereka hidup kesusahan tetapi mereka sangat bekerja keras. Kami di Taiwan sangat penuh berkah, jadi jangan menyerah karena hal kecil.” Tutupnya.

Chen Yi Chen (21), salah seorang Tzu Ching Taiwan sedang membantu membuka permen untuk anak-anak di Pademangan Barat.

Chen Yi Chen (21), salah seorang Tzu Ching Taiwan sedang membantu membuka permen untuk anak-anak di Pademangan Barat.  

Warga Pademangan Barat juga sangat senang dengan kunjungan Tzu Ching Taiwan dan Tzu Ching Malaysia ini, terutama anak-anak. Mereka tanpa takut berinteraksi dengan rombongan Tzu Ching, kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh rombongan Tzu Ching untuk membagikan permen kepada mereka, berbincang-bincang, dan bercanda.


Artikel Terkait

Ajang pembinaan diri bagi Tzu Ching

Ajang pembinaan diri bagi Tzu Ching

09 Oktober 2013 Dalam setiap kegiatan Tzu Chi, para relawan selalu menerapkan budaya humanis dalam berinteraksi dengan sesama. Sangatlah baik bila budaya humanis Tzu Chi tersebut bisa dibawa pulang ke rumah masing-masing.
Kebahagiaan Meri dan Ika di Tzu Ching Camp

Kebahagiaan Meri dan Ika di Tzu Ching Camp

19 Agustus 2009 Faktor kesehatan yang membuatnya tidak bisa melanjutkan kuliah di akademi keperawatan, kini Ika berkeinginan untuk melanjutkan pendidikannya di akademi keguruan. “Sekarang harapan aku cuma ingin sembuh, terus aku bisa kerja dan tahun depan aku bisa lanjut kuliah ambil keguruan, berprestasi dengan baik dan mengabdikan diri,” harapnya.
Sukacita Menjadi Tzu Ching

Sukacita Menjadi Tzu Ching

23 Agustus 2013

Setahun sekali Tzu Ching Batam mengadakan sosialisasi Tzu Ching untuk memperkenalkan apa itu Tzu Chi dan Tzu Ching sekaligus merekrut lebih banyak mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk bergabung di Tzu Chi.

Dengan kasih sayang kita menghibur batin manusia yang terluka, dengan kasih sayang pula kita memulihkan luka yang dialami bumi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -