Rasa Syukur Tiada Batas
Jurnalis : Siska Sofian (Tzu Chi Manado), Fotografer : Siska Sofian (Tzu Chi Manado)Relawan membuka acara Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-99 "Operasi Katarak dan Pytergium"
Bersyukurlah kepada orang yang menerima bantuan kita, karena mereka memberikan kesempatan baik bagi tercapainya pembinaan rasa cinta kasih kita. Kata perenungan dari Master Cheng Yen menjadi denyut untuk selalu berbuat kebajikan dan terus untuk selalu bersyukur dalam kondisi apapun.
Minggu 29 Juni 2014 kota Manado menggelar bakti sosial yang bertemakan baksos kesehatan ke-99 bertemakan “Operasi Katarak dan Pterygium” sebenarnya kegiatan ini tidak masuk ke dalam jadwal Tzu Chi International Medical Association (TIMA). Kegiatan yang mengusung misi kesehatan ini merupakan rencana awal setelah Biak dan akan dilanjutkan ke Surabaya. “Karena cinta kasih yang luar biasa maka alat kesehatan Biak ditransfer ke Manado untuk pengobtan yang akan berlangsung pada 30 Mei hingga 1 Juni 2014,” ungkap Mario William shixiong yang ditemui di hotel Maleosan, Manado saat acara syukuran Baksos.
Kedatangan Pasien disambut hangat dan penuh cinta kasih oleh relawan sambil bertepuk tangan
Yuni Tampi seorang penderita yang menjadi pasien pada baksos merasa gembira dengan hadirnya acara baksos ini meskipun jarak tempat tinggalnya jauh dan harus menempuh perjalanan selama 4 jam di Desa Ponompian, Dumoga Timur, Kabupaten Bolaang Mangondow. Pria yang kerap disapa “Opa” tidak mengurungkan niatnya untuk menemukan cahaya kembali untuk matanya. “Senang sekali karena bantuan Tzu Chi saya dapat melihat istriku lagi,” ucapnya haru. selain Yuni Tampi masih ada pasien yang dapat merasakan nikmat dari Pencipta melaui relawan Tzu Chi. “Hanya Tuhan yang bisa membalas segala kebaikan para relawan Tzu Chi,”tutur Ani Lumintang pasien baksos.
Pada tiap meja pasien yang hadir memadati ruang aula serta didampingi oleh relawan
Bersyukur Atas Seluruh Nikmat
Relawan yang dulunya pernah menerima sumbangsih dari orang lain
pun kini berhak memberi bantuan pada sesama seperti halnya dengan Cynthia
korban banjir bandang pada Januari 2014 lalu. “Saya menerima cash for
work padahal membersihkan rumah sendiri,”
terangnya. Keikhlasan membantu orang inilah mendorong Cynthia
menjadi relawan Tzu Chi saat baksos ke-99 ini meskipun dirinya pernah tertimpa
bencana. Bersyukur atas seluruh nikmat merupakan dukungan untuk selalu memiliki
niat mulia. Tidak hanya para relawan, tim dokter yang membantu pun tak kenal
lelah. Dokter turut mengambil bagian dalam menjalin cinta kasih antar sesama.
Dr. Alix Mulyani. Mkes sebagai contact
persons dari RS TNI AD Wolter Monginsidi Teling, Manado telah ditugaskan
untuk berhubungan langsung dengan Tzu Chi.
Pasien diberikan kesempatan untuk menceritakan terkait penyakit yang diderita
Mulanya dokter ini hanya melaksanakan perintah dari Mabes Polri namun hatinya tergerak untuk aktif dalam rangkaian kegiatan yang dilakukan terlebih ketika melihat wajah insan Tzu Chi yang terpancar kebahagiaan ketika membantu sesama walaupun lelah mendera tubuh. “Insan Tzu Chi pun sangat profesional. Walaupun relawan Jakarta telah pulang, relawan Manado tetap datang membantu,” pujinya.
Dalam kegiatan baksos kesehatan relawan abu putih melakukan isyarat tangan
Rasa senang dan kagum menjadi satu dengan balutan bersyukur yang tak terbatas atas kegiatan baksos kesehatan ini. Perasaan gembira dirasakan oleh dr. Waldan Batuna, SpM. “Saya pun berharap Tzu Chi bisa memberikan edukasi kesehatan ke masyarakat,” himbau senior Perdami (Persatuan Dokter Mata Indonesia). Visi Tzu Chi untuk mengembangkan bibit-bibit cinta kasih di muka bumi telah dirasakan warga Manado. Para relawan seperti Kem Shijie, menyadari Tzu Chi menjadikannya sebagai pribadi lebih sabar. “Sejak awal, saya berusaha mengajak teman-teman di kantor untuk menjadi relawan dan saya bersyukur mereka tertarik menjalankan misi cinta kasih ini,” jelasnya. Lebih jauh dirinya berharap ada satu kantor penghubung Tzu Chi di Manado. Harapan sama pun diungkapkan oleh relawan lainnya seperti kunci Anggie Shijie dan Oshien Shijie. “Saat ini kami sedang menangani kasus dan berharap semoga Tzu Chi di Manado akan bertambah relawan, sehingga semakin banyak cinta kasih tersebar di penjuru Sulawesi Utara,” ujarnya bergantian.
Artikel Terkait

Secercah Harapan Warga
29 Agustus 2014 Puluhan orang relawan Tzu Chi sudah berdatangan ke acara Bakti Sosial Kesehatan di hari Selasa 19 Agustus 2014 sejak pukul 06.35 WIB, termasuk 20 orang relawan asal pondok Pesantren Al Ashiriyyah Nurul Iman, Parung, Bogor yang datang membantu acara ini.Baksos Kesehatan Tzu Chi Ke-109: Memulihkan Penglihatan Masyarakat Minang
24 November 2015Penyakit memang menjadi momok bagi setiap orang, terlebih bagi mereka yang kurang mampu dari segi materi. Sehingga, pada 21-22 November 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan Baksos Kesehatan Ke-109 Operasi Katarak dan Bibir Sumbing yang bekerja sama dengan Komando Resort Militer 032 Wirabraja di Rumah Sakit Tentara Dr. Reksodiwiryo, Padang, Sumatera Barat.
.jpg)
Layanan Kesehatan untuk Warga Desa Megamendung
21 April 2016Minggu, 17 April 2016, relawan Tzu Chi mengadakan baksos kesehatan umum bagi warga Desa Megamendung, berlokasi di Gedung Paud, Madrasah Al-Muqodimah, Cipendawa, Kp. Sirnagalih, Megamendung, Bogor, Jawa Barat. Sebanyak 276 pasien memperoleh layanan kesehatan.