Tzu Chi Vegan Catering

Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati

doc tzu chi

Dalam rangka Bulan Tujuh Penuh Berkah, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Timur mengadakan acara “Tzu Chi Vegan Catering” selama sepuluh hari. Pada tanggal 25 Agustus 2017 relawan menyediakan menu Singapore Rice.

“Pagi Shijie, saya mau ambil pesanan,” sapa Yanti.

“Oh iya, itu punyamu,” ucap Yoelanny P Lukman Jaya sambil menunjuk tumpukan kotak makanan di meja. Keduanya pun saling berbincang sembari menghitung kotak makanan vegan pesanannya.

“Sembilan ya,” ucap Yanti. Kemudian ia mengeluarkan uang dari sakunya untuk membayar makanan yang dipesan. Yanti tampak terburu-buru ingin segera membawa kotak makan pesanannya karena waktu sudah menunjukkan pukul 11 siang. Usai menyusun kotak ke dalam kantong, ia pun segera pamit kepada relawan.

Yanti merupakan salah satu pelanggan “Tzu Chi Vegan Catering” yang setiap harinya mengambil catering tersebut di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi di Jl. Pegangsaan Dua No. 161 (km. 4,5) Kelapa Gading, Jakarta Utara.

“Kita ada tiga titik pengambilan catering. Yang satu di depo, di Jing Si Books and café Gading, dan di rumah salah satu relawan,” ucap Rosida Kusuma yang akrab disapa Alan, bagian pemesanan dan keuangan Tzu Chi Vegan Catering ini. Namun ada pula pemesan yang menggunakan layanan jasa ojek online untuk mengambil makanan yang dipesan.


Relawan tim konsumsi He Qi Timur bersatu hati menyiapkan bahan-bahan untuk Tzu Chi Vegan Catering.

Dalam rangka Bulan Tujuh Penuh Berkah, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Timur mengadakan acara “Tzu Chi Vegan Catering” selama sepuluh hari dalam dua periode (tanggal 21 – 25 Agustus 2017 dan 4-8 September 2017). Untuk memesan makanan vegan ini pun harus dilakukan dua hari sebelum hari pengambilan. Kegiatan ini tidak hanya diperuntukkan bagi relawan Tzu Chi saja, melainkan terbuka bagi setiap orang yang ingin berpastisipasi.

“Sasarannya untuk (masyarakat) umum, untuk mensosialisasikan kalau makanan vegetaris itu enak dan bervariasi juga,” ungkap Alan. Hal ini pun diamini sang koordinator kegiatan, Yoelanny, “Memberi orang share vegetarian, supaya lebih banyak orang bervegetaris.” Di tahun 2017 ini sebagain besar pelanggan Tzu Chi Vegan Catering ini dari masyarakat umum, yakni sekolah dan ibu rumah tangga.

Tzu Chi Vegan Catering sendiri sudah berjalan tiap tahunnya, dan tahun 2017 ini merupakan tahun kelima dalam menjalankan kegiatan yang dilakukan setiap Bulan Tujuh Penuh Berkah. Relawan hanya melayani untuk satu kali makan setiap harinya. Masyarakat pun sangat antusias menyambut kegiatan ini. Terbukti pesanan yang diterima lebih dari 100 kotak setiap harinya.


Yoelanny (tengah) memasak menu vegan yang dipesan oleh pelanggan. Dalam pengambilan catering ini, Alan (kanan) mengatakan bahwa terdapat tiga titik pengambilan catering.

“Hari ini ada 124 pesanan. Kita welcome aja mau berapa pun kita tampung terus,” ucap Alan, relawan yang bergabung di Tzu Chi sejak 2008 ini. “Mereka merasa makanan vegan enggak enak tetapi sesudah catering malah mereka mau pesan terus,” timpal Yoelanny tersenyum. Bahkan tidak hanya pada Bulan Tujuh Penuh Berkah saja, sebagian pelanggan juga menginginkan catering harian.

“Kalau tiap hari enggak sanggup,” ujar Yoelanny, relawan fungsional ketua konsumsi He Qi Timur ini.

“Relawan juga punya kesibukan. Pagi masak (catering) di sini, siangnya harus mengurus rumah tangga mereka,” timpal Alan.

Pada kegiatan Tzu Chi Vegan Catering ini terdapat 9-15 relawan tim konsumsi yang menyiapkan catering, sehingga pesanan yang diterima pun disesuaikan dengan kekuatan yang ada.


Sebanyak 15 relawan tim konsumsi menyusun menu-menu masakan setiap harinya dalam kegiatan Tzu Chi Vegan Catering. Amelia (rompi) setiap harinya membantu menyiapkan makanan, juga memesan catering untuk dirinya dan teman-temannya.


Kotak yang sudah selesai ditata makanan langsung disusun untuk diantarkan ke titik-titik pengambilan catering.

