Pohon Sengon untuk Bantul

Jurnalis : Riyadi (Tzu Chi Yogyakarta), Fotografer : Sigit (Tzu Chi Yogyakarta)
 
 

foto Tzu Chi Yogyakarta memberikan 50.000 bibit pohon sengon untuk penghijauan dan pemberdayaan desa.

Kegiatan menanam pohon ternyata tidak hanya berkaitan dengan penghijauan, melainkan juga bisa bermanfaat untuk masyarakat yang menanamnya.

Tanggal 2 Februari 2011, Tzu Chi Yogyakarta bekerja sama dengan Pemda Kabupaten Bantul dan Dinas Pertanian Kabupaten Bantul, membagikan 50.000 bibit pohon sengon laut. Belakangan, pohon sengon memang semakin banyak digunakan sebagai tanaman budidaya, sebab setelah berumur 4 sampai 5 tahun, pohon ini dapat menjadi bahan baku industri dan kerajinan.

foto  foto

Keterangan :

  • Warga Dusun Plambongan ramai menyambut relawan dengan tari-tarian tradisional. (kiri)
  • Wakil Bupati Bantul dan para kepala desa yang akan berpartisipasi mengelola bibit sengon turut hadir. (kanan)

“Pohon sengon ini nantinya bisa membantu ekonomi masyarakat. Kalau bisa dirawat dengan baik beberapa tahun ke depan akan memberi penghasilan,” kata Frananto Hidayat, Ketua Tzu Chi Yogyakarta. Namun berbeda dengan program penghijauan dari yayasan atau lembaga masyarakat yang lain, Tzu Chi meminta agar pemeliharaan bibit pohon ini dikelola oleh pemerintah desa, dan penghasilannya digunakan untuk kebutuhan bersama masyarakat.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan Tzu Chi Yogyakarta berharap beberapa tahun ke depan, bibit sengon yang dirawat dengan baik dapat membawa manfaat ekonomis bagi desa setempat. (kiri)
  • Wakil Bupati Bantul Sumarno secara simbolis menanam bibit sengon di tanah milik desa. Secara berkala relawan Tzu Chi akan memonitor perkembangan bibit sengon yang telah ditanam. (kanan)

Bibit sengon hari itu diserahkan secara simbolis pada Wakil Bupati Bantul, Drs. H. Sumarno, di Dusun Plambongan, Desa Triwidadi, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul. Saat itu hadir pula para kepala desa yang menyatakan bersedia mengelola bibit pohon ini. Ada 9 desa yang berpartisipasi: Desa Parangtritis-Kretek, Desa Poncosari-Srandakan, Desa Tirtoharjo-Kretek, Desa Argodadi-Sedayu, Desa Selopantoro-Imogiri, Desa Triwidadi-Pajangan, Desa Srimartani-Piyungan, Desa Terong-Dlingo, dan Desa Trimulyo-Jetis. ”Kami menyadari bahwa program ini tidak sederhana dan begitu saja mudah dilaksanakan. Oleh karena itu kami menyatakan salut dan menghargai kepada sembilan kepala desa yang menyatakan siap menyukseskan program ini,” kata Sumarno mewakili Bupati Bantul, Sri Surya Widati.

  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih : Memurnikan Hati dan Pikiran

Suara Kasih : Memurnikan Hati dan Pikiran

11 Mei 2011
Kita sungguh harus mengubah pola pikir yang salah dan bertekad untuk giat melatih Empat Sifat Luhur. Untuk mengubah pikiran dan pandangan salah, kita harus berperilaku baik dan berjalan di jalan yang benar..
HUT Tzu Chi ke-25: Rasa Sebagai Satu Keluarga

HUT Tzu Chi ke-25: Rasa Sebagai Satu Keluarga

12 September 2018
Rasa satu keluarga ditunjukkan para santriwati Pondok Pesantren Nurul Iman yang ikut memperagakan lagu isyarat tangan Satu Keluarga. Mereka berlatih serius agar dapat menampilkan pertunjukan yang sempurna dalam perayaan HUT Tzu Chi Indonesia ke-25 pada 8 dan 9 September 2018 di Aula Jing Si, PIK, Jakarta Utara.
Wujud Cinta Kasih Pada Anak-Anak

Wujud Cinta Kasih Pada Anak-Anak

09 Februari 2018
Relawan Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Gunung menggelar kunjungan kasih ke Balai Penitipan Anak, Pondok 1 Perkebunan Kajui, Kabupaten Gunung Mas. Di balai tersebut terdapat 40 orang anak-anak.
Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -