Mengalirkan Semangat Cinta Kasih di Kota Jambi
Jurnalis : Fitri dan Filya (Tzu Chi Jambi), Fotografer : Tzu Chi Jambi
|
| ||
Gathering hari itu bertema “Temu Misi Pengusaha Jambi dengan Yayasan Buddha Tzu Chi”. Berawal dari 31 Agustus lalu, 12 orang pengusaha Jambi berjodoh mengikuti Camp Pengusaha di Jakarta. Saat camp, beberapa pengusaha beriklar untuk bersama sama mendirikan Kantor Penghubung Tzu Chi di Jambi. Dan gathering kali ini mengundang masyarakat Jambi untuk turut mengenal Tzu Chi. Gathering hari ini dimulai dengan sharing Suriadi Shixiong mengenai Sejarah Tzu Chi, semangat celangan bambu juga visi misi Tzu Chi juga ditayangkan video kilas balik Tzu Chi yang menginspirasi. Dilanjutkan sharing dari muda-mudi Tzu Chi Jambi yang secara rutin melakukan kegiatan pelestarian lingkungan, kunjungan kasih dan mensosialisasikan semangat celengan bambu. “Selain menginformasikan kegiatan rutin yang dilakukan, kami juga mengajak shigu-shibo di sini untuk menjadi papa dan mama kami, karen,” ujar Novi.
Keterangan :
Dalam kegiatan ini Budi Shixiong dan Moi-Moi Shijie juga membagikan kisah yang sangat menarik dan menginspirasi. Dari satu menjadi tak terhingga, tak terhingga berawal dari satu. Seperti layaknya keluarga malam ini kita merayakan festival kue bulan bersama keluarga besar Tzu Chi dengan berbagi kue bulan yang di dibawakan jauh-jauh dari Batam.
Keterangan :
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, pembagian celengan bambu dan bersama-sama melakukan gerakan shou yu lagu Satu Keluarga, semua bergandengan tangan layaknya keluarga dan mengajak semua yang hadir untuk bersama sama untuk bersumbangsih, memberi manfaat bagi orang banyak dan menciptakan berkah bagi masyarakat setempat. Semoga jodoh ini terus terjalin dan aliran cinta kasih terus mengalir di kota Jambi. | |||
Artikel Terkait
Mengenal Rasa Puas
25 Januari 2016Peduli Merapi : Kembali Memberikan Bantuan
08 November 2010Perjuangan Suratmi Merawat Irwansyah yang Cerebral Palsy
22 November 2023Sejak usia dua tahun Muhammad Irwansyah (15) menderita cerebral palsy. Irwansyah yang terbaring lemas dirawat dengan penuh kasih sayang dan kesabaran oleh ibunya, Suratmi (56).