Motivasi untuk Bervegetaris

Berkat diadakannya kegiatan Tzu Chi Vegan Catering banyak kisah yang terjadi. Mulai dari mereka yang tidak mengenal Tzu Chi menjadi lebih mengenal Tzu Chi, dari yang belum menguatkan tekad untuk bervegetaris dan kini telah bervegetaris.

“Jadi mulai mereka pesan catering banyak yang jadi relawan kita. Yang tadinya enggak bervegetaris jadi bervegetaris,” ucap Yoelanny senang.

Yanti salah satunya. Selain memesan vegan catering, ia juga sering membantu menyiapkan catering bersama relawan Tzu Chi.

“Saya tiap hari pesen tapi enggak pasti jumlahnya. Hari ini 9 kotak, saya sendiri 2 kotak yang lain titipan teman-teman,” ujar Yanti.

Ia juga mengaku cocok dengan makanan yang dipesannya. “Menunya cocok, makanannya enak aja. Teman-teman sampai tiap hari pesen, nanti nambah pesen di periode kedua,” ucapnya.

Menurutnya kegiatan yang dilakukan Tzu Chi ini sangat bermanfaat bagi masyarakat. “Bagus, untuk memotivasi mereka agar bervegetaris,” ungkapnya.


Relawan bagian pengiriman catering pun segera mengantarkan ke titik pengambilan. Rata-rata pelanggan mengambil catering untuk menu makan siang.

Satu kotak Tzu Chi Vegan Catering ini dipatok harga 20.000 rupiah. Bagi Yanti ini bukan harga yang terbilang mahal melihat porsi makanan yang diperolehnya juga mengenyangkan.

“Harga Rp. 20.000 enggak keberatan, enggak mahal,” ucap Yanti.

Yanti memang bukan relawan Tzu Chi, tapi seringnya membantu relawan dalam menyiapkan makanan selama kegiatan Tzu Chi Vegan Catering ini membuatnya tergerak ingin mengenal Tzu Chi lebih dekat lagi. “Nanti kalau ada sosialisasi relawan, dia mau ikut,” kata Alan.

Sementara itu, Amelia yang juga relawan masak selama kegiatan pada periode satu ini, juga memesan 5 kotak makanan vegan setiap harinya. Ia merasa Tzu Chi Vegan Catering menawarkan makanan sehat, sehingga ia pun memesan lebih banyak untuk dibagikan kepada teman-temannya juga.


Yanti (kanan) menghitung jumlah kotak catering yang dipesannya sebelum membawa pulang. Selain pesanan pribadinya, ia juga membawakan pesanan untuk teman-temannya.

“Ini makanan sehat, saya pesan banyak untuk bagi ke teman dan besan, saya sendiri 1 kotak,” ucapnya.

Selama kegiatan, Amelia juga tergerak hati untuk membantu menyiapkan catering. “Setiap hari bantu. Kita diberi kekuatan kenapa enggak bantu, saya mau jadi relawan bantu-bantu seperti ini sampai enggak dikasih kekuatan,” ungkapnya. “Puasnya yang gak bisa dibeli pakai uang,” pungkas Amelia.

Melalui kegiatan Tzu Chi Vegan Catering ini, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Timur pun berharap makin banyak orang yang tergerak hati untuk menyelamatkan bumi dengan bervegetaris.

“Harapan kita mengajak orang lebih banyak lagi yang ikut vegetaris, mencegah global warming,” ungkap Alan, relawan Komite Tzu Chi.


Editor : Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Bulan Tujuh Penuh Berkah: Kembali ke Kehidupan yang Sederhana

Bulan Tujuh Penuh Berkah: Kembali ke Kehidupan yang Sederhana

28 Agustus 2015 Sekumpulan orang berpakaian sederhana, tua dan muda, tampak bercakap-cakap dengan gembira menyambut panen. Itulah adegan awal isyarat tangan "A Pa Khan Cui Gu" (Ayah Menuntun Kerbau) yang membuka drama dalam rangkaian acara Bulan Tujuh Penuh Berkah, Minggu 23 Agustus 2015 di Aula Jing Si Lantai 3, Tzu  Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Berkah Warisan Jingsi di Bulan Tujuh

Berkah Warisan Jingsi di Bulan Tujuh

22 Agustus 2016
Kegiatan Bulan Tujuh Penuh Berkah digelar di JingSi Tang Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk dan dihadiri oleh hampir 700 orang. Dari serangkaian kegiatan, Jingsi Tour merupakan salah satu kegiatan yang menarik perhatian.
Doa untuk Leluhur

Doa untuk Leluhur

18 Agustus 2016

Relawan Tzu Chi mengajak para tamu undangan untuk merayakan bulan tujuh dengan melantunkan sutra-sutra dalam upacara ulambana untuk mendoakan para leluhur. Dalam peringatan bulan tujuh, Master Cheng Yen selalu memberikan pesan kepada para muridnya untuk mengubah pandangan keliru mengenai makna bulan tujuh.

Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -